Persetan dengan wajahnya yang babak belur akibat pukulan dari Haruto. Yoshi tetap masuk sekolah walau dihujani banyak pertanyaan dari sahabat, teman sekolah, ataupun gurunya.
Saat Yoshi tiba di sekolah, ia langsung dibawa Yoonbin ke uks untuk diobati luka dan memar di wajahnya.
"Dipukulin siapa Yosh?"
"Ga tau, ga kenal Bin"
"Bin, ada Haruto" Sahut Asahi yang baru saja memasuki ruang uks.
"Dimana?"
"Di depan"
Yoonbin mengangguk lalu melanjutkan mengobati wajah Yoshi.
"Sana temuin dulu" Suruh Yoshi sambil memegang tangan Yoonbin untuk menghentikan kegiatannya.
"Yaudah. Sa, obatin Yoshi ya"
Asahi mengangguk saat Yoonbin memerintahnya.
Yoonbin keluar dari ruang uks menemui Haruto yang sedang bersandar sambil memainkan ponselnya.
"Ada apa To?"
Haruto melirik Yoonbin sekilas dengan malas lalu fokus kembali ke ponselnya.
"Haruto"
"Ngapain di dalem? Pacaran sama Yoshi?"
"Ngobatin lukanya"
"Manja banget. Kek ga bisa ngobatin sendiri aja" Ketus Haruto lalu berjalan mendahului Yoonbin.
Yoonbin menyusul Haruto dan berjalan dibelakangnya. Ia terus mengernyitkan dahi saat mendengar Haruto terkekeh pelan sambil menatap ponsrlnya.
"Lah? Ngapain ngikutin aku?" Tanya Haruto saat menoleh ke belakang karena terdengar langkah kaki.
"Ga tau" Jawab Yoonbin. Ia memang tidak tau kenapa tiba-tiba ingin mengikuti Haruto dari belakang.
"Lanjut ngobatin Yoshi aja sana"
"Udah sama Asahi"
"Yaudah sana ke kelas"
Yoonbin mengangguk pelan lalu berbalik arah. Bukan untuk ke kelas, tapi kenbali ke uks menghampiri kedua sahabatnya.
"Bin"
Yoonbin menoleh lagi kearah Haruto, "Iya To?"
"Aku bilang ke kelas"
"Tapi--"
"Ke kelas sekarang, Bin"
Yoonbin menghela napas pelan lalu berjalan menuju kelasnya.
Hari ini, entah ada apa dengan Haruto. Seharian ia selalu melarang Yoonbin, bersikap agak cuek, dan terkadang membentaknya.
Yoonbin bingung dengan sikap Haruto yang sangat berbeda dari biasanya. Ia mencoba berpikir positif, mungkin saja mood Haruto sedang buruk.
Saat pulang sekolah, Yoonbin tidak pulang bersama Haruto. Mereka menuju arah yang berbeda. Yoonbin tidak tau Haruto akan pergi kemana.
"Tumben ga dianter pacar" Ledek Yohan setibanya Yoonbin di rumah.
Yoonbin tersenyum tipis lalu bertanya pada kakaknya, "Mau kemana?"
"Mau keluar bentar. Ada perlu"
"Jangan lama"
"Iya"
Kita pindah ke Haruto.
Ia sedang duduk diatas motornya sambil merokok. Ia terus mengecek jam di pergelangan tangannya dan memantau sekitar.
Sudah 15 menit ia menunggu seseorang yang belum juga datang hingga saat ini.
Hari semakin sore, Haruto mematikan rokoknya lalu memakai helm. Bersiap meninggalkan tempat tersebut.
Tapi baru saja ia menyalakan mesin motor, seorang pria datang lalu menendang motor Haruto dengan kencang hingga ia dan motornya terjatuh.
Haruto melepas helmnya sambil meringis karena satu kakinya tertiban motor. Pria yang tadi menendang motor Haruto, kini memukul wajahnya.
Cukup banyak pukulan yang mendarat di wajah Haruto. Setelah puas, pria tadi pergi begitu saja.
"SIALAN!" Teriak Haruto lalu menggeser motornya menggunakan kaki lainnya.
Kaki Haruto yang tertimpa motor akhirnya bebas. Tapi rasa sakit dan nyeri sangat tidak nyaman ia rasakan.
"ASTAGA HARUTO" Seorang pria lainnya datang sambil berteriak khawatir saat melihat Haruto yang masih terduduk meringis disamping motor yang rubuh.
"Kenapa lo baru dateng?" Tanya Haruto dengan sinis pada Yohan.
Iya, pria yang baru saja datang adalah Yohan kakak dari Yoonbin.
Sebelumnya Haruto memang ada janji untuk bertemu dengan Yohan.
"Macet anjir"
Kemudian Yohan membopong Haruto untuk masuk kedalam mobilnya. Motor Haruto dititipkan dan ditinggal begitu saja, karena nanti akan diambil oleh Jaehyuk atas perintah Haruto.
Yohan membawa Haruto ke rumah sakit. Ia hanya takut kaki Haruto ada yang bermasalah karena tertiban motor sport yang begitu berat. Wajah Haruto yang luka danmemar harus segera diobati. Peduli sekali Yohan.
"Kaki lo bengkak sebelah To" Ucap Yohan sambil menyentuh kaki kiri Haruto yang terbalut perban elastis.
"Ah sialan! Sakit bodoh"
Yohan terkekeh sinis, "Bisa ngerasain sakit juga ternyata"
"Ya bisa lah"
"Kenapa tadi lo ga nganter Yoonbin pulang dulu?"
"Gua kira lo udah sampe, makanya gua ga nganter dia. Ternyata malah lo ngaret"
Yohan mengangguk paham lalu bertanya lagi, "Siapa yang ngehajar lo? Musuh kan?"
"Mahiro" Jawab Haruto dengan nada yang datar.
"Lah?! Dia udah balik dari Jepang?"
Haruto merotasikan bola matanya malas. Pertanyaan Yohan cukup menjengkelkan. Jika belum kembali dari Jepang, orang yang memukul Haruto tidak akan ada di tempat kejadian.
"Kenapa dia mukul lo?"
"Mana gua tau"
Jadi, Mahiro adalah mantan sahabat Haruto. Dulu hubungan persahabatan mereka baik-baik saja. Tapi suatu saat, Mahiro memtuskan persahabatan mereka begitu saja karena ia pernah memergoki Haruto bermain belakang dengan kekasihnya.
Mahiro marah, sangat wajar. Ia hilang kendali dan membuat Haruto babak belur. Sama seperti saat ini.
"Eh To! Belom lama ini pas temen adek gua main ke rumah, salah satu dari mereka video call sama Mahiro. Gua liat, dan gua juga denger temen adek gua nyebut nama Mahiro"
"Siapa? Sahabat Yoonbin?"
"AH IYA! Yoshi" Ucap Yohan dengan semangat hingga tak sadar menepuk pelan kaki Haruto, membuat sang pemilik kaki meringis.
"Yoshi?" Tanya Haruto.
"Iya"
Keduanya terdiam. Memikirkan hal-hal apa hubungan antara Yoshi dan Mahiro.
"Yohan"
"Apaan?"
"Balikan Yuk"
Detik berikutnya satu pukulan dari Yohan melayang dan mendarat di wajah Haruto.
TBC
Kenapa sih?:(
KAMU SEDANG MEMBACA
Dare | Harubin
FanfictionHaruto adalah murid nakal di sekolahnya. Ia senang membuat kerusuhan bersama teman-temannya. Ia juga seorang pembalap liar. Suatu hari, ia mendapatkan tantangan dari temannya untuk mendekati salah satu murid bersifat dingin yang bernama Yoonbin. Ter...