Tay dan Joss sedang diperjalanan kembali ke Bangkok, Joss dan Tay sama – sama di sibukkan menelfon anak buahnya untuk segera berpencar mencari keberadaan New.
"Lu butuh bantuan seseorang Tay! Di dunia bisnis gua denger Off Jumpol punya anak buah terbaik di bidang IT. Yang gua tau dia bisa cari semua informasi atau keberadaan seseorang cuma lewat tabnya".
"Gua gak bisa minta bantuan dia Joss!!", ucap PM Tawan frustasi.
"Lu gak punya pilihan lain Tay!! Masalahnya kita gak punya jejak apapun buat nyari New dan New gak bisa nunggu lama sampe kita nemuin dia!!".
Tay pun menyerah, ia harus menurunkan egonya untuk menghubungi Off dan memintanya untuk datang ke rumah New setelah menceritakan dengan singkat apa yang terjadi.
'Bugh', pukulan telak mendarat di pipi PM Tawan sesampainya Off disana, membuat PM Tawan tersungkur ke lantai.
"Gua udah bilang kalo lu gak bisa jaga New! Biar gua yang jaga dia!!".
PM Tawan mengusap sudut bibirnya yang berdarah, ia tidak ingin berdebat dan memilih diam. Tak berapa lama Off mengulurkan tangannya untuk membantu PM Tawan bangun, ia hanya meluapkan emosinya dan tidak berniat baku hantam sekarang.
Sekarang mereka berkumpul di ruang tamu, berusaha mengumpulkan puzzle – puzzle dalang di balik hilangnya New. Sebagian anak buah PM Tawan, Joss dan Off sudah berpencar mencari ke setiap titik seperti gudang, pelabuhan, pabrik kosong dan sebagainya.
"Sebutkan nama orang yang kalian curigai dan harus ku cari keberadaannya!", ucap Wave IT handal Off Jumpol.
"Vorakorn Sirisorn", ucap PM Tawan.
"Mild Lapassalan", ucap Joss.
"Sutatta Udomsilp", ucap Off yang membuat semua orang di ruangan memandang ke arahnya. Merasa diperhatikan Off pun lanjut bicara, "Periksa saja, nanti juga kalian tau sendiri!".
Ketiga remaja itu hanya terdiam, abangnya meminta mereka untuk diam agar tak mengganggu orang dewasa yang sedang berusaha mencari mamanya.
"Mild Lapassalan sedang berada di apartemennya", ucap Wave sehingga Mild tidak masuk ke daftar penculikan New.
Beberapa saat hening, semua orang disibukkan dengan menerima kabar dari para anak buahnya hingga Wave bicara, "Ketemu! Vurakorn Sirisorn dan Suttata Udomsilp di sebuah bangunan tua yang sudah belasan tahun konstruksinya terhenti, di selatan Bangkok Hua Hin".
"Sial!!", PM Tawan mengepalkan tangannya hingga buku – buku jarinya memutih. Ia bangun dari duduknya berniat ingin pergi ke tempat itu namun Joss menahannya, "Jangan tahan gua!! Istri dan anak gua dalam bahaya Joss!!".
"Kita gak boleh gegabah!! Jangan sampe lu kesana tanpa pesiapan apapun, yang ada lu mati konyol!!", ucap Joss membuat PM Tawan kembali duduk.
"Sepertinya keadaan disana berbahaya, karna Mr.Kang terkenal dalam bisnis gelap penjualan senjata illegal. Yang pasti dia punya banyak senjata berbahaya yang kita gak punya", ucap Off.
"Tapi perusahaan dia di bidang manufaktur!", ucap PM Tawan.
"Makanya lu kalo bisnis jangan bersih – bersih banget lah! Manufaktur mah cuma buat ngelindungin bisnis kotornya!".
"Oke sekarang gak penting bahas bisnis, gimana caranya kita bisa dapetin senjata illegal kaya gitu buat ngelawan mereka?!", ucap Joss ingin mempersingkat waktu.
"Mew punya!", ucap Gulf yakin. Dia memang memaksa ikut ketika kakaknya mendapat telfon dari PM Tawan.
Melihat orang lain menatapnya heran, ia pun langsung berkata "Gak usah nanya darimana! Kita sekarang butuh, gua bakal nyuruh dia kirim cepet kesini!".
KAMU SEDANG MEMBACA
PRIME MINISTER'S BABY I TAYNEW
RomanceTawan Vihokratana adalah seorang duda beranak 3 yang dilantik menjadi Perdana Menteri Thailand ke - 30. Dia memiliki kemampuan 100% dalam hal pekerjaan, sedangkan 0% dalam hal mengurus anak - anaknya. Di lain sisi, New Thitipoom adalah seorang warta...