19.08
Malam hari,setelah Hari yang melelahkan.Di kamar
Sudah 5 menit sejak Prince mendekap Eira dengan tubuh atletis nya.
Ia tak membiarkan Eira bergerak, sedikitpun dari pelukannya.
Prince tak mau jarak Sedikitpun memisahkannya dari Eira.
Prince benar benar manja saat ini.
"Princeee" ucap Eira, sambil sedikit memberontak dari dekapan suaminya.
"Aku kebelet, mau ke kamar mandi. Bentar aja." Ucap Eira, sambil menatap suaminya sebal.
"Jangan gerak." Ucap Prince, datar. Sambil memeluk istrinya erat.
"Aku cuma mau buang air kecil doang, bentar. Nanti kalo ngompol gimana?" Tanya Eira, sambil kembali memberontak.
"Ngompol aja disini." Balas Prince sambil memeluk istrinya erat.
"Kamu gila ya!?" Ucap Eira marah, sambil memukul lengan Prince yang berotot itu.
"Iya, aku gila gara gara kamu." Balas Prince, sambil menatap istrinya tajam dan dalam.
"Aku buang air kecil bentar doang kok, gabakal kemana mana." Balas Eira, sambil menatap suaminya takut.
"Buang air kecil disini aja." Ucap Prince, sambil mendekap istrinya erat.
"Gamau."balas Eira, sambil menatap suaminya kesal.
"Kenapa?" Tanya Prince, sambil memainkan rambut istrinya.
Eira benar benar kesal dengan Prince,saat ini.
Bahkan, sangking kesalnya. Ia sampai memegang tangan Prince yang sedang memainkan rambutnya.
"Kenapa?" Tanya Prince, dingin.
"Aku kebelet, mau ketoilet.
Cepet lepasin." Balas Eira, sambil menatap suaminya Tajam."Gamau." Ucap Prince sambil membalas tatapan istrinya tajam.
"Kenapa?" Tanya Eira, sambil menatap suaminya.
"Kamu gaperlu tau." Balas Prince, sambil menatap istrinya tajam.
"Kamu---" ucapan Eira terputus.
Prince mengecup bibir Eira pelan.
Dan, tentu saja.
Pipi Eira langsung merah seketika,ia menatap suaminya malu.
Prince, laki laki nakal itu langsung mencium bibir Eira lagi.
Ia memegang leher Eira, lalu memperdalam ciumannya.
Dasar laki laki nakal!
5 menit berlalu, akhirnya Prince melepaskan ciumannya dari Eira.
"Dasar gila." Ucap Eira sebal, sambil memukul dada Prince yang berotot.
"Aku udah bilang kan? Aku gila gara gara kamu." Balas Prince, sambil tersenyum nakal ke istrinya.
"Awas, aku udah kebelet." Ucap Eira, sambil melarikan diri dari dekapan Prince.
Prince, laki laki itu.
Ia menarik lengan Eira, lalu menjatuhkannya lagi di dekapannya.
"Gabole." Ucap Prince, sambil menatap istrinya yang saat ini berada dalam dekapannya.
"Ayolah, aku kebelet." Eira memohon mohon ke suaminya, ia berharap suaminya akan melepaskannya barang semenit saja.
"Buang air kecil, Disini aja."
Balas Prince, sambil memeluk istrinya erat."Fix, kamu gila beneran." Ucap Eira, dengan muka kesal sambil menatap suaminya.
"Aku gila gara gara kamu." Ucap Prince, sambil mengecup pipi istrinya.
"Please... Aku kebelet banget." Ucap Eira, sambil memasang muka melas.
"Oke, satu syarat." Ucap Prince, dengan muka tampannya yang mempesona.
Eira langsung bersemangat, setelah mendengar balasan suaminya.
"Apa?" Ucap Eira, dengan muka senang dan excited.
"Kiss me." Balas Prince, sambil menatap istrinya nakal.
"Oke." Ucap Eira, sambil mengecup pipi suaminya.
Prince tak mengeluarkan suara sedikitpun, ia hanya memberi tanda agar Eira mencium bibirnya.
"Itu kapan kapan." Ucap Eira, sambil menatap suaminya imut.
"Kenapa ga sekarang?" Tanya Prince, sambil menatap istrinya.
"Soalnya itu udah aku siapin buat nanti." Balas Eira, sambil menaikkan alisnya.
Prince terdiam, ia menggeser badannya.
"Cepet." Ucap Prince, sambil menggeser badannya. Memberi Eira jalan untuk ke toilet.
Eira langsung buru buru lari, melewati suaminya yang sedang termenung bingung karena perkataannya.
"Maksudnya gimana si?" Gumam Prince, tak sadar sambil menggaruk kepalanya bingung.
---
--
-
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Prince! [COMPLETED]
Teen Fiction~Sun For The Antarctica~ Yo! Aku Eira. Umurku 21 tahun. Masih muda kan? Dan di usia ku yang sangat muda ini, aku disuruh nikah. Haha, orang tuaku memang jago ngelawak. Ku kira perjodohan itu sudah expired. Tapi ternyata belum. Tampan, Mapan, Tinggi...