PIKNIK

22.8K 2.1K 152
                                    

Setelah deep talk yang dia lakukan bersama istrinya, Sabtu pagi PM Tawan pergi ke kantor untuk meminta sekertaris Mild mengatur ulang semua jadwal pekerjaannya di hari Senin – Jumat, dia juga meminta Joss dan beberapa orang kepercayaannya untuk menghandle beberapa pekerjaanya di luar pemerintahan.

Mereka berdua merasa heran dengan PM Tawan yang sangat gila kerja, sekarang ingin mengurangi jam kerjanya.

"Kenapa kau tiba – tiba ingin mengurangi jam kerjamu?", tanya Mild.

"Hanya ingin meluangkan waktu untuk keluargaku saja", jawab PM Tawan santai.

"Wow! Belum sebulan menikah dengan New kau sudah banyak perubahan ya. Bilang saja kau ingin terus berduaan dengannya", ledek Joss terkekeh.

Mendengar hal itu Mild merasa kesal dan berkata, "Apa benar kau berubah karna New? Ingat kalian hanya nikah kontrak dan dia cuma istri kontrakmu!".

Melihat PM Tawan hanya terdiam dengan ucapan Mild, Joss pun bicara "Memangnya kenapa kalau istri kontrak? Kalau saling mencintai mereka bisa menikah sungguhan. Kau iri ya ingin menjadi istrinya?", sindirnya mengarah ke Mild.

"Memangnya kenapa kalau aku ingin menjadi istrinya?!", Mild menyindir balik dengan nada penuh penekanan.

Joss pun menjawab sambil tertawa enteng, "Eh jangan marah Mild.. kalau kau ingin menjadi istrinya kau harus melewati dulu 3 anaknya, apa kau mau mengurus mereka? Jangan mau sama daddynya aja!".

"Stop jangan bercanda terus! Kalian kaya anak kecil tau gak!", ucap PM Tawan menginterupsi.

Sekertaris Mild pun menatap Joss kesal dan memilih untuk kembali mengurus apa yang diminta PM Tawan.

--

PM Tawan sampai di rumah sekitar jam 6 sore setelah menyelesaikan apa yang harus ia selesaikan. Dilihatnya New yang sedang berkutat di dapur memasak untuk makan malam. Ia memperhatikan istrinya dengan seksama, lelaki cantik itu terlihat begitu lelah mengurus rumah sebesar ini sendirian.

"Apa kau lelah?", tanya PM Tawan menghampiri

"Hmmmm", jawab New bergumam sambil memotong sayuran

"Mau ku bantu?"

"PM naik aja ke atas, mandi dan ganti baju setelah itu turun untuk makan bersama."

"Apa kau membutuhkan maid? Di rumah ini kau istriku dan ibu dari anak – anakku, bukan orang yang membersihkan rumahku", ucap PM Tawan begitu lembut.

New tersipu malu, pipinya memerah mendengar ucapan manis lelaki dewasa di depannya.

Melihat wajah istrinya yang memerah PM Tawan panik dan memegang kening New, "Apa kau sakit? Kau kelelahan ya? Besok aku akan mempekerjakan maid ya!".

"Sudah sana naik! Jangan ganggu aku!", teriak New merasa sebal dengan suaminya yang tidak peka ini.

PM Tawan pun langsung pergi ke kamarnya, dia merasa New pasti marah karna harus membersihkan rumah besarnya yang tidak memiliki maid sama sekali.

--

PM Tawan turun ke ruang makan, disana sudah ada New dan anak – anaknya yang sedang menunggu kedatangannya.

"Setelah sekian purnama, akhirnya daddy makan malem bareng kita!", ucap Frank membuka suara.

"Ternyata bener kata mama, daddy di rumah. Kirain adek mama boong"

Phem tersenyum senang memandang daddynya, membuat PM Tawan menjadi semakin merasa bersalah.

Di tengah sesi makan malam, PM Tawan membuka suara, "Gimana sekolah kalian?".

PRIME MINISTER'S BABY  I  TAYNEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang