🐾perhatian yang memalukan

329 19 1
                                    

HAPPY READING❤️
-

"Semua orang bisa berubah, tapi pertanyaan nya adalah apakah anda siap menerima kenyataan?"

-Bang (SAT)-
-

Masih di kota metropolitan

      Aku bangun dari tidur nyenyak ku. ku raih hp yang ada di samping kasur yang ku tiduri.

Seketika aku membelalakkan mata ku kaget sudah jam 8 pagi
Kenapa tidur ku bisa kebo sekali. Bahkan dari kemarin aku hanya tidur tak ada yang lain.

Aku langsung bergegas mengambil handuk dan berlari keluar untuk mandi, memang di kost ku kamar mandi nya diluar dan untuk seluruh penghuni kost. Aku langsung masuk kemar mandi yang memang sudah sepi. Aku mandi secepat mungkin sudah ku pastikan aku akan terlambat sekarang.

Setelah tak kurang dari 10 menit aku sudah selesai dengan pakaian ku
Aku menyisir rambut ku yang masih basah.
Lalu bergegas mengambil tas selempang kecil ku dan berlalu ke halte untuk menunggu ojek online,
Memang sebelumnya aku sudah memesan ojek online. Aku segera naik saat ojek yang ku pesan sudah sampai.

*
Tepat pukul 8.35 aku sampai di kantor.dengan penampilan ku yang tak ada rapi-rapi nya sama sekali. ketimbang pegawai kantoran aku sekarang bisa disebut dengan tukang parkiran.

ini Karena aku kelewat buru-buru membuat otak kecil ku tak memikirkan apapun kecuali cepat berangkat.

Aku segera melangkah menuju lantai ter atas tempat ruangan ku berada.
Sesampainya dilantai tiga aku langsung berlari keruangan ku.

"Selamat pagi semua" ujar ku setelah menggeser pintu.

"Kemana aja lu na?kok lu telat?
Lu gak papa?"
Pertanyaan beruntun dari Rama yang membuat ku tak tau harus menjawab yang mana.

"Aku gak papa kok Ram sant aja" ujar ku sambil duduk di bangku ku

"Kamu kelewat santai Na, Sampai pergi ke kantor dengan Rambut setengah basah gitu" ucap mbak Raina menegur ku.

Aku langsung meraba Rambut ku, benar saja rambut ku masih setengah basah.

"Telat bangun mbak semalam kurang enak badan" ujar ku menjawab seperlunya.

"Jadi kamu libur kemarin Karna sakit Na?" Kali ini Sinta yang bertanya

"Iya Ta, tapi udah gakpapa kok"

"Duh Naa kenapa lu gak bilang ke kita coba kita kan temen lu!"

"Gak papa kok Ram aku baik-baik aja"

"Bagus deh kalo gitu"

"Yaudah ayo lanjut pekerjaan kalian. Kalau seperti ini terus, kapan mulai kerja nya" seru Sinta

"Oh iya aku ke ruang pak bos ya, Ada yang harus dia periksa"

"Iya Na"

Aku segera berlalu dari ruangan ku menuju ruangan satria. ntuk laporan keuangan waktu itu yang sudah ku perbaiki.

Tok tok tok

"Masuk"

"Kau!?" Ujar nya memberi pernyataan tapi lebih dibilang pertanyaan.

"Iya pak, ada apa?

"Kau yakin kau sudah baik-baik saja?"

"Tentu saja"

"Saya kesini untuk memberi kan ini. Laporan keuangan kita bulan ini. Sesuai dengan perintah bapak bahan baku yang kita beli dengan harga yang relatif agak murah tanpa menggangu mutu dan kualitas nya!"

"Oke biar saya periksa dulu"

Aku hanya diam menunggu dia memeriksa laporan itu. Awas saja jika dia menyuruhku mengulang laporan itu untuk ketiga kali nya tak bejek-bejek tuh ginjal nya.

"Oke ini sudah benar. Tapi ada yang membingungkan saya disini, bagaimana kita bisa mendapat bahan yang murah tapi berkualitas seperti yang kamu bilang?"

"Jujur saya juga bingung pak. Karena menurut saya bahan yang berkualitas tentu saja akan lebih mahal dari biasanya. Jika kita beli yang mahal tentu saja kita tidak akan mencapai omset penjualan di kantor ini".

"Bukan kah kamu pintar. Ayo berpikir! bantu saya mencari jalan keluar nya"

"Jalan keluar? Tuh pak di sana!" Ujar ku sambil menunjuk pintu keluar berharap bisa mencair kan suasana.

"Becanda kamu kalah lucu sama kamu"

Aissh sifat buaya nya ngapung kepermukaan ya.

"Jangan terpesona gitu sama saya. Saya tau saya ganteng"

"Iya sih ganteng!"

"Nah itu kamu tau"

"Kalo diliat pake sedotan dari puncak Monas" ucap ku sambil tertawa geli, merasa tak ada beban sedikit pun
Masa bodo dengan bos ku yang melihat ku.

"Kapan terakhir kamu tertawa tanpa beban seperti ini?" ucap nya tenang. Aku menghentikan tawa ku mengangkat satu alis ku pertanda aku tak mengerti apa yang dia maksud.

"Saya tau tak berhak bagi saya untuk tau itu, Tapi saya minta terus lah tertawa. Karena kamu tak tau ada seorang yang menanti tawa mu."

Maksud nya? Aku tak mengerti.

dia seperti mengerti diriku tanpa aku ceritakan. Ada apa dengan pak bos? Kadang dia se olah-olah tak peduli, tapi terkadang dia berubah, seolah tau seluruh hidup ku. Dia memang sulit ku tebak.

"Heyy" dia mengayunkan telapak tangan nya di depan wajah ku, aku terkesiap kaget.

"Saya sudah selesai memeriksa ini. Jika kau sudah ada ide tentang bahan baku, kamu boleh hubungi saya. Sekarang kamu boleh keluar!"

"Baiklah kalau begitu saya permisi"
Saat hendak berlalu dari ruangan, dia lagi-lagi memanggil ku

"Ngg..Ana!" Lantas aku berbalik

"Ada yang bisa saya bantu lagi?" Aku melihat dia mengeluarkan semacam jaket berwarna crem dari paper bag.

"Kemari lah" lantas aku mendekat dan berdiri di seberang  mejanya

"Ke sini " dia menunjuk tempat di samping kursinya. Aku menatap nya curiga tapi kaki ku malah melangkah mendekati nya.

"jangan berpikir yang aneh-aneh Ana kejora"

Tau yang terjadi setelah itu?
Dia berdiri, menyampirkan jaket tadi ke bahu ku lantas berbisik.

"Kenapa kau tak sadar bahwa punggung mu Terekspos karna baju basah mu" bisikan nya lantas membuat ku bergidik ngeri.

Ku raba baju dipunggung ku, benar saja basah karena air yang menetes dari rambut. Ku lirik baju ku warna putih. aissh kalian pasti tau apa jadinya ketika baju putih saat sedang basah.

"Setidaknya ini bisa menutupi punggung mu" ujar nya yang diakhiri seringaian.

Aku segera berlalu agar tak makin mempermalukan diriku.

Toilet menjadi tujuan ku sekarang.

Sesampainya di toilet aku melihat pantulan diriku di cermin muka ku sudah merah menahan malu, segera ku cuci wajah ku di wastafel.

Aku membuka jaket yang tersampir di bahu ku ku lirik punggung ku dari kaca. Sialan bahkan bra ku tercetak jelas. Dia pasti melihat ini.

Aku mengusap muka ku gusar aku tak tau lagi mau di taro dimana muka ku saat bertemu dengan nya. Kaki ku tak sengaja menyenggol tong sampah seolah menjawab pertanyaan ku. oke taro saja muka ku di tong sampah.

TBC
-
-

Pollow ig

@rahmayeni242

Oke sii yaa❤️

Bang (SAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang