Aku Mulai Mengerti.

310 21 1
                                    

-𝐊𝐚𝐦𝐮 𝐛𝐞𝐛𝐚𝐬 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐡, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐞𝐩𝐚𝐬 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐤𝐨𝐧𝐬𝐞𝐤𝐮𝐞𝐧𝐬𝐢 𝐩𝐢𝐥𝐢𝐡𝐚𝐧 𝐌𝐮-
🍄𝓜𝓲𝓬𝓱𝓮

"Baru pulang, cepatlah makan. Aku sudah memasakan untuk mu tadi. Aku permisi ke kamar dulu eonn. Good night."  Seruan miche, disertai langkah memasuki ruang tidurnya.

Cellin tersenyum, menjadi sebuah tanggapan atas ucapan Miche.

〰〰〰〰〰〰

Kejadian semalam, berhasil merubah suasana pagi ini.

Canggung. Tidak ada obrolan, ataupun kalimat lelucon yang terdengar, setiap paginya. Hanya menyisakan suara sendok dan garpu, yang beradu di atas piring.

Daesha perlahan mulai kesal.
Sekilas, dirinya menengok kearah per wajah dari temannya.

"Aiss!" Mendesis kesal, dan kembali melanjutkan sarapannya.

'Huh! Pada kenapa sih, diem dieman kaya gini. Jadi ga nafsu makan nih.' batin daesha merengek.

Duk!

"Auw, yakk pabboya! Aaa, Appo." Rengek seorang gadis, yang perlahan mengelus betis kakinya.

"Kenapa, ada apa dengan mu Amy?" Tanya floy terkejut, setelah mendengar suara rengekkan dari teman yang berada disampingnya.

Amy secara cepat, menunjuk daesha dengan memberikan tatapan kesal.

Semuanya pun menatap kearah daesha,
Memberikan ekspresi tanya.

"Waeee~?? Aku diam saja dari tadi." Mengangkat kedua tangannya, dengan memberikan ekspresi bahwa dirinya tidak melakukan apa-apa.

"Yakk! Gadis jelek. Kamu menendak ku barusan." Amy mulai angkat bicara, dengan gayanya yang kesal.

"Aaa.. Sudahlah, ayo lanjutkan sarapannya. Bukan kah, ini sudah terbiasa terjadi di antara mereka setiap paginya. Hehehe." Seru floy, dengan tersenyum canggung kearah Cellin dan juga Miche.

"Ku rasa, aku sudah selesai sarapannya. Aku kembali ke kamar duluan ya." Berdiri dan mulai beranjak, meninggalkan keempat gadis di ruang makan.

//

"Sutt— aneh kan dengan Cellin eonnie. Kalian tahu, tadi sebelum kita sarapan. Aku sedikit mendengar, kalau Cellin eonnie sedang menelfon seseorang, tapi cara berbicaranya sambil berbisik." Bisik daesha kepada ketiga gadis yang berada di meja makan.

Rumpi– Itu yang dilakukan,
setelah Cellin pergi dari sana. Berbisik pelan, dengan sesekali masih menikmati sarapan pagi.

"Hum benar, aku juga mendengarnya. Tadi malam juga, sekitar jam duabelas. Hmm, aku melihat Cellin eonnie seperti menangis gitu." Timpal Amy, dengan menyenderkan posisi duduknya.

"Jam duabelas? Apa dia baru pulang? Aaahh... " Desis daesha terheran.

"Aniyo, Cellin eonnie pulang jam sepuluh. Dan aku menyuruhnya makan." Miche mulai memberikan hak suaranya.

"Cellin eonnie pulang selarut itu, dan menangis? Apa dia sedang memiliki masalah?" Tanya floy dengan memberikan ekspresi kekhawatiran.

"Kurasa juga seperti itu. Dan kemungkinan cellin eonnie, tidak ingin merepotkan kita. Jadi dirinya, menutupi semua masalahnya. Huftt– sudahlah, kita percayakan saja kepada Cellin eonnie. Bahwa dirinya, tidak seperti yang kita pikirkan." Jelas Amy, yang baru saja meneguk segelas air.

𝚈𝚘𝚞 𝚊𝚜 𝙸𝚍𝚘𝚕 𝙺-𝚙𝚘𝚙 𝙴𝙻𝙸𝚃𝙴Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang