Dengan segenap keberanian, Yeonjun memutar kenop pintu ruangan sang ayah, yang disana telah terdapat Jeno dan juga Jaemin.
"Kemari,"
Sekali lagi Yeonjun meneguk ludahnya kasar. Tatapan Jeno seperti menusuknya hingga ke selangkangan! Oh tidak.
Yeonjun melangkah dengan segenap hati yang siap menerima apapun hukumannya nanti.
"Yeonjun dimana otak mu?!"
Benar bukan? Bahkan Yeonjun belum juga mendudukkan pantat nya, Jaemin sudah menyemburnya seperti ular sawah.
"Soobin itu adikmu! Bagaimana kalian bisa— oh astaga! Rasanya aku ingin melahirkan sekarang!"
Yeonjun hanya bisa meringis.
"Sayang, tenangkan dirimu. Jangan seperti ini, duduk saja, oke?"
"Tidak bisa Jeno!"
"Astaga rasanya aku ingin memakan tulang ayam!"
Jeno menggeram rendah.
"Yeonjun,"
Yeonjun akhirnya memberanikan diri bersitatap dengan sang ayah.
"Kalian main aman atau tidak?"
"Huh?"
"Ck, kamu memakai kondom, kan?"
Itu yang menjadi masalah! Yeonjun melupakan itu!
"Ye-yeonjun lupa pakai kondom, Baba."
Jaemin sudah akan pingsan saat itu juga! Selain kelebihan hormon anaknya itu ternyata sangat bodoh!
"Apa di otak mu hanya ada selangkangan saja Yeonjun?! Ya Tuhan, bagaimana jika nanti Soobin— akh!"
"Jaemin!"
Jaemin meringis dengan tangan memegang perut buncitnya!
"J-jaemin ada apa? Kenapa?!"
"P-perut, sakith."
"Jenoh, sakith!"
"Yeonjun, Cepat siapkan mobil! Muma akan melahirkan!"
Yeonjun yang sedari tadi hanya menjadi penonton kebingungan segera bergegas berlari menuruni tangga.
"Lili, Muma akan melahirkan! Cepat bersiap, kita akan ke rumah sakit!" Teriak Yeonjun ketika dirinya melewati ruang keluarga masih dengan berlari.
"What?!"
Yuli menjadi sama paniknya seperti Yeonjun ketika melihat Jeno menggendong Jaemin yang merintih kesakitan.
Dengan gerakan cepat, Yuli menggenggam tangan Soobin dan membawanya ikut berlari menyusul orang tuanya.
Kelimanya memasuki mobil dengan rintihan Jaemin yang menjadi alunan musiknya.
"Cepat, Yeonjun!"
Tanpa berkata apa-apa, Yeonjun segera mempercepat laju kecepatan mobilnya. Membelah jalanan kota yang beruntungnya sedikit lenggang.
"Jeno! Akh sakit!"
"Jaemin tenang, harus kuat oke?"
Jeno menyuruh Jaemin untuk mengatur nafasnya. Memberi arahan untuk menarik nafas dan membuangnya hingga beberapa kali.
Tubuh Jeno mungkin akan remuk dengan selangkangan yang memar.
Bagaimana tidak! Jaemin yang berada di dekapannya itu tak berhenti memukuli tubuhnya! Jangan tanya, bukan hanya dada, punggung dan leher, Jaemin pun mencubiti hingga meremas keras penis Jeno yang berada dibawah sana!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐢𝐠 𝐁𝐚𝐛𝐲✓ 『ᴍᴀʀᴋʜʏᴜᴄᴋ』
Fiksi PenggemarBook two from Our Baby! Jika mau ceritanya nyambung, baca dulu book one nya, oke? Bxb || BL || Boyslove || Mature "Mau sama Makeu aja!" "Makeu mau kan nikah sama Echan?" "Makeu ayo cium Echan!" "Makeu!" "Makeu!" "Echan gatal, Makeu tolong garukin pu...