23.54
Malam hari.
Eira terbangun dari tidur nyenyak nya, ia memandangi suaminya yang sangat tampan saat tertidur.
Perempuan itu mengucek matanya sedikit, agar ia bisa melihat dengan jelas.
Prince.
Wajah Prince terlihat sangat jelas, sekarang.
Eira menghela nafasnya, mengingat kejadian tadi siang.
Sampai sekarang, ia masih merasa bersalah.
Eira memandangi pintu tembus pandang, yang tak ditutupi gorden itu.
Ia menatap, pantai malam yang sangat indah itu.
Indah...
Benar benar indah...
Eira menapakkan kakinya di lantai yang terasa dingin itu.
Ia menatap langit luar, yang sangat indah.
Eira mengumpulkan keberaniannya untuk melihat langit luar itu
Ia membuka pintu tembus pandang itu.
Angin laut yang sangat kencang, menerpa tubuh mungil Eira.
Gadis itu memegang kuat gagang pintu itu, ia berusaha menahan tubuhnya agar tak jatuh karena angin malam yang sangat kencang itu.
Eira melangkah kan kakinya, keluar di dekat laut biru itu.
Indah ya...?
Pantai di malam hari ternyata sangat indah...
Eira duduk di pasir berwarna kuning itu.
Ia menekuk lutut, lalu memeluknya dengan tangan..
Dingin ya...
Coba kalau ada Prince...
Pasti lebih lengkap...
Eira menutup matanya rapat, ia berusaha mengingat kembali kejadian malam saat pertama kali Prince memberi tau tujuan hidupnya.
Ia tersenyum, sangat manis.
Eira sadar, kehidupannya menjadi lebih berwarna saat
Laki laki itu hadir di hidupnya.Kejadian itu kembali terulang...
Suara samar samar kembali terdengar di telinga Eira.
Ia melihat ke samping.
Prince...
Itu Prince...
Dia duduk, menemani Eira melihat langit malam yang sangat indah...
"Gabisa tidur...?" Tanya Prince, sambil memandangi langit itu.
Eira tersenyum ke arah Prince, senyumannya benar benar tulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Prince! [COMPLETED]
Teen Fiction~Sun For The Antarctica~ Yo! Aku Eira. Umurku 21 tahun. Masih muda kan? Dan di usia ku yang sangat muda ini, aku disuruh nikah. Haha, orang tuaku memang jago ngelawak. Ku kira perjodohan itu sudah expired. Tapi ternyata belum. Tampan, Mapan, Tinggi...