29. Orang tua Haruto

623 118 20
                                    

Semua orang di arena menjadi kacau dan ricuh. Jaehyuk yang terlihat panik mendengar kabar sahabatnya kecelakaan langsung mengajak Yoonbin ikut dengannya.

Jujur, Yoonbin juga panik dan takut. Jadi ia ikut bersama Jaehyuk dan sahabat-sahabatnya menghampiri tempat Haruto berada dan segera membawanya ke Rumah Sakit terdekat.

Setibanya di Rumah Sakit, Haruto segera dibawa masuk ke ruang UGD oleh perawat. Sementara Yoonbin dan 6 orang lainnya, menunggu di depan ruangan.

Yoonbin terus berdoa supaya tidak ada hal buruk yang terjadi pada Haruto. Walaupun dirinya kesal, tapi ia akan memberi doa yang terbaik untuk Haruto.

Setelah setengah jam penanganan, Dokter pun keluar dan menyampaikan bahwa Haruto masih tidak sadarkan diri. Beberapa bagian di tangan dan kaki banyak luka, dan kepalanya mengalami benturan yang tidak parah. Jadi, bisa dikatakan bahwa kondisi Haruto lumayan baik.

Haruto dipindahkan ke ruang inap VIP atas permintaan Jaehyuk. Sebenarnya Jaehyuk disuruh oleh orang tua Haruto, yang sebelumnya memang dikabari Jaehyuk.

"Bin, lo ga mau masuk?" Tanya Jaehyuk pada Yoonbin yang sedang memandang pintu ruang inap Haruto.

"Ga dulu. Gua mau pulang"

"Masuk aja, Bin. Gua tau lo khawatir" Ucapan Jaehyuk ada benarnya. Yoonbin memang khawatir, tapi rasa  gengsi didalam dirinya terlalu kuat.

"Nunggu apalagi sih lo? Udah sana masuk" Sahut Jeongwoo.

Yoonbin bersandar di dinding sambil menunduk menatap ujung sepatunya. Ia ragu ingin masuk kedalam ruang inap Haruto karena takut tidak akan kuat melihat kondisi Haruto.

"Yoonbin, gapapa masuk aja" Kali ini Jungwon yang menyuruh Yoonbin untuk masuk.

Yoonbin menggigit kecil bibir bawahnya, dan matanya bergerak gelisah sambil menatap pintu ruang inap dihadapannya.

Mahiro yang peka segera membawa Yoonbin kearah ruang inap dan membukakan pintunya. Sedangkan Yoshi hanya menatap Yoonbin sambil memangku kepala Asahi yang tertidur.

Disinilah Yoonbin. Di dalam ruang inap Haruto.

Dada Yoonbin terasa sesak saat melihat Haruto terbaring lemah diatas brangkar rumah sakit.

Yoonbin pun duduk di kursi yang tersedia disamping brangkar sambil menatap Haruto dengan sendu.

"Cepet sadar, Haruto" Gumam Yoonbin lalu mengelus sebentar tangan Haruto dengan lembut.

Tidak ada lagi yang Yoonbin lakukan selain berdoa dan menatap Haruto yang masih tak sadarkan diri.

Kemudian, tangan Haruto bergerak. Matanya juga terbuka dengan perlahan.

"Gua ada dimana?" G! Ga ada dialog kek gitu! Ini bukan sinetron.

Yoonbin reflek berdiri dan tangannya terarah ke tombol nurse call, sayangnya pergerakkannya dihentikkan oleh Haruto.

"Ga usah, Bin" Lirih Haruto sambil menggenggam pergelangan tangan Yoonbin.

"Duduk aja, Bin" Suruh Haruto, ia sendiri pun sedang berusaha untuk duduk bersandar pada brangkar.

Haruto menghela napas sambil terus mengatur napasnya dengan perlahan.

"Padahal, ga harus dibawa ke rumah sakit"

"Jaehyuk yang bawa lo kesini. Bukan gua"

Haruto tersenyum tipis sambil menatap Yoonbin, "Ga ada yang bilang kalo kamu yang bawa aku kesini kan?"

Pertanyaan Haruto sukses membuat Yoonbin terdiam dan bingung harus menjawab apa.

"Makasih dan maaf, Yoonbin"

Dare | HarubinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang