"Aku salah ya...?" Ucap Eira sambil menunduk.
Eira merasa sangat bersalah.
Gara gara aku...
Dia jadi tidur di sofa...
Gara gara aku----
Aha!
Ide cemerlang muncul dengan tiba tiba di otaknya.
Aku suka makan.
Semua orang juga suka makan.
Emangnya siapa yang ga suka makan?
Kalau aku masakin buat dia, sebagai permintaan maaf...
Dia terima ga ya...?
...
Tapi, nyoba apa salahnya?
Hehehehehe.
Eira mulai melakukan ide cemerlangnya itu.
Ia pergi ke dapur untuk memasak.
🌸
Di ruang tengahEira celingak-celinguk melihat sekeliling.
Ia masih merasa asing dengan tempat itu, secara dia baru tinggal di rumah itu semalam.
Eira bisa melihat dapur yang sangat mewah dari ruang tamu itu.
Sebenarnya, ia ingin memasak.
Tapi kalau ternyata nanti tak boleh bagaimana?
Mukanya mulai murung...
☹️ Boleh ga ya...?
Tapi... Dia kan juga belum makan..
Jadi kalau aku masakin buat dia ga masalah kan...?
Hehe...:3
Eira mulai melakukan aksinya, ia segera pergi ke dapur dan mulai memasak dengan bahan bahan yang ada.
🌸
Eira menepuk kedua tangannya lega."Akhirnya... Selesai!" Ucap Eira sambil tersenyum bangga
Eira membawa makanan berbahan roti itu pergi ke ruang tengah.
"Bentarr----" Eira tersadar akan sesuatu.
"AKU KAN GATAU DIA DIMANA"
Ucap Eira sambil menggaruk kepalanya frustasi.Akhirnya, Eira menyadari hal itu😅.
Ia pergi ke arah toilet dekat dapur.
Disana ada bibi, pembantu di rumah ini.
"Bi...?" Panggil Eira dengan sopan.
"Eh...? Iya non, kenapa..?" Balas bibi sambil menatap Eira.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Prince! [COMPLETED]
Teen Fiction~Sun For The Antarctica~ Yo! Aku Eira. Umurku 21 tahun. Masih muda kan? Dan di usia ku yang sangat muda ini, aku disuruh nikah. Haha, orang tuaku memang jago ngelawak. Ku kira perjodohan itu sudah expired. Tapi ternyata belum. Tampan, Mapan, Tinggi...