8

738 99 17
                                    

Warning typo


Seperti yang di janjikan Rene, keesokan harinya setelah pesta. Ia melakukan konfrensi pers di depan awak media. Rene mengatakan dengan gamblang jika dirinya dan perth tidak memiliki hubungan spesial selain persahabatan. Tentang berita yang sudah terpublikasi sebelumnya, Rene mengatakan itu hanya salah paham dirinya terhadap perlakuan perth.

Perth tentu saja lega, akhirnya saint tidak akan salah paham lagi terhadap dirinya dan Rene. Keluarga perth pun bernafas lega, setidaknya mereka berharap tidak ada lagi yang mengacaukan perjodohan antara cucunya dan saint.

Semenjak melihat wawancara yang Rene lakukan, saint lebih sering tersenyum. Saint dengan cepat akan menjawab dan membalas pesan dari perth, ya bisa di katakan mereka semakin dekat. Dan joss, ia tahu tentang perjodohan saint dengan anak keluarga tanapon tapi joss memilih tidak perduli. Joss tidak sengaja mendengar percakapan antara bae dan push saat dirinya berkunjung ke kantor nya. Joss masih memperlakukan saint seperti biasa, dari perhatian makan siang dan menghubungi saint melalui ponselnya.”saint pernah menyatakan cinta padanya, setidaknya Joss tahu saint memiliki perasaan “ begitulah pemikiran Joss. Meski saint membalas pesannya dengan singkat, tapi saint masih bersedia makan siang bersama saat Joss menjemputnya.

Menjelang sore hari, saint yang tahu perth akhir-akhir ini selalu pulang terlambat karena banyak pekerjaan yang menumpuk, berinisiatif untuk membawakan sekotak kue buatannya dan ia akan mengantarkan kue tersebut sendiri.

Saint dengan tunggang lenggang berjalan masuk kedalam gedung milik keluarga tanapon. Saat sedang bertanya pada resepsionis, saint bertemu dengan pond. Saint akhirnya ikut bersama pond menuju ruang perth. Sepanjang perjalanan saint menahan senyum, ia membayangkan bagaimana reaksi perth saat saint berada di kantornya dan mereka akan makan bersama. Dengan cepat saint menggelengkan kepala membuat khayalan nya yang berlebihan buyar, pond yang sempat menoleh menatap saint heran.

“perth ada tamu spesial untuk..”. Ucap pond sambil membuka pintu ruang yang terbuat dari kayu tebal.
Kalimat pond tidak terselesaikan karena pemandangan di depannya. Saint pun ikut membatu terkejut, hatinya seakan tercubit.

Perth yang sedang berciuman dengan seorang wanita memutar kepalanya berbarengan dengan gadis itu. Perth tercekat tak menyangka siang ini saint datang. Perth senang, SEHARUSNYA tapi kini ia merasa takut dan menyesal serta bersalah.

“maaf..”. Saint mengangguk pelan saat Perth hanya menatapnya lurus kedepan. “aku.. Aku hanya mengantarkan ini..”. Ucap saint mencoba menstabilkan suaranya yang bergetar sambil menampakkan kantung yang ia jinjing,ia masih tersenyum. Meski di paksakan, ia tidak ingin bereaksi berlebihan mengingat kembali dirinya dan Perth tak pernah saling terikat atau menjalin hubungan.

Pond menatap saint dan Perth bergantian, pond pun merasa bersalah pada keduanya.

“saint itu..”. Pond bingung harus menjelaskan bagaimana.

“saint..”. Lirih Perth dan kakinya melangkah, baru satu langkah tapi terhenti karena suara saint yang tiba-tiba keluar.

“Aku hanya mengantarkan pesanan ini untukmu..”. Ucap saint dengan  cengiran. “ ibu mu memesan ini ke toko kue, karena tidak ada yang mengantar jadi aku yang datang..”. Saint Menggerutu dalam hati, mengapa dirinya harus menjelaskan itu.

Dengan cepat saint memindahkan bungkusan  di tangannya ke tangan Pond. Perth terlihat melangkah lagi untuk mendekat. Wanita yang bersamanya hanya memandang mereka penuh tanya, dan terlihat sinis saat menatap saint.

“bagus sekali.. Kau bekerja sebagai kurir bergerak cepat, dengan begitu kita bisa memakan kue ini sambil membicarakan masa depan..”. Wanita itu bergelayut manja pada Perth, tersenyum menggoda namun menyeringai saat menatap saint.

muffin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang