chapter sepuluh

8.6K 909 13
                                    

Entah Mark yang terlalu mempesona atau Mark bermain magic kepada Haechan sehingga Haechan sama sekali tak mau lepas dari Mark! Benar-benar ya.

Bahkan kedua orang tuanya sudah melambai-lambaikan tangannya ke kamera karena putus asa membujuk sang anak yang benar-benar luar biasa itu.

"Echan, say—"

"Ngga mau Mommy!"

Padahal Yuli belum menyelesaikan kalimatnya!

"Dengerin Yuli dulu, ya?" Ucap Mark selembut mungkin.

Haechan mempoutkan bibirnya lucu lalu mengangguk pasrah.

Yuli berdecih sedikit kesal. Dengan Mark saja baru mau menurut. Jadi, siapa yang mati-matian mengurus Haechan selama ini? Fyi.

"Sini duduk samping Mommy dulu."

Mereka ada dihalaman rumah Mark saat ini. Haechan masih nemplok di lengan Mark karena baru saja pulang dari kantor Mark.

Yuli jadi sering kemari sekarang gara-gara adiknya itu!

Haechan melangkah dengan mau tak mau dan duduk sesuai instruksi Yuli.

"Haechan, Mommy mau tanya, boleh?"

Haechan hanya mengangguk. Bibirnya masih mengerucut.

"Echan sekarang sudah umur berapa, hm?"

"Delapan belas, Mom."

"Delapan belas ya? Echan kelas berapa?"

"Mommy juga tau, ih!"

Yuli terkekeh gemas.

"Echan udah mau lulus 'kan? Sebelumnya Echan pernah bolos sekolah? Setau Mommy kalo Echan sakit pun Echan paling ngga mau bolos sekolah."

"Terus kenapa sekarang jadi maunya bolos terus?"

"Mau sama Makeu!"

Yuli menatap Mark yang masih berdiri disamping Yuli duduk dengan tatapan tak enak.

"Kalo Echan kaya gitu nanti Makeu jadi ngga suka sama Echan."

Haechan tentu terkejut mendengar penyataan dari Yuli. Dia menoleh sendu pada Yuli.

"Kenapa Makeu jadi ngga suka sama Echan?" Lirihnya.

"Coba Echan pikirin ini. Echan sekarang jadi pemalas, ngga nurut sama orang tua terus maunya sama Makeu aja. Gimana kalo nanti Makeu nya risih gara-gara Echan?"

Mark yang dibicarakan tersebut memegang bahu Yuli tanda tak terima. Tapi Yuli menyorotkan mata agar tetap diam dan seperti mengatakan ini demi kebaikan Haechan.

Haechan hanya diam membisu. Sepertinya sedang memikirkan letak-letak kesalahannya.

Akhirnya Mark menghela nafas panjang. Dia duduk berjongkok dihadapan Haechan.

"Haechan,"

Haechan menolehkan kepalanya pada Mark yang ada dihadapannya.

"Kamu masih tetep boleh main kesini, ke kantor ataupun ke kampus untuk menemui ku. Aku akan tetap menjadi Makeu. Asal syarat yang Yuli bilang tadi kamu turuti, bagaimana?" Tawarnya.

Haechan sudah akan meneteskan air matanya entah kenapa.

"T-tapi Echan ngga tau syaratnya Yuli apa."

Yuli dan Mark seketika terkekeh gemas.

"Echan harus kembali ke rumah, menuruti apa kata orang tua dan sekolah yang benar dan rajin kembali. Itu syaratnya,"

𝐁𝐢𝐠 𝐁𝐚𝐛𝐲✓ 『ᴍᴀʀᴋʜʏᴜᴄᴋ』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang