chapter tiga puluh dua

7.4K 662 131
                                    

Dahlah, kl ga rame saya percepet ae alurnya nanti dah, kesel juga, ngga deng tapi kesel dikit sih.
VOTE YA SAYANG! KL G GUE GAMPAR LO. Kan lo guenya jadi muncul, siang-siang bikin esmosey. Maafkan saya, cuyung umumumu.

FULL MATURE!🔞
HAMPIR SEMUA ISINYA ADEGAN NGEW—

"Akh! Makeu kenapa lempar Echan?! Punggung Echan sakit~"

"Haechan,"

"Kita mulai dari sore pertama, kalau malam pertama mungkin itu sudah terlalu pasaran."

Haechan menaikan alisnya tak mengerti. Sore pertama? Malam pertama? Tolong siapapun kasih Haechan pengertian tentang dua kalimat itu yang terdiri dari dua kata itu.

"Echan,"

"Iya Makeu?"

"Mau adik bayi?"

Mata Haechan seketika berbinar terang dan tanpa ba-bi-bu langsung menganggukkan kepalanya antusias.

Tentu saja Haechan sangat menginginkan itu, Jaemin sudah kembali memiliki anak bayi dan nanti Soobin juga akan memilikinya, Haechan juga ingin!

"Kita buat sekarang, ya?"

Haechan sedikit meringis.

"Ma-makeu?"

"Hm,"

Percayalah dibalik hm nya Mark ada sesuatu yang telah mengeras sekeras-kerasnya.

Apakah itu? Jangan jawab kalau tau!

"Kata Ubin, nanti lubang Echan bakalan sakit nanti. Emang beneran sakit ya, Makeu?"

Mark mendesis tertahan. Dia sudah tidak tahan, kenapa Haechan banyak bertanya seperti ini?!

Sesuatu dibalik celana Mark sudah sangat menginginkan surga dunia nya!

"Itu awalnya saja. Nanti juga Echan bakalan enak, hanya tunggu sensasi nya saja, ya?"

Seperti nya Bapak Mark sudah tertular dengan hormon sang Ayah yang sepertinya kelebihan itu. Doakan saja nanti Haechan masih bisa bernafas setelah selesai di sesi ber-ewe nya itu.

Tenang kali ini Mark tidak bermain solo kembali 'kan sudah ada Haechan nya.

"Aku bantu buka baju, ya?"

Tanpa mendapatkan persetujuan, Mark segera melepas jas yang Haechan pakai lalu beralih pada kancing kemeja yang ia lepaskan satu persatu dengan tergesa.

Jangan tanya kabar Haechan. Keringat sudah membanjiri selangkangan serta wajahnya. Dia tegang, setegang milik Mark sekarang.

Wajahnya memerah padam ketika Mark sudah sepenuhnya melucuti pakaian di tubuh Haechan.

Mark meneguk ludahnya kasar. Pemandangan dihadapannya sungguh menggiurkan!

"Makeu~ Echan malu!"

"Benar-benar kecil." Gumamnya ketika melihat seonggok daging yang menjadi pusat hidup istrinya.

"Titit Echan besar!" Elak Haechan.

"Iya besar, tapi tidak lebih besar bahkan hanya dengan jari kelingking ku."

Haechan mencebikkan bibirnya.

"Mau lihat yamg lebih besar? Milikku sepuluh kali lebih besar dari mu."

"Pfft— titit Mark pasti hanya sebesar—hmp!"

Ya, sepertinya Mark sudah kehilangan kesabaran. Dengan bibir yang masih bertaut dengan bibir sang istri, tangannya melepaskan jas serta kemeja yang melekat pada tubuhnya sendiri.

𝐁𝐢𝐠 𝐁𝐚𝐛𝐲✓ 『ᴍᴀʀᴋʜʏᴜᴄᴋ』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang