🐾Kekuatan sesungguhnya

192 14 0
                                    

HAPPY READING ❤️
-

"Terkadang ada kalanya kejujuran itu harus disembunyikan. Tak tau sampai kapan. Mungkin saat Aku sudah sanggup menanggung semua akibat nya"

-Bang (SAT)-

"HAPPY NEW YEAR"

"Yeii"

Tepat malam ini adalah malam pergantian tahun. Kalian tau apa yang Aku lakukan?


Bukan ini bukan seperti dugaan kalian. Aku tidak merayakan malam tahun baru. Saat ini Aku sedang duduk di sofa menonton TV. biasanya setiap pergantian tahun akan di adakan konser di beberapa channel TV.

Seperti tahun-tahun sebelumnya tak ada yang istimewa di malam pergantian tahun seperti ini. Aku yang memang jarang merayakan tahun baru jadilah hanya duduk di depan TV.

Aku melirik orang yang tertidur disamping ku dengan kesal malah tidur nya ngorok lagi.

Ku ambil cemilan yang sedari tadi ku pegang. Masukin ke mulutnya bagus kali ni.

"Uhuk uhuk"

Aku tertawa terpingkal-pingkal melihat Abang ku yang terbatuk karena ku kerjai. Awal nya memang dia terbatuk tapi setelah itu malah menikmati mana malah merebut semua lagi dari tangan ku.

"Abangg itu punya Aku"

"Eitt siapa suruh jadi adek nakal hah"

Aku meraih kaleng kongguan isi rangginang itu dari Abang ku.

"Masih mending di jejelin Rangginang untung gak Aku masukin sendal ke mulut Abang"

Abang ku malah asik mengunyah rangginang dengan muka yang khusyuk menikmati. muka terngeselin sih ini.

"Siapa coba tadi yang bilang, gak bakal tidur pas malam pergantian tahun. Elehh tai"

"Khilaf dek"

Abang ku mengucap kan kalimat itu sambil goyang-goyang gak jelas dengan tangan terkepal dan disatukan didepan dada saat lagu dangdut di putar di tv. Katanya sih goyang kedut-kedut.

Aku yang jengah melempar bantal ke muka nya.

"Jangan berisik Ibu sama Ayah lagi tidur"

"Kan kamu yang berisik dari tadi"

"Bodo amat bang, Ana mau tidur Mau mimpiin pangeran Kristoff babay"

Aku berjalan menuju lantai atas kamarku. Tak peduli Abang ku yang memanggil ku dari ruang tamu.

Pasti kalian menduga rumah ku bagus, tentu saja tidak tapi menurut ku ini lebih dari cukup untuk dihuni.

Ini hanya ruko kecil dua lantai yang di bangun ayah ku waktu menikah dengan ibu dulu. Kebetulan juga Ayah ku memiliki toko bangunan. Oh iya tentang kakak ku dia bekerja sebagai salah satu staf di hotel yang lumayan jauh dari kota Padang. Karena Dua pria itu sudah memiliki pekerjaan tetap karena itu lah Aku tak sepenuhnya di ijinkan untuk bekerja di kota namun Aku tetep kekeuh dan akhirnya diizinkan pergi setelah setahun kelulusan ku. Bayangkan saja setahun itu Aku hanya menganggur. Sangat membosankan.

Bang (SAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang