part 7

52 16 6
                                    

   Pagi menjelang siang waktu dimana jam istirahat berlangsung, semua siswa berhamburan ke lapangan, ke kantin, ke taman dan ada juga yang diamdi kelas. Adit and friends memilih menghabiskan waktu istirahat dengan bermain basket. Kali ini pertandingan nya sangaotlah seru karena team adit melawan team reyno. Yahh seperti biasa fisik mengalahkan prestasi seseorang. penonton yang mayoritas nya perempuan itu berpihak pada team adit, yang tampan tampan, tapi bukan berarti team Reyno tidak tampan.

"Eh dit! Adit" kata jeffry saat melihat salwa datang ke area tribun. Adit memasang senyum jahatnya, lalu ia tersenyum pada salwa. Semua mata penonton menuju pada salwa, salwa yang bingung sekaligus merasa aneh hanya bisa melirik ke arah kanan atas dan bawah melihat mata mata wanita yang cemburu padanya.

"Hai.." kata adit tidak bersura sambil melambaikan tangan ke arah salwa, perbuatan adit makin membuat para penonton wanita itu cemburu pada salwa. Salwa tidak membalas bahkan dia tidak melihat adit, ia pura pura melihat kesembarang tempat.

Pertandingan semakin seru saat team reyno mulai menyusul poin dari team adit. Semua ber sorak saat team adit mulai unggul kembali.

"Semangat pacar!" Kata erika anak kelas X1 tidak malu mengatakan pacar pada adit.

"Sembarang lu! Dia cowo gua!" Kata siswi lain dari paling bawah tribun.

"Dih halu, adit bentar lagi jadi cowo gua!" Kata siswi lain yang duduk di samping salwa, salwa dan Laura saling menatap bingung dengan semua ini.

Mereka saling melempar botol minum yang masih terisi air dan saling beradu suara, sampah daun kering yang berada di belakang tribun pun jadi sasaran empuk mereka. Salwa dan Laura yang belum sempat berlari itu ikut jadi korban dari permasalahan ini. Salwa dan Laura melindungi diri mereka dengan tangan mereka. Adit tersenyum dia mengambil sweater hitam miliknya lalu menghampiri tempat salwa terjebak, ini adalah kesempatan untuk dia mengambil hati salwa.

"Salwa lo nggak papa kan?" Adit melebarkan sweater hitam miliknya di atas kepala salwa. Perkelahian itu terhenti seketika saat mereka tau, cowo yang sedang diperebutkan justru memilih melindungi Salwa. Salwa dia menatap adit tidak percaya, mata salwa bahkan sampai berkaca kaca.

"Ayuk turun!" Adit menuntun salwa untuk keluar dari  area itu. Sedangkan laura ia di tolong jeffry.

Saat sampai di tempat yang aman, adit melipat sweater hitam miliknya dan tersenyum pada salwa.

"Makasih.." kata salwa melihat adit masih tidak percaya. Adit melihat kearah nya semakin mendekat salwa menutup mata sepertinya ia berharap adit akan mencium nya.

"Ini di rambut lo, ada daun kering!" Salwa salah tingkah saat perkiraan nya salah.
Salwa tersenyum malu lalu melangkah pergi adit menyusul nya.

"Boleh kan gua jadi temen lo?" Salwa tidak membalas ia terus berjalan berusa sekuat tenaga agar tidak baper dengan semua ini.

"Boleh nggak?" Adit menghalangi jalan salwa, salwa berusaha bersikap biasa saja.

"Bukannya kamu paling nggak suka berteman dengan cewe?" Adit diam, kesempatan itu tidak di buang sia sia oleh salwa ia melangkah pergi. Perkataan salwa itu mampu membuat adit terdiam, salwa benar adit sangatlah membenci perempuan. Bahkan perempuan yang melahirkan nya saja dia benci apa lagi yang bukan siapa siapa nya. Adit sadar ia melewatkan kesempatan untuk membuat salwa jatuh cintan padanya. Ia berbalik menghadap salwa yang sudah cukup jauh.

"Sal, salwa..!" Adit berteriak, beberapa orang yang melihat adit berteriak memanggil salwa hanya melongo tidak percaya hal ini terjadi, adit yang terkenal anti dengan perempuan tiba tiba mengejar dan memanggil perempuan.

"Ayolah berteman sama gua! Masa si reyno itu bisa berteman sama lo, tapi kenapa gua nggak?"

"Kamu berbeda dengan reyno! " kata salwa berhenti, lalu berkata.

"Ok saya mau berteman dengan kamu" adit tersenyum, akhirnya dia merasa berhasil menaklukkan wanita ini.

"Nah gitu dong!" Adit merasa menang, dia terus tersenyum.

"Tapi dengan satu sarat! Kamu harus bisa jawab pertanyaan saya!" Adit melongo lalu melirik ke arah salwa, masih ada tantangan ternyata.

"Pertanyaannya, yang duluan ada ayam atau telur? Kamu pasti bisa jawab kan? Karena ini masih sangkut pautnya dengan ipa! Kamu kan anak ipa" salwa tidak tau saat masuk ipa adit sangatlah terpaksa, ayahnya bercinta cita ingin menjadikan adit dokter, tapi karena adit malas untuk belajar jadinya ya gitu.

"Hah?" Adit terkejut dengan pertanyaan dari salwa tadi, tapi adit tidak mau pusing sendiri. Dia berpikir untuk bertanya pada salwa dengan pertanyaan yang susah juga.

"Gini aja, kita sama sama buat pertanyaan, kalo gua duluan yang jawab berarti lo harus berteman sama gua! Dan kalo lo bisa jawab duluan sebaliknya,giaman?"

"Apa pertanyaan nya?" Salwa merasa tertantang dengan perkataan adit barusan.

"lo kan itu, kalo gua... gini. Kalau kita RAJIN bermalas malasan kita termasuk orang yang malas atau orang yang rajin?" Adit tersenyum puas ia yakin salwa tidak akan bisa menjawab pertanyaan darinya.

"Apa apaan kamu dit, pertanyaan saya bisa dijelaskan dengan ilmiah! Pertanyaannya kamu.... sangatlah tidak penting!"

"Bay salwa! Waktunya besok ya.." adit pergi meninggalkan salwa, salwa masih bertanya tanya pada dirinya sendiri bingung dengan pertanyaan

*****

Di basecamp adit masuk dengan rasa senang karena berhasil membuat salwa kebingungan. Teman teman nya pun juga ikut tersenyum tau maksud wajah adit.

"Kalian tau nggak tadi mukanya salwa... ah besok aja liat sendiri!" Dia duduk di sofa cream di samping jeffry.

"Kayanya yang malu bukan salwa deh, tapi lu dit! Masa lu ngejar ngejar cewe kaya tadi. Bukan lu banget!" Kata hasto sambil menyetel ulang gitar listrik.

"Justru itu bego! Si adit bakal buat salwa ngerasa diri dia spesial buat adit! Jadi dia mikir adit mau gini karena adit suka sama dia!" Kata jeffry tidak percaya temannya ini bodoh sekali.

"Nahh pinter lu jep! Gak kaya lu!" Adit tersenyum lalu membayangkan bagaimana besok.

"Yaudah sih biasa aja kali jepp!" Kata hasto kesal.

"Kenapa sih tadi? Penasaran nih?" Jeffry bertanya dengan wajah penasaran nya.

"Gua sama dia sepakat untuk membuat pertanyaan, kalau gua jawab duluan gua bakal jadi temen dia, tapi kalau dia duluan yang jawab gua nggak boleh jadi teman dia" kata adit memandang satu persatu temen temen nya.

"Yakin lu dit? Salwa kan pinter, bakal kalah lah lu!" Kata satria tidak percaya temannya bertanding dengan salwa, siswi paling pintar di sekolah.

"Yakin lah, lo mau pada tau nggak apa pertanyaan gua?" Kata adit sambil tersenyum menang.

"Kalau kita Rajin bermalas malasan kita termasuk orang yang malas atau orang yang rajin?" Semua bingung dengan pertanyaan yang mereka dengar dari adit.

"Apaan? Pertanyaannya nggak jelas banget dit!" Kata satria kesal dengan temannya ini, pertanyaan macam apa.

"Emang lu tau jawabannya dit?" Kata hasto lalu menaruh gitar listrik ke tempat semula. Adit menggeleng membuat temen temen nya kesal.

"Lah..." kata hasto tidak tau ingin berkata apa.

"Kan yang jawab salwa bukan gua, jadi nggak penting gua harus tau jawabannya, nanti kalau dia jawab tinggal gua bilang salah jawabannya" teman teman adit tersenyum mereka paham maksud adit, tapi tidak dengan satria ia masih ingin mencari jawaban dari pertanyaan adit.

"Kalau pertanyaan dari salwa apa dit?" Kata jeffry penasaran pertanyaan salwa, pertanyaan adit saja sudah merepotkan dia malah nanya pertanyaan salwa.

"Yang ada duluan ayam atau telur?" Mereka yang mendengar, terkejut apa lagi satria yang belun selesai mencari jawabanb pertanyaan adit, satria berpura pura pingsan dia menyerah tidak bisa menjawab pertanyaan pertanyaan itu.

Bersambung.....

Maaff banget ya ini udah terlalu lama, tapi insyaallah aku akan menyelesaikan cerita ini, terimakasih banyak atas apresiasi kalian semua. Jangan lupa vote dan comment ya supaya aku semangat bikin cerita ini!

Sampai jumpa di part 8

S_A_L_W_ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang