part 1.

601 49 5
                                    

    Cahaya matahari menyilaukan mata seorang laki laki mengharuskan ia membuka matanya. Ketika laki laki itu sudah membuka matanya ia melihat sosok seorang wanita parubaya yang masih terlihat cantik. wanita itu adalah nenek dari laki laki itu. Ya, Cahaya matahari itu muncul karena nenek nya yang membuka hordeng kamarnya dan membuat paparan sinar matahari itu masuk. Nenek nya melempar senyum pada nya tapi langsung saja ia membuang muka. Kenapa ia membuang muka? Karena semenjak ayah nya meninggal ia jadi seorang yang tak peduli pada siapa pun termasuk nenek nya padahal nenek nya itu tidak ada sangkut paut nya dengan ke jadian 10 tahun yang lalu diamana laki laki itu menuduh  mamanya lah yang telah membuat ayah nya meninggal.

"mandi Adit!, sekarang sudah pukul setengah 7 pagi " Kata nenek nya menghampiri  dia.

"Nenek ngapain sih?" Tanya Adit kesal.

"Nenek hanya memastikan kamu sudah bagun atau belum, dan ternyata tadi kamu belum bangun makanya nenek buka hordeng nya supaya kamu bangun." Kata  nenek sangat lembut.

"keluar!" Kata nya dengan nanda kesal.

"Ya sudah nenek keluar ya? Abis kamu pakai seragam jangan lupa sarapan nenek tunggu di bawah" kata nenek nya dengan penuh kasih sayang.

Mungkin 30 menit lama nya laki laki itu mandi dan memakai seragam nya ia turun tangga dengan begitu tanpan gaya nya yang cool plus sedikit terlihat lesum pipit yang menambah ke tanpanan laki laki itu. oh iya sampai lupa ngenalin nama lengkap laki laki itu kenalin nama lengkap dia RIFKI ADITYA ANGGARA yang sering di panggil Adit. Dia laki laki tertanpan, terkaya, tercool pokonya ter ter deh di sekolah nya.

Dia menjadi perbincangan di setiap hari nya terkhusus untuk kaum hawa yang ingin sekali menjadi kekasihnya nya. Bahkan banyak sekali perempuan di sekolah nya yang berani nyatakan cinta pada nya namun semua perempuan itu di tolak nya mentah mentah. Tapi aneh nya sudah di tolak mentah mentah ada saja perempuan yang menembaknya seperti tak ada kapok kapoknya. Dia juga adalah pewaris tunggal ayahnya yaitu FAHRI ANGGARA pengusaha batu bara terbesar di indonesia. Ayah nya sudah mewariskan semua akses nya kepada Adit yang tidak lain anak tunggalnya.

Perlahan tapi pasti Adit menuruni anak tangga lalu ia mengambil kunci mobil di laci dekat kamar mama nya lalu beranjak pergi begitu saja tampa pamit pada nenek nya. Di ruang makan terlihat nenek  yang sedang memakan sepotong roti.

"Adit kok lama banget ya?" Katanya sambil melihat ke atas tepatnya di kamar adit. Salah satu Pembantu lewat di hadapan nenek.

"Kamu lihat Adit?" Kata nenek bertanya.

"Den Adit sudah pergi nyonya pakai mobil nyonya desti" kata penbantu itu dengan sopan Desti adalah nama mama nya adit.

"Kenapa dia tidak memakai mobilnya?" Kata nenek bertanya.

"Memang nya nyonya tidak tau?" Kata pembatu itu balik bertanya nenek menggeleng.

" memang nya kenapa dengan mobilnya?" Kata nenek bertanya kembali.

"Den Adit kalah taruhan nyonya" kata penbantu itu menjawab.

"Kamu tahu darimana?" Kata nenek bertanya kembali.

"Kemarin saya tidak sengaja mendengar den Adit marah marah karena dia kalah taruhan mau tidak mau mobil nya harus di berikan pada temannya yang menang taruhan." Kata pembantu itu menjelaskan nenek mengangguk sambil menahan air mata.

"Apakah ada yang bisa saya bantu lagi nyonnya? Kalau tidak saya ingin lanjut bekerja" lanjut pembantu itu.

"Tidak ada" kata nenek sambil menggeleng.

"Ya sudah permisi nyonya" kata pembantu itu lalu pergi meninggal kan nenek.

"Astagfirallah Adit Adit" kata nenek sambil mengngelus dada nya dan meneteskan air mata.

Di sekolah semua mata siswa terfokus pada aditya. mayoritas kaum hawa sampai ada yang melongo terkagum kagum."cowo gua!!!", "gila ganteng banget", "lesum pipit nya itu loh", "eh.. cowo gua udah dateng". itulah beberapa kata kata yang keluar dari mulut para siswi siswi. Adit jalan dengan menggendong tas nya hanya satu lengan.

"Hallo ka!" Kata seorang siswi menyapa adit seorang siswi itu adalah salah satu murid kelas X yang tidak lain adalah adik kelas adit yang juga mengaguminya. Adit tidak merespon apa apa dia hanya jalan lurus ke depan menuju kelas. Adit memang ganteng dan tajir tapi sayang dia tidak memiliki kekasih atau teman dekat perempuan. Karena memang dia tidak peduli pada cinta dan tak percaya adanya cinta.

Di kelas adit hanya sibuk memainkan hp nya entah dia sedang apa tapi kelihatan nya ia nampak seperti seseorang yang sedang bermain game. Nampak seorang wanita cantik menghampiri nya. Wanita itu cantik dengan sederhana tampa ada olesan muke up di wajahnya. Semua kaum adam di sekolah mengincarnya sebagai kekasih. Gimana tidak banyak yang mengaguminya. Dia cantik, sederhana, dan memiliki mata yang indah. Oh ya dia juga menjabat sebagai wakil ketua osis di sekolah nya.

"kamu tidak mendengar bell masuk sudah berbunyi?" kata perempuan cantik itu bertanya. Adit melihat ke arah suara itu hanya melihat lalu ia fokus lagi dengan hp nya.

"Kamu dengar saya kan?" Kata perempuan cantik itu bertanya kembali.

"Emangnya kenapa?" Kata Adit balik bertanya dengan muka datarnya.

"Kamu sudah berapa lama sih sekolah di sini?" Kata perempuan cantik itu membalikkan pertanyaan. Oh iya nama perempuan itu adalah Salwa Agistira wakil ketua osis di SMA pramitha jaya

"Sudah lama" kata Adit menjawab dengan sesimpel simpel nya.

"Berarti kamu sudah tau kan?" Kata salwa mulai kesal. Adit tak merespon apapun masih asik dengan hp nya. Salwa pun mengambil hp milik adit dengan paksa.

"Eh..... apa apaan si lo" kata adit yang kaget hp nya di ambil paksa oleh salwa.

"Kalau bell masuk sudah berbunyi maka, semua siswa tidak boleh mengeluarkan hp nya apa lagi  memainkannya"kata salwa menjelaskan dengan kesal.

"Balikin hp gue!"kata Adit meminta hp nya di kembalikan.

"Hp kamu saya sita!" Kata salwa tegas.
Salwa kembali ke tempat duduknya meninggalkan adit.

"Lagian lo dit, nyari mati aja udah tahu udah masuk masih berani banget main hp" kata satria teman sebangkunya mengomentari adit.

"ke sita ya dit? Sama gua juga" kata Hasto teman senakal nya.

"Ya elah dit, gak usah sedih gitu mukanya lo kan orang kaya. Kemarin aja mobil lo kalah taruhan lo biasa aja. kenapa cuma hp lo muka lo sedih?" Kata Jeffry menanyakan perihal wajah Adit yang sedih karena hp nya di sita.

"Bukan hp nya tapi isinya, semua isi hp gua itu penting" kata Adit ketus.

"Pagi anak anak" kata seorang guru menyapa para muridnya. Teman teman adit bubar dari meja adit menuju meja masing masing.

"Pagi bu..." kata para muridnya membalas sapaan seorang guru itu.

BERSAMBUNG............

Haloo gimana nih ceritanya?
Menarik di baca gak? Atau gak menarik?
Ya udah tinggallin aja jejak nya di sini dengan cara vote dan coment
Sampai jumpa di  part selanjutnya....

S_A_L_W_ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang