19

863 95 38
                                    

WARNING TYPO








" Kau lebih cantik dan bercahaya dari bulan itu..". Suara yang berat terdengar, saint langsung mengalihkan pandangannya.

Saint memandang malas pada pria yang  berdiri tidak jauh darinya tapi tak lama ia menatap pria itu dengan wajah bingung.

"Kenapa phi disini..??". Push mendekat, lalu duduk di sebelah saint.

" Kenapa..!?". Saint mengerutkan keningnya saat push kembali bertanya. "Apa kau kira aku ini tan..?? Atau kau pikir aku ini perth..!!? Wajahmu langsung terlihat kecewa..". Push menangkup kedua pipi saint dan memainkannya sedikit kencang.

" Iishh..phi..!!". Pekik saint melepas paksa kedua tangan kakaknya lalu mengusap pipi nya,  push memang sedikit menekan, karena gemas. "Sejak kapan phi disini..?". Saint yang tidak berniat menjawab pertanyaan push, memilih mengalihkan topik.

" Belum lama, saat tan mengatakan kau lebih indah dari bulan itu..". Push menunjukkan ke arah bulan dengan pandangannya. "Lalu...". Kalimat push mengambang, wajah push mendekati wajah saint kemudian menjentikkan jarinya, saint memekik kesakitan dan mengusap dahinya. " Dia menciummu..". Push terkekeh, saint menggembungkan pipinya dan menatap push dengan marah.

"Sakit tahu.. Jika kau datang kemari hanya ingin menyiksa ku.. Sebaiknya phi pergi..!! Aku akan mengadu pada phi bae..!!". Saint memukul bahu push  berkali-kali.

Push meringis mengusap bahunya. " Lebih baik aku yang menghukum mu..!!". Push berteriak tapi itu terlihat lucu di mata saint.

"Ayo naik ke punggung ku.. Kita harus kembali ke penginapan..". Push berjongkok membelakangi saint. " Kau bahkan tidak memakai pakaian yang tebal..". Saint terkekeh mendengar omelan kakaknya, lalu ia bergerak naik ke atas punggung push.

Saint lupa jika ia tadi hendak bertanya saat kakaknya mengatakan jika lebih baik push yang menghukumnya. Memangnya siapa yang akan menghukumnya.

"Tongkat ku...". Push mengambil tongkat saint yang tergeletak di atas pasir.

"Apa aku berat phi..!?". Tanya saint

" Ya.. Kau berat seperti beruang..". Saint memberengut lalu memukul push.

"Jangan meledek ku..!!". Cicit saint.

Push membawa saint masuk kedalam kamarnya. Mata saint sempat menelusuri ruangan, tapi tak menemukan tan.

" Kemana perginya tan..?". Tanya saint pada push.

Push mendudukkan adiknya di atas tempat tidur, mereka berdua terduduk menatap ke arah pantai melalui kaca yang ada di kamar itu.

"Tunggu disini.. Phi akan mencari tan..".

" Eem..". Saint mengangguk lalu push pergi meninggalkannya.

Kring

Kring

Telepon yang berada di atas nakas di sisi tempat tidur berdering. Saint langsung mengangkatnya, mungkin itu tan atau pengurus resort. Tan belum mengembalikan ponsel miliknya.

muffin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang