PELUKKU UNTUK PELIKMU

22.9K 2K 383
                                    

Hari sudah malam, PM Tawan membawa pekerjaannya ke kamar karna tidak ingin membiarkan New sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sudah malam, PM Tawan membawa pekerjaannya ke kamar karna tidak ingin membiarkan New sendirian. Di tengah duka yang menyelimuti istrinya, lelaki cantik itu terlihat murung, matanya sembab, bahkan beberapa kali dia mengigau sambil menangis memanggil phonya.

PM Tawan duduk di ranjang masih berkutat dengan laptopnya, dari kemarin dia belum istirahat tetapi banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan. New memejamkan matanya sambil terus memegang ujung bajunya seolah mengisyaratkan tidak ingin ditinggal sendirian.

Tiba – tiba New berucap lirih, "PM.. aku gak bisa tidur", sejak tadi dia memang memejamkan mata, rasanya begitu lelah namun pikirannya tak membiarkannya beristirahat.

"Dari tadi kau belum tidur?", tanya PM Tawan sambil melihat istrinya lalu kembali fokus pada laptopnya.

New menggeleng pelan, "PM.. PM" panggil New sambil menarik – narik ujung bajunya suaminya.

"New jangan panggil aku PM.. nanti kau kebiasaan, gak enak kalau di dengar anak – anak".

"Daddy.. bolehkah?"

PM Tawan mengangguk memberi persetujuan lalu mengusap surai hitam New sambil berkata, "Tidurlah.. aku akan meminta maid membawakan susu untukmu".

New menggeleng dan dengan ragu dia berkata, "Ehmmm.. bolehkah malam ini aku tidur memelukmu?".

PM Tawan sejenak berpikir lalu menjawab, "Tentu", ia pun menutup laptopnya dan merebahkan tubuhnya membawa New ke dalam pelukannya. Dia akan menyelesaikan pekerjaannya nanti setelah memastikan istrinya tertidur pikirnya.

Mereka berusaha saling meraih kenyamanan dalam tubuh pasangannya, sebuah kehangatan bagai lagu nina bobo yang mengalun lembut, membuat mereka pun terlelap.

"Thanks for always being there for me",  ucap New dalam hati sebelum benar - benar pergi ke alam mimpi.

--

Malam telah berganti pagi, bisakah mereka menyebut bahwa malam tadi adalah tidur ternyenyak mereka. Keduanya seolah menemukan mantra tidur yang meluruhkan luka, membuat pikiran yang diserang badai kesedihan merasa tenang dalam singgahsananya. Membuat seorang yang gila kerja dapat meninggalkan pekerjaannya karna terbuai dalam dekapan, hanya sebuah pelukkan tapi dapat meringankan segala kepelikkan.

PM Tawan terbangun lebih dulu dan berusaha membangunkan New, "New bangun yuk".

New hanya menggeliat mempererat pelukkannya.

"New kasian Phem, Frank, Nanon mau sekolah. Kemarin mereka udah gak sekolah".

Seketika New bangun, nama ketiga remaja itu bagai alarm di otakknya, "Sekarang jam berapa?".

"Sekarang jam setengah 7, mereka pasti udah bangun. Lebih baik sekarang kamu mandi dan sarapan di bawah. Mereka akan khawatir jika tidak melihat mamanya di meja makan. Dan satu lagi, biarkan maid yang memasak sampai keadaanmu lebih baik. Tidak ada bantahan!", PM Tawan berkata tegas sebelum akhirnya pergi ke ruang kerja untuk mandi.

PRIME MINISTER'S BABY  I  TAYNEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang