PAGI DARAH

25.2K 1.7K 546
                                    

--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--


PM Tawan terusik dari tidurnya, merasakan ada tangan yang mengais – ngais jemarinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PM Tawan terusik dari tidurnya, merasakan ada tangan yang mengais – ngais jemarinya. Ia melirik jam dinding yang sudah berada diangka 10 dengan mata yang belum terbuka sepenuhnya. Sekitar 4 jam sudah ia tertidur setelah malam panas yang begitu melelahkan. Ia mengumpulkan kesadarannya, mendengar suara rintihan dari orang yang terus berusaha meraih jemarinya.

New merintih kesakitan dalam keadaan mata terpejam, tangan kirinya terus memegang perutnya seperti menahan kesakitan.

"New.. New", panggil PM Tawan berusaha membangunkan New. Ia menyentuh kening istrinya yang terasa sangat panas.

New terus merintih tanpa menjawab apapun membuat PM Tawan semakin panik, "New kamu demam? New.. bangun New".

"Dinginnn", ucap New lirih

"Kita ke rumah sakit sekarang ya, tapi kamu buka mata kamu dulu Newww", PM Tawan semakin panik

"Sakitthh", ucap New merintih mengeratkan tangannya pada perutnya yang tertutupi selimut.

PM Tawan pun membuka selimut New berniat mengecek keadaan istrinya, namun dia sangat kaget melihat darah disekitar pangkal paha lelaki cantik itu, bahkan darah itu sudah membasahi spreinya.

PM Tawan langsung meraih telepon kabel di kamarnya untuk menelfon bodyguardnya. Ketika sambungan terangkat PM Tawan langsung memberi perintah.

"Siapkan mobil dinasku sekarang!! Sterilkan akses jalan tercepat ke bumrungrad hospital!!"

"Baik Tuan!"

--

PM Tawan mengambil baju asal untuk ia kenakan, ia menutupi seluruh tubuh New dengan selimutnya dan menggendong tubuh istrinya, "Tahan ya, kamu pasti kuat!"

Di ruang tamu ketiga remaja yang sedang bermain ular tangga menghentikan permainannya melihat daddynya menuruni anak tangga sambil menggendong tubuh mamanya dengan tergesa.

"Dad mama kenapa?", tanya ketiga remaja itu berusaha mengimbangi langkah daddynya.

"Masuk ke kursi penumpang, jaga mama!", perintah PM Tawan lalu merebahkan tubuh New dipangkuan ketiga anaknya.

PRIME MINISTER'S BABY  I  TAYNEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang