23 extra

613 68 11
                                    

Warning Typo

Jangan lupa follow akunnya

Happy Reading





Hari ini Saint dan Perth pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan kandungannya. Dokter Mok sudah menunggu mereka karena memang sebelumnya sudah membuat janji untuk jadwal pemeriksaan Saint.

Saint diminta berbaring, dokter Mok di bantu salah seorang perawat mulai melakukan tugas mereka. Perth dengan setia berdiri menemani Saint yang berbaring. Dokter Mok mulai mengoleskan cairan bening ke atas perut Saint yang masih terlihat rata. Alat oun mulai di tempelkan, Perth terlihat fokus pada layar monitor. Pertama mereka mendengar suara yang cukup keras dari perut Saint.

"Ini bayi kalian". Saint dan Perth menatap layar monitor dengan wajah haru. " Bayinya masih terlihat kecil, bayi kalian baru berumur 5minggu. Jika usianya sudah mencapai 18minggu baru akan terbentuk. Detak jantung bayinya pun baik". Dokter Mok merapikan peralatannya, setelah menjelaskan kondisi bayi yang Saint kandung.

"Lalu bagaimana kondisi istriku paman?". Perth dan Saint duduk berhadapan dengan dokter Mok.

" Saint akan merasa mual, mungkin nafsu makannya akan berkurang. Tapi kalian tidak perlu khawatir, itu hal yang wajar terjadi saat memasuki kehamilan semester pertama. Saint harus menjaga kesehatan dan pola makan pun harus di atur dengan baik. Dan yang terpenting emosi seseorang saat sedang hamil akan tidak stabil, disini paman harap kau harus bisa lebih bersabar Perth".

"Khab paman, aku akan menjaga dan bersabar apapun itu. Asalkan istri dan anakku baik-baik saja". Perth menggenggam lalu tersenyum sesaat ke arah Saint dan di berikan senyuman balasan.

" Pegang kata-kata mu anak muda". Dokter Mok mengarahkan jari telunjuk ke arah Perth.

"Tentu saja". Jawab Perth dengan yakin tanpa ragu.

" Jaga kesehatan mu Saint, dan ini resep vitamin untuk mu".

"Khap paman, terimakasih".

Setelah menyelesaikan administrasi dan mengambil vitamin yang di resep kan. Mereka berdua kembali ke rumah
. Saint memandang jalanan sedangkan Perth fokus pada setir nya.

" Perth". Perth sekilas menatap lalu kembali ke arah jalan. Tangannya meraih tangan Saint kemudian mengecupnya.

"Ada apa sayang?". Tangan Saint masih berada di dalam genggaman.

" Aku tadi melihat penjual buah, bisakah kita kembali ke jalan tadi?. Aku ingin memakan beberapa buah yang tadi ku lihat ". Pintar Saint dengan mata yang sendu dan sedikit bibir yang di majukan.

" Kenapa tidak meminta ku berhenti sayang?".

"Maaf~". Saint menunduk,membuat Perth merasa bersalah. Padahal tidak ada sedikit pun nada tinggi yang terucap oleh Perth.

" Maaf~". Perth mengecup punggung tangan Saint. "Apapun untuk istriku". Perth tersenyum menatap Saint.

Mendengar kalimat terakhir suaminya, Saint tersenyum merekah. Saint ingin meminta Perth menghentikan mobilnya tadi,tapi di urungkan saat melihat Perth sangat fokus pada jalan.

muffin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang