"Aku masih mau hidup" Ucap Eira sambil memeramkan matanya malu.
Raut wajah Prince berubah seketika, ia langsung mencerna apa maksud dari perkataan Eira, istrinya.
"Jangan buat jantung aku meledak." Ucap Eira dengan muka polosnya.
Tertawa Prince langsung pecah seketika.
Ia menangkup wajah istrinya dengan gemas.
"Apaan sih? kok imut banget.." Ucap Prince sambil menangkup wajah mungil istrinya dengan kedua tangannya.
Eira memeramkan matanya malu, ia benar benar tak sanggup dengan semua sikap manis Prince.
Prince tertawa dengan sangat manis.
Ia mulai mengecup bibir istrinya berulang kali.
Eira menutup matanya malu.
"Princeeee" Ucap Eira sambil menutup matanya, berharap Prince akan berhenti mengecup bibir nya.
"Kenapa?" Ucap Prince sambil mengecup bibir istrinya berulang kali.
"Udah, aku maluu" ucap Eira sambil menutup matanya.
Prince tertawa sekali lagi, kali ini ia berhenti mengecup bibir istrinya.
"Prince...?" Ucap Eira manja.
"Mmm...?" Sahut Prince sambil menyelipkan rambut Eira ke belakang kupingnya.
"Makan yuk,hehe..:3" Ucap Eira sambil senyum dengan imut.
Prince mencubit pipi istrinya gemas, lalu bersuara.
"Yuk"
🌸
Di meja makan~~Eira menarik kursi itu, lalu duduk di atasnya.
Ia celingak-celinguk melihat ruangan yang mewah itu.
Jujur saja, sudah beberapa hari Eira tinggal disini. Tapi tetap saja, ia masih belum terbiasa dengan tempat semewah itu.
Pasalnya, Eira memang terlahir bukan dari keturunan kelas atas.
Berbeda dengan Prince, laki laki tampan yang terlahir dari keluarga keturunan darah biru.
Back to the Topic.
Eira menatap tiga orang berseragam pembantu dengan mata berbinar binar.
Ia melihat makanan makanan yang di bawa oleh para perempuan berseragam itu..
"Waaa..:3" Ucap Eira, dengan mata berbinar binar.
Prince tertawa kecil, melihat reaksi Eira yang menurutnya sangat menggemaskan.
Bagaimana tidak?
Pasalnya, ini pertama kalinya ia melihat seorang perempuan bisa sangat senang memakan makanan enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Prince! [COMPLETED]
Teen Fiction~Sun For The Antarctica~ Yo! Aku Eira. Umurku 21 tahun. Masih muda kan? Dan di usia ku yang sangat muda ini, aku disuruh nikah. Haha, orang tuaku memang jago ngelawak. Ku kira perjodohan itu sudah expired. Tapi ternyata belum. Tampan, Mapan, Tinggi...