03. Dijemput

949 177 53
                                    

Hari ini Yoonbin awali dengan kegiatan seperti biasa. Bangun pagi, mandi, bersiap ke sekolah, dan sarapan.

Melupakan kejadian semalam yang sebenarnya jika terus diingat membuatnya sangat kesal.

Untuk urusan ponsel, ia belum mempunyai yang baru. Jadi terpaksa hari ini di sekolah tidak memegang ponsel, tapi pulang sekolah berencana untuk membeli ponsel baru.

"Heh Yoonbin, ada yang nungguin tuh di teras"

"Siapa?"

Yohan, kakak dari Yoonbin hanya mengedikkan bahunya acuh. Yoonbin berdecih pelan lalu berjalan menuju teras rumah.

"Selamat pagi pacar"

Yoonbin merotasikan kedua matanya dengan malas. Manusia jelmaan tiang listrik yang semalam membuatnya kesal kini ada di hadapannya.

"Ngapain?"

Haruto sedikit memiringkan kepalanya sambil tersenyum menatap Yoonbin.

"Mau jemput pacar"

"Siapa?"

"Pacar gua? Yang namanya Yoonbin"

Yoonbin kembali masuk ke dalam rumahnya dan menutup pintu dengan kasar.

Sekarang ia menyesal seumur hidup karena bertemu Haruto. Seenaknya memaksa menjadi pacar, dan merusak ponselnya begitu saja.

Sebentar. Kenapa Yoonbin merajuk? Seperti uke saja.

Yoonbin kembali membuka pintu dan keluar dari rumah, berharap Haruto sudah pergi dari rumahnya.

Tapi keberuntungan tidak berpihak pada Yoonbin kali ini. Haruto masih berdiri di depan pintu dengan senyumannya sambil bersedekap dada.

"Ayo berangkat" Ajak Haruto.

Yoonbin tidak merespon ucapan Haruto. Ia berjalan menuju motornya yang berada di halaman rumah dan memakai helmnya.

Haruto tidak akan membiarkannya begitu saja. Ia berlari kearah Yoonbin lalu mencabut kunci yang sudah menyangkut di motornya.

"Balikin" Pinta Yoonbin.

"Kejar dong" Ledek Haruto lalu berjalan ke motornya sendiri.

Yoonbin membuka helmnya lagi. Ia berjalan menuju Haruto dan memukulnya menggunakan helm.

"Balikin kunci motor gua"

Haruto menaikkan satu alisnya, "Kalo gua ga mau gimana?"

Yoonbin mendorong tubuh Haruto dengan kasar, untung saja Haruto dapat menjaga keseimbangannya.

"Balikin"

"Lo berangkat sekolah sama gua"

"Gua gak mau"

Haruto menarik tangan Yoonbin dengan kasar, "Naik cepet"

"Sialan" Gumam Yoonbin.

"Lo mau sekolah gak?"

"Balikin kuncinya"

"Ngomong balikin sekali lagi, gua bakal cium lo" Ancam Haruto.

Haruto sukses membuat Yoonbin diam dengan ancamannya.

"Naik sendiri atau gua naikkin?"

Yoonbin mengerjapkan matanya. Ia tau pertanyaan Haruto agak ambigu.

"Ayo cepet"

"Fine" Pasrah Yoonbin.

"Apa?"

Yoonbin naik ke motor Haruto dengan wajah datarnya.

Dare | HarubinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang