12. Toilet

1K 147 60
                                    

"To, udah lo masukkin belom?"

Haruto, Jaehyuk, dan Jungwon mengernyitkan dahi bersamaan setelah Jaeongwoo melontarkan pertanyaan tersebut.

"Si Yoonbin" Lanjut Jeongwoo.

"Jangan To. Jeongwoo sesat anjir" Larang Jaehyuk.

"Masukkin apa emang?" Tanya Jungwon.

Pertanyaan Jungwon diacuhkan oleh ketiganya. Mereka paham jika Jungwon hanya pura-pura tidak tau.

Kemudian Haruto menceritakkan kejadian saat dirinya mencumbu dan memulai permainan panas dengan Yoonbin. Tapi semua gagal karena dirinya merasa tidak tega saat Yoonbin mengatakan takut.

"Sayang banget anjir. Harusnya paksa jebolin aja"

"Lo sini gua jebolin!" Ketus Haruto pada Jeongwoo.

"Ih ogah!"

"To, Jeongwoo kan lagi cari jati diri. Entah dia uke atau seme, kita liat nanti aja" Ledek Jaehyuk.

"Kirain gua lagi cari pohon jati yang diri AHAHAHAHAHAHAHAHAHA"

Haruto, Jeongwoo, dan Jaehyun meninggalkan Jungwon sendirian yang sedang tertawa karena lelucon rendahannya sendiri.

"Lo mau kondom rasa apaan To? Gua beliin dah, biar lo ga lupaan mulu buat beli kondom"

"Rasa emas kalo ada Woo" Jawab Haruto dengan acuh.

"Kemaren gua liat di twitter ada kondom rasa mi goreng sama cimol pedes anjir" Sahut Jaehyuk. Biasa, selain selebtok ia juga selebtwit.

"Yang bener aja lo Jae? Masa mi goreng sama cimol pedes? Ga sekalian rasa mi soto, telor gulung, ayam geprek, atau bakso bakar?"

Ucapan Jeongwoo membuat dirinya sendiri tertawa geli bersama Jaehyuk. Lalu keduanya mendapatkan pukulan pelan dari Haruto.

"Di sekolah ngomongin kondom, goblok lo pada"

Mereka berjalan menuju kantin. Setibanya disana, mereka menghampiri Yoonbin dan kedua sahabatnya yang sedang duduk di bagian pojok kantin.

"Yoonbin"

"Iya?"

"Lagi apa?"

Yoonbin menunjuk ponselnya yang menampilkan game online pada Haruto.

"Kapan-kapan mabar yuk?"

Yoonbin hanya mengangguk.

"Makan bareng, main bareng, dan mandi bareng" Lanjut Haruto.

"Gua suka gaya lo, To" Sahut Jeongwoo dengan semangat.

"Ikut aku bentar" Ajak Haruto pada Yoonbin sambil menggenggam tangannya.

Mereka berdua pun pergi dari kantin meninggalkan Jeongwoo x Yoshi yang sedang ngobrol walaupun ga nyambung, dan Jaehyuk x Asahi yang sedang manja-manjaan sambil suap-suapan makanan tapi kelihatan menggelikan bagi para anti jamet.

"Mau kemana?"

"Ke kelas Junkyu"

Jawaban Haruto membuat Yoonbin mengernyitkan dahi. Untuk apa Haruto mengajaknya ke kelas Junkyu? Apakah pria Jepang itu akan mengajak Junkyu balikan dan Yoonbin dijadikan saksi? ㅠ_ㅠ

"Gua ga mau, To"

"Gapapa kok Bin"

Mereka pun tiba di depan kelas Junkyu. Haruto menyuruh seseorang memanggil Junkyu untuk keluar kelas.

"Kenapa Haru?"

Haruto memberi kode pada Junkyu dengan lirikkan matanya yang menunjuk Yoonbin.

Yoonbin sendiri sedang memalingkan wajahnya. Ingin kabur pun tidak bisa, karena tangannya sedang digenggam oleh Haruto.

"Hai Yoonbin" Sapa Junkyu sambil melambaikan tangannya, dan Yoonbin hanya membalas dengan deheman pelan.

"Cepetan Kyu"

"Iya Haru" Ucap Junkyu dengan kesal.

Junkyu menghela napas lalu tersenyum pada Yoonbin yang masih memalingkan wajahnya.

"Yoonbin, Kyu mau ngomong sesuatu"

"Ngomong aja" Balas Yoonbin dengan suara pelan.

"Kyu minta maaf sama Yoonbin. Karena yang moto Yoonbin dan Haruto pas lagi ciuman di kelas itu Junkyu. Yang nyebar juga Kyu. Maaf banget, Kyu udah jahat sama kalian"

"Gapapa" Balas Yoonbin dengan singkat.

"Yoonbin maafin Junkyu?" Tanya Junkyu lalu dijawab anggukan pelan oleh Yoonbin.

Junkyu menabrak tubuh Yoonbin untuk memeluknya, "Makasih Yoonbin"

"I-iya Kyu"

Haruto berdecak pelan lalu menarik Junkyu untuk menjauh dari Yoonbin.

Setelah urusan mereka selesai, Haruto membawa Yoonbin ke toilet. Katanya, untuk menemani dirinya buang air kecil.

Yoonbin menunggu di dekat wastafel, sementara Haruto sedang buang air kecil. Haruto lebih suka jika Yoonbin berdiri disampingnya untuk menunggu, tapi Yoonbin tidak mau.

Setelah selesai buang air kecil, Haruto mencuci tangan. Mata Haruto melirik setiap bilik toilet dari cermin.

Kemudian ia mengeluarkan ponsel dan mengetikkan sesuatu, setelahnya ia simpan kembali di saku celana.

"Bin, nanti pulangnya ke apart aku ya? Ada sesuatu yang pengen aku kasih ke kamu. Tadi mau bawa ke sekolah, tapi lupa"

"Iya"

"Nanti kamu aku boncengin, motor kamu biar dibawa Asahi aja"

"Tapi--"

"Nurut ya sayang"

Yoonbin membalas ucapan Haruto kali ini dengan deheman pelan.

Haruto menghampiri Yoonbin yang masih bersandar di tembok sambil bersedekap dada.

Kemudian Haruto menghujani banyak kecupan di wajah Yoonbin. Yang dicium hanya bisa mengerjapkan matanya karena Haruto terlalu tiba-tiba.

Haruto menghimpit tubuh Yoonbin hingga tidak ada celah sama sekali diantara mereka. Lalu Haruto mencium bibir Yoonbin dan memberi lumatan kecil.

"Haruto ja--"

"Jangan berisik" Bisik Haruto tepat ditelinga Yoonbin.

Haruto menggendong Yoonbin untuk duduk diatas meja wastafel lalu menciumnya lagi.

Tangan Haruto menelusup kedalam baju seragam sekolah Yoonbin dan meraba dadanya untuk memilin puting Yoonbin.

"Aahh Haruto"

Haruto terus mencumbu bibir Yoonbin dan kini tangannya terarah untuk membuka ikat pinggangnya sendiri.

Kemudian..

Ponsel Haruto berdering.

Haruto berdecak kesal lalu mengangkat panggilan suara yang masuk di ponselnya tanpa berbicara.

Setelah menerima panggilan tersebut, Haruto memasang kembali ikat pinggangnya dan membantu Yoonbin untuk merapihkan seragamnya.

Haruto pun menarik Yoonbin untuk segera keluar dari toilet dengan berlari kecil.

Yoonbin yang bingung dengan keadaan hanya bisa mengikuti Haruto saja.

TBC

Apaan tuh?☺

Tungguin guys, mau double up hari ini hehe.

Sorry for typo's

Dare | HarubinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang