15. Duo bodoh

752 146 47
                                    

Siang ini Haruto dan ketiga temannya sedang berkumpul di halaman belakang sekolah.

Bolos pelajaran? Tentu saja.

"Sumpah kemaren pas gua nonton video lo sama Yoonbin, jadi terangsang anjir. Hot banget bangsat" Ucap Jeongwoo lalu diakhiri tertawa geli.

"Gua mau liat dong Woo" Pinta Jungwon.

"Ga gratis cuy"

"Woo, lo bodoh ya? Kenapa nyuruh Haruto ngerekam? Lo juga To, bodohnya sama aja" Omel Jaehyuk pada Jeongwoo dan Haruto.

"Gua sih udah jelas, ada yang mau ngebayar videonya kok"

Haruto reflek berdiri dan mencengkram kerah seragam Jeongwoo setelah mendengar ucapan sahabatnya tadi.

"Videonya lo jual ha?!"

"Iya, ke 2 kakak kelas doang"

"BANGSAT!"

Haruto menendang perut Jeongwoo dengan kencang hingga tersungkur.

Jaehyuk segera menghampiri Haruto dan menjauhkannya dari Jeongwoo. Sedangkan Jungwon membantu Jeongwoo berdiri.

"Tenang aja To, suaranya gua edit pake desahan video bokep yang gua cari di internet. Lagian wajah kalian berdua gua tutupin stiker gitu kok"

Haruto semakin marah. Ia menghempaskan tangan Jaehyuk yang menahannya lalu berjalan mendekati Jeongwoo untuk memukul wajahnya.

Satu pukulan mendarat di wajah Jeongwoo dan membuat sudut bibirnya terluka.

Jeongwoo tidak membalas pukulan Haruto. Ia tau dirinya salah.

"Ga ada otak lo Woo!" Ketus Haruto.

"Maaf elah. Kaga bakal kesebar videonya, gua udah atur semua"

"Bisa banget lo ya ngomong sesantai ini Woo?! Kalo mereka tau yang ada di video itu gua dan Yoonbin gimana?!"

"Kaga bakal anjir. Tadi gua udah bilang wajah kalian ga keliatan. Tolol lo"

Haruto ingin memukul Jeongwoo lagi, tapi Jaehyuk menahannya.

"Sabar To, gua tau Jeongwoo kelakuannya nurunin sifat anjing. Mana jenis bulldog lagi"

Si Jamet sempet-sempetnya bercanda di situasi yang lagi kacau begini.

"Tapi lo kan enak To. Dari tantangan gua, lo jadi bisa ngeseks sama Yoonbin, dapet motor dan mobil sport"

Haruto menghela napas kasar. Bersiap melempar sepatunya kearah Jeongwoo.

"Enak ga ngeseks?" Ledek Jeongwoo.

"Woo, lo mah nyari penyakit dah. Pergi sana lo" Usir Jaehyuk.

Jungwon yang sedaritadi diam karena takut saat Haruto marah, kini membuka suara.

"Nyari penyakit apa emang Woo? Lo ga takut sakit ya?"

"Diem lo Won. Bikin emosi juga lo bisanya" Omel Jaehyuk.

Mereka berempat hening dalam beberapa detik. Kemudian terdengar suara seperti kaleng yang terinjak.

Keempatnya kompak menoleh, ternyata Yoshi berada tak jauh dari posisi mereka berkumpul.

Jeongwoo terkekeh lalu berlalri menghampiri Yoshi dengan senyuman lebarnya.

"Denger apa Yosh?" Tanya Jeongwoo sambil membawa Yoshi mendekat ke tempatnya berkumpul sebelumnya.

"Gua.. ga denger apa-apa"

"Lo nguping Yosh?" Kali ini Jungwon yang bertanya.

Yoshi menggelengkan kepalanya cepat, "Gua baru lewat kok"

"Ga usah ngeles. Tadi gua liat lo ngintip di belakang kerdus" Sahut Jungwon.

Yoshi panik. Ia menundukkan kepala, karena ia sedang ditatap tajam oleh Haruto.

"Masih mau ngelak?" Tanya Jeongwoo.

"So-- Sorry"

Haruto berdiri lalu menarik Yoshi menjauh dari halaman belakang sekolah. Ia membawa Yoshi ke gudang terbengkalai yang gelap.

"Denger apa aja lo tadi?"

"Itu.. intinya lo ga tulus sama Yoonbin!" Ketus Yoshi.

"Sampe Yoonbin tau tentang ini dari mulut lo, gua ga segan-segan buat ngehajar lo Yoshi" Ancam Haruto dengan berbisik.

"Tapi lo jahat To"

"Iya gua tau. Terus kenapa?"

"Ga punya hati lo ya?! Sahabat gua lo jadiin mainan"

Haruto mendorong tubuh Yoshi hingga punggungnya menabrak tembok dengan kuat.

Yoshi meringis pelan merasakan sakit di punggungnya.

"Tutup mulut lo dan jangan bocorin ke siapapun" Ucap Haruto dengan nada yang dingin sambil mencengkram kuat rahang Yoshi.

Kemudian Haruto menghempaskan Yoshi begitu saja ke lantai. Haruto bersikal seperti itu supaya rahasia dirinya dan ketiga sahabatnya tidak terbongkar oleh Yoshi.

Kita percepat waktu.

Haruto sedang duduk diatas kap mobil sambil memandang dan menggengam tangan Yoonbin yang berada di hadapannya.

"Bin, besok bolos sekolah lagi mau ga?"

Yoonbin menggeleng pelan untuk jawaban dari pertanyaan Haruto. Tapi matanya bergerak gelisah karena sahabatnya tidak juga datang ke parkiran.

"Kenapa ga mau?"

"To, gua mau nyamperin Asahi sama Yoshi ke uks dulu bentar"

Di uks? Iya, Yoshi mengobati memar di punggung dan luka di rahangnya yang terkena cengkraman kuku karena ulah Haruto.

Tentunya Yoshi tidak memberi tau kejadian sebelumnya pada Yoonbin dan Asahi.

"Ga usah. Bentar lagi juga dateng" Larang Haruto.

Haruto menangkup wajah Yoonbin untuk menunduk menatap dirinya.

"Ini pipi kamu makin berisi. Gemesin" Haruto memainkan pipi Yoonbin dengan gemas.

Lalu Haruto menarik pelan tengkuk Yoonbin untuk mencium bibirnya. Di sela-sela ciuman, sahabat mereka pun datang. Dan dengan tak rela, Haruto menyudahi ciumannya.

Jaehyuk bergandengan dengan Asahi seperti pengantin. Lalu dibelakangnya ada Jeongwoo yang sedang merangkul gebetan barunya bernama Junghwan. Sedangkan Yoshi dan Jungwon hanya berjalan masing-masing.

"Lanjut aja pak bos ciumannya sampe bibirnya dower" Sindir Jeongwoo si pria kulit tan yang sedang menjalani masa latihan menjadi seme.

"Bocah iri" Cibir Asahi lalu memonyongkan bibirnya kearah Jeongwoo.

"Astaga, main nyosor aja"

Jaehyuk segera memeluk Asahi supaya tidak semakin menjadi-jadi sifat randomnya.

"Ayo Yosh, Sa, pulang" Ajak Yoonbin.

"Kamu kan pulang sama aku sayang" Sahut Haruto sambol menatap tajam Yoshi.

Yoshi yang ditatap seperti itu oleh Haruto hanya menghela napas pelan lalu membalas ucapan Yoonbin.

"Lo balik sama pacar lo aja, Bin. Gua bisa naik bus"

Kebetulan Yoshi tidak membawa motor ke sekolah. Tadi pagi ia membonceng Yoonbin, sedangkan Asahi dijemput Jaehyuk.

Haruto terkekeh sinis lalu mengambil kunci motor dari tangan sang pemilik lalu dilempar kearah Yoshi.

Dan akhirnya, Yoshi pulang mengendarai motor Yoonbin. Sedangkan Yoonbin pulang bersama Haruto menggunakan Mobil.

TBC

Yah mampus ketauan Yoshi.

Dare | HarubinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang