21. Berkelahi

644 141 28
                                    

Kejadian kemarin dimana saat Haruto dan Mahiro bertemu lagi bersama Yoonbin dan Yoshi membuat keduanya makin sering bertemu.

Karena Mahiro selalu ikut Yoshi kemanapun, begitu juga dengan Haruto yang tak ingin kalah.

Seperti saat ini, mereka sedang berada di caffe. Ada Haruto, Yoonbin, Mahiro, Yoshi, Jaehyuk, dan Asahi. Katakan saja triple date.

"Kamu makannya apa?" Tanya Jaehyuk pada Asahi.

Asahi menjawab dengan semangat, "Kadal goreng"

"Nghokey, sup kadal untuk Asahi satu"

Asahi menepuk kepala Jaehyuk pelan lalu mengomel, "Goreng!"

"Eh iya goreng"

"Mana ada menu kadal goreng, Sa" Sahut Yoshi.

"Mau gua tangkepin kadal di kebon ga? Nanti kita goreng di rumah Yoshi" Tawar Mahiro. Mata Asahi berbinar lalu mengangguk, tanda setuju dengan Mahiro.

"Ada orang baru yang lagi caper tuh" Sindir Haruto, tapi matanya fokus pada ponsel.

"Siapa tuh?" Balas Mahiro.

"Itu yang baru aja ngomong"

"Berarti lo dong, To"

Haruto berdecih pelan lalu menatap tajam Mahiro. Setiap mereka berkumpul, selalu adu mulut.

"Kalian berdua kenapa sih sebenernya? Setiap ketemu selalu ribut" Ucap Yoonbin dengan malas pada Haruto dan Mahiro.

Jaehyuk dan Yoshi yang tau jika sebenarnya Haruto dan Mahiro dulu adalah sahabat hanya terdiam setelah mendengar ucapan Yoonbin.

"Gapapa, Bin. Biar lebih deket aja pertemanan kita"

"Gua ga mau temenan sama lo" Balas Haruto dengan menatap Mahiro remeh.

Dalam hati Mahiro menyumpah serapahi kebodohan Haruto. Jelas-jelas dirinya sedang menyelamatkan keadaan, tapi Haruto malah mengacaukannya.

"Biasa kali, Bin. Namanya love and hate friendship" Sahut Jaehyuk dan dihadiahi tatapan tajam oleh Haruto.

"Jaehyuk bener tuh, Bin. Emangnya lo, lempeng doang" Ledek Yoshi.

"Ikut-ikutan aja" Gumam Haruto.

Rupanya Haruto masih ada dendam pada Yoshi dan Mahiro. Padahal posisiniya, Haruto yang bersalah. Ah biarkan, orang ganteng bebas.

Setelah dari cafe, mereka berjalan-jalan ke taman. Tiga pihak submissive memimpin jalan, sedangkan tiga pihak dominan hanya mengikuti dari belakang.

"Gimana hubungan lo sama Yohan?" Mahiro iseng bertanya pada Haruto saat jarak mereka dan pihak sub agak jauh.

"Kenapa bahas Yohan? Lo masih suka sama dia?"

"Mana mungkin gua masih suka sama orang yang udah berhianat" Jawab Mahiro diselingi kekehan sinis.

"Ha ha ha berhianat"

"Mau gua bahas disini, To? Biar Yoonbin tau kelakuan brengsek lo"

"Gua ga takut sana ancaman lo"

Mahiro menghentikkan langkahnya lalu menarik bahu Haruto hingga terhuyung.

"Lo tau To, gua ga pernah main-main sama ucapan gua"

Haruto mengangguk malas, "Iya aja dah"

"Berantemnya jangan lama-lama ya. Gua mau nyusul Asahi" Pamit Jaehyuk lalu berlari kecil menghampiri Asahi.

Yoonbin menolehkan kepalanya ke belakang sebentar lalu bertanya pada Jaehyuk, "Mereka berdua ngapain?"

"Ngobrol, Bin. Biar makin akrab" Jawab Jaehyuk, dan diangguki oleh Yoonbin.

Mereka pun membiarkan Haruto dan Mahiro yang sedang mengobrol. Walaupun rasa cemas menghantui pikiran Yoshi. Ia takut Haruto dan Mahiro berkelahi.

Sedangkan Mahiro dan Haruto..

"Kalo niat lo mainin perasaan Yoonbin, mending lo putusin deh. Sebelum Yoonbin jatuh makin dalam ke perangkap lo. Lo, temen lo yang namanya Jeongwoo, dan dare sialan itu.. lebih baik lo jujur"

"Gila lo ya?" Tanya Haruto dengan remeh.

"Gua nasehatin demi kebaikan lo, To. Mau sampe kapan lo mertahanin sifat brengsek lo ini ha?"

Haruto menatap tajam Mahiro, "Lo bukan siapa-siapa, ga usah sok nasehatin gua"

"Yang bikin persahabatan kita rusak itu lo sendiri, To. Kalo lo ga main belakang sama Yohan, gua ga akan marah dan kecewa sama lo"

Haruto mengangguk acuh. Ia tidak membalas ucapan Mahiro. Ia hanya bersedekap dada sambil memalingkan wajah kearah lain.

"Disini lo yang salah. Tapi kenapa seakan gua yang salah ya?"

"Lo bisa diem ga sih? Mending urusin pacar lo sana" Ucap Haruto dengan nada yang dingin.

"Oh iya, Yoshi. Dia jadi kena dampaknya dari dare sialan lo sama temen lo. Yoshi yang ga bersalah bahkan lo pukulin, To"

"Kenapa? Lo ga terima?"

"JELAS GUA GA TERIMA, BRENGSEK!"

Habis sudah kesabaran Mahiro menghadapi Haruto. Karena bentakkan tersebut, Yoonbin, Yoshi, Asahi, dan Jaehyuk yang lumayan jauh dari mereka pun menoleh. Sangking kencangnya bentakkan Mahiro.

"Terus lo mau apa? Lo kan udah bales bikin gua babak belur"

"Iya! Dan itu belum seberapa buat bales kelakuan brengsek yang ada di diri lo!" Bentak Mahiro lalu melayangkan pukulan tepat di rahang Haruto.

Yoonbin, Yoshi, Asahi, dan Jaehyuk terkejut kemudian menghampiri Haruto dan Mahiro.

"Sialan" Desis Haruto. Ia pun membalas pukulan Mahiro.

Keduanya tak ada yang saling mengalah, hingga wajah keduanya tercipta lebam dan sudut bibir terluka, mereka tetap melayangkan pukulan dan tendangan.

"Woy udah goblok!" Jaehyuk memisahkan Mahiro dan Haruto dengan susah payah.

"Mahiro, stop" Yoshi menahan Mahiro dan memberi jarak dengan Haruto.

"Gua harap karma segera dateng ke diri lo, Haruto"

"Gua ga takut sama karma! Gua juga ga peduli sama ucapan lo"

Kemudian Haruto ingin menghampiri Mahiro untuk memukulnya lagi, Tapi Yoonbin menggenggam pergelangan tangan Haruto.

"Liat Mahiro udah babak belur! Lo mau bunuh dia?!"

Haruto menepis tangan Yoonbin dengan kasar, "Ga usah ikut campur!"

"Lo kenapa sih, Haruto?!"

"Mending lo pergi deh, Bin! Ini urusan gua sama Mahiro!"

Haruto yang emosi hingga hilang kendali pun tak sadar membentak Yoonbin.

Mahiro berdecih lalu berjalan perlahan mendekati Haruto. Ia pun memberi satu pukulan di wajah Haruto.

"Itu buat lo karena udah bentak Yoonbin"

Haruto jelas tidak terima. Ia sedang lengah, dan diserang tiba-tiba.

"Sialan"

Yoonbin kembali menahan Haruto, tapi Haruto menepisnya lagi dengan kasar hingga jatuh tersungkur.

Haruto pun pergi meninggalkan mereka di taman.

TBC

Haruto sialan.

Astagfirullah:)

Aku males banget ngecek lagi sebelum publish, jadi sorry kalo ada typo ya yeorobun.

Dare | HarubinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang