"iya" ucap Eira nurut.
Eira masuk kedalam kamar, melewati suaminya yang sedang menahan pintu.
Entah kenapa, tapi Prince sedari tadi tak pernah ingin menatap mata istrinya.
Eira menatap Prince sekilas, tapi lupakan saja.
Suaminya bahkan memalingkan muka dari istrinya sendiri.
Eira masuk ke dalam kamar yang sangat megah itu.
Bahkan sangking megahnya, kamar itu lebih besar daripada satu rumah Eira.
Dan, lagi lagi sikap norak Eira kambuh.
Ia kembali ternganga melihat kamar megah itu.
Matanya kembali melebar, jantung nya berdegup kencang, mulutnya terbuka.
Prince sudah tak heran melihat istrinya bengong seperti itu.
Ia tak masalah dengan itu, karena menurutnya.
Semua itu harus terbiasa.
"Kamu tidur di kasur aja. Saya tidur di sofa, saya ga bakal ngapa ngapain kamu." Ucap Prince sambil berjalan ke arah sofa yang besar itu.
"T-tapi--" Ucapan Eira terputus saat Prince membalikan badan lalu menatap matanya.
"Kamu kan yang punya rumah ini... Kenapa malah kamu yang jadi tidur di sofa...?" Ucap Eira sambil menunduk tak berani menatap suaminya.
"Gapapa, saya laki laki. Saya tahan banting. Kalau kamu yang tidur di situ nanti kalau sakit malah repot." Ucap Prince kepada Eira, ia melanjutkan jalannya ke arah sofa.
"Aku gapapa kok tidur di sofa. Yang penting jangan kamu, kan kamu yang punya rumah." Ucap Eira sambil menatap punggung suaminya.
Prince tak membalikan badannya... Ia tetap berjalan.
"Gausah, gapapa." Ucap Prince kepada Eira tanpa membalikkan badannya.
Eira sedikit menunduk, ia benar benar tak enak dengan suaminya....
Saat ini Prince sudah merebahkan badannya ke sofa.
Ia menjadikkan lengannya sebagai bantal.
Sedangkan Eira...?
Ia masih menunduk di tempat nya yang awal.
"Gamau tidur?" Ucap Prince tanpa membuka matanya.
"Iya..." Balas Eira, sambil berjalan ke arah kasur yang sangat besar itu.
🌸
Pagi hari.'Criit' Suara lemari terbuka.
Eira terbangun mendengar suara lemari terbuka.
Ia mulai mencoba membuka matanya.
Eira mengucek matanya, agar matanya bisa terbuka dengan lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Prince! [COMPLETED]
Teen Fiction~Sun For The Antarctica~ Yo! Aku Eira. Umurku 21 tahun. Masih muda kan? Dan di usia ku yang sangat muda ini, aku disuruh nikah. Haha, orang tuaku memang jago ngelawak. Ku kira perjodohan itu sudah expired. Tapi ternyata belum. Tampan, Mapan, Tinggi...