Yeonjun sampai dirumah dengan membawa satu porsi kimchi yang dipesan sang ayah.
Oh, ternyata Jeno dan juga Soobin tengah menyambut kedatangan Yeonjun!
"Yeonjun,"
Tunggu, nada suara Jeno sepertinya terdengar serius? Apa Yeonjun melakukan kesalahan?
"Sebentar lagi Muma mu dan Yuli akan kemari. Jadi, jelaskan dulu tentang penis yang dimasukan pada lubang Soobin."
Seketika dunia Yeonjun terasa runtuh! Bagaimana bisa Jeno berbicara seperti itu?!
"Dokter juga akan datang bersama mereka."
"Jadi jelaskan, apa kamu memperkosa Soobin ketika kami tidak ada?"
Nafas Yeonjun tercekat! Apa yang harus dia katakan sekarang? Dia belum menyiapkan mental jika kejadian dua bulan lalu terungkap. Rasanya ini terlalu cepat, jadi Yeonjun belum sempat memikirkan alasan dia melakukan itu!
"Jawab, Lee Yeonjun!"
Semua terkejut mendengar suara tegas yang dikeluarkan Jeno termasuk dua orang yang baru saja memasuki rumah itu.
"Jeno! Ada apa? Kenapa marah-marah seperti itu?" Itu adalah Jaemin, sang nyonya besar dirumah mereka.
Habis sudah nasib Yeonjun ditangan dua nyonya itu.
"Tanyakan pada anak mu yang terlihat seperti pengecut itu."
Jaemin dan Yuli melirik Yeonjun yang sedang pucat pasi dengan tubuh yang menegang.
"Muma! Ubin akan mendapatkan adik bayi juga, seperti Muma!"
Jaemin dan juga Yuli membulatkan matanya, terkejut.
"Hah?"
Yuli yang mengerti situasi menghampiri sang adik.
"Ayo, duduk dulu." Yuli menuntun Yeonjun untuk duduk diikuti dengan Jaemin yang ikut duduk ditengah Jeno dan juga Soobin.
Soobin tentu tak mengerti jika situasi disana sangat tegang! Buktinya sekarang dia masih mempertahankan senyum gembiranya. Dia gembira karena akan mendapatkan adik bayi sendiri! Mengherankan sekali bukan?
Soobin tidak tau saja jika Yeonjun ingin meninggal sekarang juga.
"Jelaskan, Lee Yeonjun."
Nyali Yeonjun menciut kala Jaemin sudah berbicara serius.
Saat Yeonjun sudah akan membuka mulut untuk menjawabi sang ibu, suara seseorang menginterupsi.
"Muma, Muma! Penis Yeonjun besar!" Ucapnya dengan gestur tangan yang ia lebarkan.
Yuli dan Jaemin membelak! Sedangkan Jeno rasanya ingin pingsan!
"Penis besar punya Yeonjun dimasukan ke lubang Ubin! Rasanya sakit, Muma! Ubin ngga mau lagi~"
"Penis Yeonjun ngga mau lepas, sampe pinggang Ubin rasanya sakit banget! Yeonjun nya kasar, Ubin ngga suka."
"Udah Ubin bilang berhenti, tapi kata Yeonjun kita harus main sampe pagi, biar nanti Ubin nya dibeliin eskrim!"
Soobin bercerita tanpa beban. Yeonjun rasanya ingin melebur sekarang juga! Tolong Yeonjun, pemirsa! Kalau bisa tenggelamkan saja dia. Yeonjun tidak kuat dengan
Jeno menjatuhkan rahangnya dia memijit pelipisnya yang berdenyut. Yuli dan Jaemin sudah akan murka! Tapi—
"Di perut Ubin ada adik bayi 'kan Muma?!" Seru nya antusias.
"Lee Yeonjun, kita harus bicara!" Ucap Jeno diikuti Jaemin yang juga beranjak menuju ruang kerja Jeno.
Yeonjun ingin menangis! Tapi dia malu karena dia dominan disini. Tamat sudah riwayat nya.
"Ikuti Baba dan Muma, Yeonjun. Jangan takut, udah enak pasti ada konsekuensinya." Ucap Yuli.
Yeonjun mengangguk lalu beranjak dari duduknya.
|ㅌㅌㅌㅌㅌㅌㅌㅌㅌㅌㅌㅌㅌㅌㅌㅌㅌㅣ
"Makeu,"
"Ya?"
"Echan mau jalan-jalan~"
"Kemana, hm?"
"Ke pantai?"
"Boleh, tapi kita makan dulu, ya?"
Haechan mengangguk antusias. Boleh kah Mark mimisan? Dia tidak tahan jika harus melihat tingkah lucu dan manis dari calon istrinya itu!
"Restoran jepang ya Makeu, Echan mau makanan Jepang!"
Mark mengangguk mengiyakan membuat lagi-lagi Haechan bergerak antusias.
Akhirnya kehidupan monoton Mark berakhir karena hadirnya sosok ceria dan lucu itu.
Mark sangat berterimakasih kepada Huang Xuxi yang telah mempertemukan Haechan padanya! Tapi sayangnya, lelaki cabul itu telah mendekam di penjara karena ulah cabulnya. Alfatihah untuk Huang Xuxi.
Haechan dan Mark sampai di restoran Jepang yang Haechan mau. Haechan memesan banyak! Diantaranya ada takoyaki, sashimi, sushi hingga udon. Dia habiskan seorang diri.
Benar-benar perut muatan truk.
Setelah selesai menghabiskan makanan mereka tentu dengan banyak candaan dan bincangan disetiap menitnya, keduanya kembali menaiki mobil untuk segera sampai di pantai!
Haechan sangat antusias untuk itu. Dia sama sekali tidak bisa menutup giginya karena terus tersenyum sepanjang masa. Sepanjang masa ngga tuh.
"Makeu~"
"Echan dan Makeu! Kita ke pantai, yuhuuu~"
"Echan suka pantai!"
"Echan mau bertemu ubur-ubur!"
"Tuan krab!"
"Spongebob!"
"Patrick!"
"Squidward!"
"Sendy!"
"Tapi Echan ngga mau ketemu plankton!"
Jangan tanya kabar Mark. Jika bukan Haechan yang ada disisinya, Mark sudah mimisan saat itu juga!
Tapi Mark menahannya. Mental yupi sekali jika Mark mimisan karena melihat sesuatu yang sangat manis di sampingnya itu. Jangan sampai terjadi, itu sangat memalukan!
Jadi Mark hanya tergelak menanggapi tingkah konyol calon istrinya itu.
Fyuh~
Calon istri nya Mark! Ingat itu.
To Be Continued
Hay! Perbedaan yang sangat kontras ga tuh, si Yeonjun nya tegang kaya anu si Mark nya girang ngga ketulungan.
Kasian ya Yeonjun, salah siapa ga bisa nahan hormon, ye kan?
Btw,
Vote sama komen jan lupa ye sat!
See you in the next chapter!©Vvusr_
17 Mei 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐢𝐠 𝐁𝐚𝐛𝐲✓ 『ᴍᴀʀᴋʜʏᴜᴄᴋ』
FanfictionBook two from Our Baby! Jika mau ceritanya nyambung, baca dulu book one nya, oke? Bxb || BL || Boyslove || Mature "Mau sama Makeu aja!" "Makeu mau kan nikah sama Echan?" "Makeu ayo cium Echan!" "Makeu!" "Makeu!" "Echan gatal, Makeu tolong garukin pu...