chapter dua puluh dua

6.1K 615 46
                                    

Berbukalah dengan yang mantap-mantap, selamat berbuka puasa ya ngen

Selamat membaca~

Agak 🔞

Saat sedang menunggu panggilan dari dokter kedua ibu hamil itu, dengan pelan Mark menarik lengan Haechan agar ikut bersamanya.

Haechan tidak berontak, Haechan tetap diam. Itu yang Mark tidak suka! Haechan itu tipe orang yang sangat berisik dan banyak bertanya. Haechan yang sekarang menjadi diam, tentu ada masalah yang mungkin ia pendam.

Mark membawa Haechan menuju taman rumah sakit.

"Duduk dulu, oke?"

Lagi-lagi Haechan menurut tanpa bertanya.

"Haechan,"

Dengan ragu Haechan mempertemukan pandangannya pada Mark.

"Apa ada sesuatu yang ingin kamu katakan?"

Haechan menggeleng pelan.

"Kamu menghindari ku, apa itu benar?"

Haechan terdiam beberapa saat, lalu menggeleng lagi.

Mark menghela nafas dalam. Tangannya ia ulurkan untuk mengelus pelan pipi Haechan.

"Katakan, apa aku berbuat salah?"

Haechan gugup! Kebiasaan buruk Haechan ketika tengah gugup adalah mengigit bibirnya.

"Jangan menggigiti bibir mu seperti itu, nanti terluka."

Jantung Haechan sepertinya akan terbang saat Mark menyentuh bibir dan mengusap pelan bibir Haechan yang baru saja ia gigiti.

"Aku lebih suka Haechan yang banyak bicara daripada Haechan yang hanya diam seperti sekarang."

"Sayang, katakan sesuatu."

"Echan ngga suka Makeu~" cicitnya.

Mark tentu membelakan matanya. Apa katanya tadi?

"Hah?"

"Echan ngga suka Makeu,"

"Echan ngga suka Makeu nyium orang lain. Echan ngga suka itu Makeu. Njun bilang kalo Makeu nyium orang lain itu berarti Makeu suka orang itu."

"Tapi Makeu bilang mau nikah sama Echan? Echan bingung. Kata Winie, Echan harus ngelepasin Makeu, biar Makeu bahagia."

"Maafin Echan, Echan bohong kalau Echan sibuk sama sekolah Echan, Echan ngga mau gangguin Makeu lagi. Echan udah dewasa, Echan ngga papa 'kok kalo Makeu nikah sama orang lain. Echan cuma mau Makeu bahagia,"

Haechan menunduk dalam dengan air mata yang telah berderai entah sejak kapan. Hatinya seolah teriris menjadi beberapa bagian. Dia sebenernya tidak rela melihat Mark bahkan hanya berjalan dengan orang lain. Tapi, ini demi kebahagiaan Mark bukan?

"Echan mau ngucapin makasih sama Makeu udah bikin Echan bahagia kalo sama Makeu, udah nolongin Echan kalo Echan lagi susah, makasih Makeu."

"Ngga papa 'kok kalo Echan ngga bisa nikah sama Makeu, Echan masih punya Ten Hyung yang— hmp!"

Mata Haechan terbelalak ketika dengan tiba-tiba Mark menubruk bibirnya dengan tergesa.

Markhyuk

"Yeonjun, ah!"

"Ye-yeonjun, geli."

"Ngh,"

"Yeonjun udah,"

"Akh! 'kok Yeonjun gigit putingnya Ubin~"

Rumah tengah kosong sekarang, karena semua anggota keluarga memang tengah di luar.

Soobin yang sedang membuat susu untuk dirinya sendiri dikejutkan dengan Yeonjun yang menubruknya dari belakang dan memojokkannya ke lemari pendingin yang ada di dapur. Yeonjun langsung menyingkap baju yang digunakan Soobin dan dengan segera menghisap dan memelintir putingnya.

"Lo harus terima konsekuensinya, Soobin."

Soobin mengerjap pelan. Dalam benaknya tentu dia merasa kehilangan ketika Yeonjun melepaskan kulumannya pada puting kecil miliknya itu.

"Konsekuensi?"

"Lo sengaja godain gue kan?"

"Godain— Yeonjun? Maksu—"

"Lo sengaja keliaran rumah cuma pake hoodie kebesaran, lo udah godain gue dengan itu. Gue udah terangsang, jadi terima konsekuensinya."

"Yak! Yeonjun,"

Lagi, dengan tiba-tiba Yeonjun membopong tubuh kecil Soobin seperti karung beras.

"Yeonjun, turunin!"

"Ngga akan sebelum lo lemesin bagian bawah gue."

"Ubin ngga ngerti. Kaki Yeonjun kaku?"

"Akh!"

Yeonjun melempar tubuh Soobin dengan kasar ke ranjang miliknya.

"Iya sesuatu diantara paha gue udah kaku. Tugas lo cuma buka baju dan serahin lubang lo ke gue, Soobin."

Sungguh! Sebenernya Soobin sangat tidak mengerti dengan kata-kata yang Yeonjun ucapkan jadi dia hanya bisa mengangguk saja.

"Tapi Yeonjun,"

"Apa?" Tanpa mempedulikan ocehan Soobin, Yeonjun melepas hoodie yang digunakan Soobin dengan tergesa.

"Diantara paha itu 'kan cuma ada penis?"

Yeonjun kembali menatap manik Soobin yang tengah mengerjap bingung. Smirk Yeonjun pun tercipta.

"Pinter,"

"Sekarang tugas lo."

"Tugas apa? Ubin udah ngerjain tugas dari Suho Seonsaengnim."

Saat ini Soobin telah setengah telanjang karena tangan nakal Yeonjun telah melucuti baju yang tengah digunakan Soobin. Hanya ada celana dalam yang menutupi daerah privasi Soobin.

"Buka dulu celana dalam lo."

"Terus kulum penis gue pake mulut lo,"

To Be Continued

Masih pemanasan!
Adegan ngen ada di next chap!
Sabar, pelan-pelan ye biar ngga sakit, anjrit ambigu bat dah.

Si Markhyuk keduluan sama adeknya masa?! Yeonjun mah gercep ye, mantap.

Yg mau double up bilang bos!
Awkwk ngarep bat ada yg nungguin saya tuh, dahal mah kg ye kan?

Vvusr_
6 Mei 2021

𝐁𝐢𝐠 𝐁𝐚𝐛𝐲✓ 『ᴍᴀʀᴋʜʏᴜᴄᴋ』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang