15

614 87 63
                                    

Berasa jadi DPO,😌

Kalian ini ya..😒

Yaudahlah aku ngalah..




INI KU PERSEMBAHKAN NEXT CHAP NYA..









WARNING TYPO






Hari ini saint dan Perth berangkat bersama. Saint tidak ingin menginap dirumah sakit, dan akhirnya dokter joss mengijinkan saint pulang. Perth semalam menginap di apartemen saint, meski saint menolak tapi Perth tetap memaksa di tambah kedua kakaknya yang khawatir sangat setuju jika Perth menemani saint.

Tak ada perbincangan di dalam mobil, saint sibuk memikirkan sesuatu dan Perth sesekali melirik saint, meraih tangan kekasihnya dan mengecupnya.

Flashback

"Perth.. Biarkan aku berjalan..". Saint menggerakkan tubuhnya yang berada di gendongan Perth.

Saat turun dari mobil, Perth langsung membopong tubuh saint meski saint tidak mau.

"Diamlah sayang.. Nanti jatuh..". Ucap Perth lembut dan senyum penuh kharisma.

"Tapi aku malu..". Cicit saint.

Saint melirik resepsionis yang tersenyum saat melihat mereka lewat. Di tambah saat ingin memasuki lift, orang yang hendak keluar dari lift pun memperhatikan Perth dan saint. Untung di dalam lift hanya ada mereka.

"Perth aku tidak lumpuh..". Saint melirik Perth dengan tajam dan bibir yang di majukan.

"Aku tahu.. Tapi kau masih lemah..". Perth dengan tenang menjawab saint dengan Lembut.

Sesampainya di dalam apartemennya, saint langsung di bawa masuk kedalam kamar. Perth mendudukkan saint di atas tempat tidur.

Perth membuka jasnya, lalu membuka beberapa kancing kemeja hingga terlihat bagian dadanya yang bidang, Perth menggulung kedua tangan baju. Saint yang duduk sambil bersandar menatap perth dengan kagum. Matanya tak teralihkan sama sekali, tubuh Perth dan gerakannya membuat saint berdebar.

"sssttt..". Perth mengeluarkan bunyi suara agar saint sadar dari lamunan. Perth duduk di sisi ranjang, mengukung saint, kedua tangan Perth berada di sisi paha saint.

"Ah ya..!!". Jawab saint terkejut, dan tersadar dari lamunan dan sudah berada di dalam kurungan tangan kekasih nya.

Perth terkekeh melihatnya, ia membuat jarak wajah keduanya hanya satu jengkal.

"apa yang membuat mu terpesona..?". Tanya Perth dengan smiriknya.

"tidak ada..". Saint mengalihkan pandangannya, menyembunyikan rasa malu.

Perth menarik dagu saint agar menatapnya.

"Kau tahu..?? Seperti ini saja sudah membuat jantung ku melompat.. Bagaimana setelah kita menikah.. Menghabiskan malam panjang dengan mu..". Gurau perth. Saint terlihat mendecih.

Mereka berdua berbaring di satu kasur yang sama dan satu selimut yang sama pula. Perth membawa saint kedalam dekapannya meski di awal saint menolak tapi akhirnya dia menurut juga.

"Sayang..". Ucap perth.

"hem..". Saint terlihat sangat nyaman berada di atas dada bidang Perth.

"aku ingin mengatakan sesuatu..". Saint mendongak, menatap Perth dari bawah.

"maaf karena aku tidak banyak mengetahui tentang mu..". Saint tertegun, tapi ia memilih untuk mendengarkan apa saja yang ingin perth ucapkan. "jadi.. Bisakah kau mengatakan apapun yang kau sukai dan tidak kau sukai.. Mengatakan semua tentang dirimu padaku..". Saint beranjak, ia menjauh dari tubuh perth. Duduk bersandar pada Kepala tempat tidur lalu menatap perth.

muffin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang