19. Gimana?

639 137 28
                                    

Haruto menyuruh Jaehyuk untuk mencari tau sosial media yang digunakan Mahiro. Jaehyuk juga melacak keberadaannya.

Setelah semua selesai dicari, Haruto dibantu oleh Jaehyuk menghampiri Mahiro yang ternyata tinggal di sebuah apartemen, jaraknya agak jauh dari wilayah yang Haruto tempati.

Saat tiba di gedung apartemen, Haruto dan Jaehyuk bertemu Mahiro di lobby.

Haruto dan Jaehyuk membawa Mahiro ke basemen supaya orang lain tidak akan terganggu.

"Ga punya malu lo ya To?" Tanya Mahiro dengan remeh.

"Iya. Kenapa?"

Mahiro berdecih, "Dasar brengsek"

"Masih dendam karna gua main belakang sama Yohan?"

"Ga usah bahas itu"

"Ya terus?! Sekarang masalah lo sama gua apa? Tiba-tiba dorong dan mukul gua, sinting lo"

Mahiro merotasikan matanya malas, "Gua ngelakuin itu ada sebabnya, To!"

"Apa? Pacar lo ngadu kalo gua mukulin dia? Iya?!"

"Ngaku juga lo To. Tapi tebakan lo salah, dia ga ngadu ke gua"

"Oh ya? Gua ga percaya"

Mahiro menghela napas pelan. Ia ingin memukul Haruto, tapi rasanya tak adil karena menyerang orang yang dalam kondisi lemah.

"Gua ngeliat langsung lo mukulin dia di taman"

Saat kejadian Haruto memukul Yoshi, ternyata Mahiro ada di tempat kejadian. Sebelumnya ia dan Yoshi sedang bersama, tapi Yoshi mendapat pesan dari Jaehyuk untuk bertemu.

Mahiro ingin menemani Yoshi, tapi ditolak. Jadi Mahiro mengikuti Yoshi hingga tempat tujuan diam-diam dan memantau dari jauh.

Mahiro terkejut karena yang datang adalah Haruto. Ia kira, Yoshi akan bermain belakang dengan Haruto dan kejadian di masa lalu akan terulang. Tapi ternyata Haruto memukul Yoshi. Mahiro semakin terkejut dan tak percaya dengan apa yang ia lihat.

Maka dari itu Mahiro bergerak cepat untuk menghajar kembali Haruto tanpa banyak bicara.

Haruto menatap tajam Mahiro lalu melangkah pergi bersama Jaehyuk.

"Gua juga tau kalo lo pacaran sama Yohan"

Ucapan Mahiro sukses menghentikan langkah Haruto dan menoleh lagi.

"Bukan dari Yoshi.. Gua harap Yoonbin ga akan ngerasain sakit hati dan menjadi korban lo ke sekian kalinya. Gua juga berharap semoga lo cepet sadar.. sadar, dasar goblok!" Mahiro berlalu dari hadapan Haruto setelah memukul kepalanya.

Kebiasaan Mahiro dulu saat Haruto melakukan hal buruk, ia akan memukul kepalanya sambil berkata 'sadar, dasar goblok!"

Haruto jadi flashback masa-masa persahabatan mereka. Main bareng, balapan bareng, makan bareng, minum bareng, maling mangga bareng, bolos bareng, dan mandi bareng.

Eh yang terakhir ga kok wkwk.

"Apaansi alay banget" Ucap Haruto saat sadar dari masa lalunya.

Haruto akhirnya pulang ke unitnya diantar oleh Jaehyuk.

Baru saja ia duduk di sofa, bel unit berbunyi. Membuat dirinya berdiri lagi.

Ia melihat siapa yang mengunjungi unitnya dari monitor intercom. Ia tersenyum saat melihat Yoonbin di monitor.

"Hai sayang" Sapa Haruto dengam ceria setelah membuka pintu unit.

Yoonbin menyodorkan paper bag pada Haruto.

"Apa nih?"

"Liat aja"

Haruto mengambil paper bag dari tangan Yoonbin, lalu ia menarik Yoonbin untuk masuk kedalam unitnya.

"Ini kamu yang masak?" Tanya Haruto setelah membuka kotak makan dari paper bag.

"Bukan, Kak Yohan yang masak"

"Ha?"

"Kakak gua"

Haruto mengangguk paham lalu mengelus kepala Yoonbin, "Makasih ya sayang"

"Sama-sama"

"Bin"

"Iya?"

"Suapin" Pinta Haruto sambil menyandarkan kepalanya di bahu Yoonbin.

"Makan sendiri aja. Kan yang sakit kaki, bukan tangan"

"Tapi aku pengen disuapin kamu"

"Gua ga mau nyuapin" Tolak Yoonbin.

"Yaudah aku ga usah makan"

"Yaudah"

Keduanya saling diam. Yoonbin sibuk scroll sosial media, Haruto sibuk main game online.

Yoonbin melirik Haruto yang sesekali mengeluarkan umpatan pelan pada gamenya.

Yoonbin menghela napas lalu merebut paksa ponsel Haruto. Ia mulai menyendokkan makanan dan menyodorkan kearah mulut Haruto.

"Buka mulutnya"

"Ngapain?"

Yoonbin berdecak kesal, "Tadi minta disuapin kan?"

Haruto terkekeh pelan lalu melahap makanan yang Yoonbin suapi.

"Enak Bin, kapan-kapan kamu yang masak dong. Biar aku bisa ngerasain makanan buatan kamu"

"Gua ga bisa masak" Ketus Yoonbin sambil menyuapi Haruto lagi.

Yoonbin ga suka disuruh menyuapi Haruto. Manja banget katanya. Makanya dia nyuapin Haruto sambil kesel-kesel gimana gitu. Kadang sendoknya beradu sama gigi Haruto sampe bunyi.

"Sayang pelan-pelan. Sakit kena sendok" Ucap Haruto dengan memasang ekspresi konyolnya.

Yoonbin berdecak pelan tapi ia ingin tertawa karena ekspresi Haruto. Jadi ia menahan senyum dan tawanya.

"Ketawa aja, ga usah ditahan" Ledek Haruto.

"Ga jelas lo"

"Aku tau kamu pengen keta-- ah anjir! Apaan tuh?!" Haruto kaget karena tiba-tiba ada serangga yang terbang.

Haruto berjalan susah payah untuk menghindari serangganya. Sedangkan Yoonbin..

"AHAHAHAHA Harutooo itu cuman kumbang koksi" Yoonbin mentertawai Haruto yang ketakutan karena serangga tersebut🐞

Haruto merubah ekspresinya menjadi datar, "Orang ketakutan kamu ketawain? Ga lucu"

Yoonbin takut dengan Haruto mode ini. Ia menjadi terdiam dan sedikit menunduk.

Lalu..

"HAHAHAHA Maaf sayang, aku bercanda"

Haruto memeluk Yoonbin dengan erat sambil mencium kedua pipinya.

"Ga lucu" Lirih Yoonbin, matanya sudah berkaca-kaca. Ia kira Haruto benar marah dengan dirinya.

"Maaf sayang"

"Takut" Yoonbin meneteskan air mata dan langsung dihapus oleh Haruto.

"Kenapa nangis?"

"Kirain beneran marah"

Haruto mengecup setiap inci wajah Yoonbin, "Maaf sayang, jangan nangis lagi ya"

TBC

Gimana sih?:(

Dare | HarubinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang