06. Pajak jadian

811 162 48
                                    

Yoonbin berangkat sekolah lebih pagi dari hari biasanya. Alasannya sudah jelas untuk menghindari Haruto.

Ia konvoi bersama Yoshi dan Asahi. Lebih tepatnya Asahi hanya dibonceng oleh Yoshi.

Pria pendiam tapi boong dengan kelakuan random tersebut sangat malas mengendarai motor. Bahkan sekarang ia tidur dipunggung Yoshi sambil memeluk.

Yoshi udah biasa digituin sama Asahi. Sebenarnya Yoonbin juga pernah. Tapi sejak kejadian Asahi ngences terus kena jaketnya, Yoonbin ga mau lagi boncengin Asahi.

Mereka bertiga sudah tiba di parkiran sekolah. Beberapa siswa yang seangkatan dengan mereka menatap Yoonbin dan berbisik.

"Asahi! Bangun woi" Ucap Yoshi sambil mengguncangkan badannya sendiri supaya Asahi bangun.

"Bangun, udah sampe" Kali ini Yoonbin yang membangunkan Asahi sambil menepuk pipinya.

"Ya"

Asahi pun bangun lalu turun dari motor Yoshi.

"Weh! Lo Yoonbin pacarnya Haruto ya? Pasangan yang hot banget itu kan?" Tanya salah satu teman seangkatan Yoonbin yang bernama Sanha.

Yoonbin hanya menatap Sanha dengan malas tanpa ada niatan menjawab pertanyaannya yang tidak penting.

"Oh dia yang ciuman sama Haruto? Anjir! Sayang banget, gua ga nonton secara langsung" Sahut pria dengan wajah mirip tupai bernama Jisung.

"Heh lo berdua diem deh. Jangan bikin isu" Omel Yoshi.

Sanha menatap Yoshi remeh, "Lah? Kan ada fotonya di grup angkatan kita. Kok bikin isu sih? Hahahaha"

"Yang waras ngalah" Ucap Yoonbin lalu menyeret Yoshi dan Asahi pergi.

Asahi berjalan kearah depan, tapi matanya tak lepas menatap Sanha dan Jisung dengan tajam bahkan hingga belokan masih sempat ngintip untuk menjulurkan lidahnya.

Yoonbin, Yoshi, dan Asahi sudah tiba di kelas. Sama seperti di parkiran, Yoonbin juga mendapatkan tatapan dari teman sekelasnya.

"Kalo ada yang ngeliatin lo, liatin balik aja Bin"

"Buang-buang waktu Yosh"

Sedangkan Asahi melototi teman sekelasnya yang menatap Yoonbin.

Yoonbin menghela napas pelan lalu menepuk Asahi yang duduk di depannya.

"Ngapain si? Kek bisa melotot aja"

Asahi berdecak kesal karena Yoonbin meremehkannya. Kemudian ia melototi Yoonbin dan Yoshi. Yang dipelototi hanya bergidik ngeri.

"Eh Bin, lo beneran ciuman sama Haruto disini kemaren?" Teman sekelas Yoonbin yang bernama Yiren.

"Sumpah malu-maluin kelas kita aja lo" Cibir Nancy, perempuan dengan pakaian ketat yang sedang duduk di meja.

"Eh diem ya lo. Jangan pikir anak kelasan kita ga tau kalo lo suka main sama om-om tiap malem" Omel Yoshi yang membuat Nancy diam.

"Butuh uang ya tante?" Tanya Asahi lalu meledeknya dengan menepuk bokongnya sendiri.

Seisi kelas menjadi tertawa karena Asahi kecuali Nancy. Kali ini yang menjadi bahan olokkan adalah dirinya. Karma datang begitu cepat.

"ADA APA NIH RAME BANGET?" Jungwon datang membawa 5 paper bag di tangannya.

Murid di kelas mendadak diam karena kehadiran Jungwon.

Kemudian Jaehyuk datang ke kelas tersebut. Ia juga membawa 2 paper bag.

"Ada yang mau coklat?" Tawar Jaehyuk.

Tidak ada satupun jawaban, Jaehyuk menghela napas.

"Ini gratis. Pajak jadian dari Haruto untuk teman seangkatan" Ucap Jaehyuk dengan malas lalu ia dan Jungwon meletakkan paper bag di meja guru supaya murid kelas Yoonbin mengambilnya sendiri.

"Bin, ditunggu Haruto noh di depan"

Yoonbin melirik Jungwon sekilas lalu beralih menatap Yoshi.

"Samperin aja" Bisik Yoshi.

Yoonbin menghela napas kesal, sebenarnya ia malas menemui Haruto.

Asahi yang duduk di depan Yoonbin dan Yoshi pun berdiri.

"Sa, mau kemana?" Tanya Yoshi.

"Sa? Sambala sambala bala sambalado"

"Makin geser otaknya" Cibir Yoshi.

"Yosh, temenin gua ke depan yuk" Ajak Yoonbin dan diangguki oleh Yoshi.

Mereka berdua pun berjalan keluar kelas untuk menemui Haruto yang ternyata sedang bermain ponsel dengan Jeongwoo.

Sedangkan Asahi sedang berusaha mengambil coklat sebanyak-banyaknya. Katanya ingin ia jual lagi, lumayan uangnya buat beli telor gulung sama es teajus.

Yoonbin berdehem pelan untuk menandakan kehadirannya pada Haruto.

"Hei pacar"

"Ngapain?"

"Ikut aku ke rooftop yuk"

Yoonbin menggeleng, "Udah mau bel masuk"

"Oke"

Kemudian Haruto memberi kode pada Jeongwoo untuk pergi dengan menendang pelan kakinya. Dan Jeongwoo akhirnya pergi sambil membawa Yoshi pergi juga meninggalkan Haruto dan Yoonbin.

"Besok-besok kalo berangkat sekolah, tunggu aku jemput oke?"

"Ga perlu. Makasih"

"Kenapa emang?"

Yoonbin berdecak kesal, "Gua ga mau"

"Tapi aku udah bilang ke Mommy kamu buat jemput tiap hari"

"Kapan lo--"

"Tadi pas aku mau jemput kamu. Tapi sayangnya kamu udah berangkat"

"Udah?"

Haruto bertanya balik pada Yoonbin, "Apanya?

"Ngomongnya"

"Belom sih. Masih pengen berduaan sama kamu sebenernya"

"Kenapa?"

Haruto terkekeh pelan lalu menjawab, "Karna kamu pacar aku lah"

"Kenapa lo ga marah pas foto sialan itu kesebar di grup angkatan?"

Haruto tersenyun dan menatap Yoonbin.

"Foto itu ga bikin aku marah. Bahkan aku seneng, biar semua tau kalo kita pacaran"

"Kenapa?"

"Biar ga ada yang berani godain kamu selain aku"

"Kenapa lo ngasih coklat ke semua murid angkatan kita?"

Haruto menghela napas pelan. Pertanyaan Yoonbin sejak tadi selalu menggantung.

"Aku ngasih itu sengaja. Daripada mereka terus-terusan ngomongin kamu"

"Oh"

"Kamu tenang aja Bin. Aku udah tau siapa yang diem-diem motoin kita terus disebar ke grup angkatan"

Ekspresi Yoonbin berubah menjadi berbinar, "Serius?"

Haruto mengangguk, "Next time aku kasih tau"

Ekspresi Yoonbin kembali menjadi datar.

TBC

Jamet Fukuoka nih kebanyakan ngalus~

SORRY FOR TYPO'S GUYS^-^

Dare | HarubinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang