Haruto mengepalkan kedua tangannya. Ia menatap sahabatnya satu persatu dengan tajam.
"Siapa?!"
Jungwon mengangkat satu tangannya dengan takut, "Gu- gua.. keceplosan, To. Maaf"
Keberuntungan berpihak pada Jungwon. Haruto tidak melayangkan pukulan pada wajahnya dan memilih pergi.
Jam pulang sekolah tiba, Haruto meninggalkan kelas lebih dulu dibandingkan murid lainnya.
Saat dalam perjalanan menuju parkiran, ia bertemu Yoonbin yang sedang berjalan sendirian kearah gerbang sekolah. Dengan cepat, Haruto segera menghampiri Yoonbin.
"Yoonbin"
"Apa?"
"Untuk hal aku mantannya kakak kamu, ga perlu diinget atau dibahas lagi ya" Pinta Haruto sambil menggenggam kedua tangan Yoonbin.
Yoonbin mengangguk acuh lalu melepas paksa genggaman Haruto.
"Jangan marah, Bin"
"Ga ada yang marah. Cuman bingung aja. Kenapa lo berlagak kek baru pertama kali ketemu sama kakak gua dan nutupin hal kalo kalian mantanan?"
"Udah ya sayang, ga usah dibahas"
Yoonbin tersenyum tipis, "Gua ga enak sama kakak gua karena udah pacaran sama lo yang notabenenya mantan dia, Haruto"
"Kenapa harus ga enak sih?" Tanya Haruto dengan kesal.
"Ya ga enak aja. Apalagi ternyata kakak gua selingkuh sama lo dari Mahiro"
Haruto menghela napas kasar lalu bertanya dengan menaikkan sedikit nada suaranya, "Kamu mau bahas masa lalu aku, Bin?"
"Bukan gitu. Pengen bikin lo sadar aja dan maafan sama Mahiro"
"Kamu tuh ga ngerti ya, Bin?! Mancing aku biar emosi?! Sengaja atau gimana?! Kamu mau tau apalagi dari masa lalu aku ha?!"
"Ah ga jelas lo" Cibir Yoonbin sambil merotasikan matanya.
"Mau berantem disini?! Biar semuanya tau. Itu mau kamu?!"
Yoonbin melirik sekitarnya mulai ramai dengan murid sekolah mereka yang akan keluar sekolah karena sudah jam pulang.
Haruto menarik tangan Yoonbin dan membawanya ke parkiran dengan paksa.
Yoonbin hanya bisa meringis saat merasakan cengkraman kuat dari Haruto.
Mereka berdua pun pergi dari wilayah sekolah dengan motor Haruto. Lebih tepatnya Yoonbin dipaksa ikut dengan Haruto.
Diperjalanan mereka hanya diam. Haruto mengendarai motornya dengan cepat. Ternyata Haruto membawa Yoonbin ke apartemennya.
Dari basement hingga tiba di unit, Haruto menarik Yoonbin dengan kasar. Ia juga menghempaskan tubuh Yoonbin diatas sofa.
"Mau tau apalagi kamu?" Tanya Haruto dengan nada yang dingin.
"Gua ga mau tau apapun. Gua cuman mau lo baikan sama Mahiro"
"Kenapa peduli banget sama Mahiro?"
"Gua peduli sama lo berdua. Gara-gara kakak gua doang persahabatan kalian jadi hancur"
"Kenapa peduli banget sama hubungan persahabatan aku dan Mahiro? Kamu suka sama Mahiro?"
"Ucapan lo dari tadi ngaco banget! Lo kenapa? Panik karena gua tau kelakuan brengsek lo atau gimana?!" Yoonbin yang sudah sangat kesal, akhirnya membentak Haruto.
*plak
Haruto menampar Yoonbin dengan kencang.
"Daritadi aku udah nahan untuk ga main tangan sama kamu ya, Bin! Tapi kamu mancing aku terus!"
Yoonbin masih memegang pipi kirinya yang ditampar Haruto. Begitu terkejutnya Yoonbin dan merasa sakit di pipi juga dadanya terasa sesak.
Haruto menepis tangan Yoonbin yang berada di wajahnya sendiri lalu mencengkram rahang Yoonbin.
"Jangan pernah bahas mereka lagi" Ucap Haruto dengan penekanan setiap kata.
Kemudian Haruto mencium bibir Yoonbin. Ia menggigit dan melumat dengan kasar dan tak sadar jika Yoonbin meneteskan air matanya.
Yoonbin merasa sifat Haruto sangat aneh. Dan perilaku terhadap dirinya terkadang acuh dan agak kasar.
"Haru--"
Bahkan ingin berbicara pun tak bisa karena Haruto terus mencumbu bibir Yoonbin.
Yoonbin memukul dada Haruto dan mendorong sedikit hingga ciuman mereka lepas.
"Gua mau pulang" Ucap Yoonbin dengan pelan sambil mengusap pipinya yang terkena air mata.
"Nginep aja"
"Ga bisa. Gua harus pulang"
"Kenapa ga mau nurut sama aku sih, Bin? Kamu mau kemana? Mau ketemu Mahiro?"
"Kok jadi Mahiro? Kan gua udah bilang mau pulang"
Sumpah. Yoonbin tidak mengerti dengan Haruto. Sekarang ia sendiri yang memulai pertengkaran.
"Nginep aja" Ulang Haruto.
"Gua ga mau"
"Bin--"
"Haruto bisa ga sih lo ga selalu paksa gua?! Gua udah sering ngalah sama lo!"
"Fine! Kali ini aku yang ngalah"
Haruto menatap Yoonbin dengan tajam lalu membawanya keluar dari unit.
"Mau pulang kan? Silahkan" Ucap Haruto lalu menutup pintu unit dengan kencang, membuat Yoonbin terkejut.
Malas berlama-lama berada di gedung apartemen, Yoonbin memilih untuk pulang ke rumah menggunakan taksi.
Sedangkan Haruto. Ia sedang menyesal, kenapa ia menutup pintu begitu kencang dan membentak Yoonbin.
"Ga gini rencananya bangsat" Gumam Haruto.
"AH LAGIAN KENAPA YOONBIN TAU SIH?! Jungwon anjing!" Teriak Haruto dengan frustasi.
Malamnya Haruto sedang merokok di balkon unit. Ia memikirkan bagaimana caranya berbaikan dengan Yoonbin.
"Kalo gua minta maaf ke Yoonbin terus ga dimaafin gimana ya?" Monolog Haruto.
"Kalo dimaafin tapi syaratnya harus baikan sama Mahiro gimana? Ah males banget"
"Sumpah pengen gua buang Mahiro jauh-jauh dari kehidupan gua"
"Pokoknya Yoonbin ga boleh lama-lama marah sama gua"
"Tapi gua kok kesel ya sama Yoonbin karna dia nyuruh gua baikan mulu sama Mahiro?"
Itulah Haruto yang sedang berbicara sendiri malam-malam di balkon ditemani rokok dua bungkus.
TBC
Tunggu kejutan di next chapter😷

KAMU SEDANG MEMBACA
Dare | Harubin
FanfictionHaruto adalah murid nakal di sekolahnya. Ia senang membuat kerusuhan bersama teman-temannya. Ia juga seorang pembalap liar. Suatu hari, ia mendapatkan tantangan dari temannya untuk mendekati salah satu murid bersifat dingin yang bernama Yoonbin. Ter...