My Cold Prince! [COMPLETED]

Rencana Honeymoon

Akhirnya, waktu yang ditunggu tunggu oleh Prince tiba.

Yaitu, pulang dari tempat yang sangat ramai orang itu.

Saat ini, Prince dan Eira sedang berada di mobil mewah miliknya.

Hal yang paling Eira tak suka terjadi lagi akhirnya.

Yaitu, hening.

Iya, mereka memang sudah menjadi suami dan istri sungguhan.

Tapi tak bisa di pungkiri lagi, memang pada dasarnya Antartika itu sangat dingin.

Walaupun matahari sudah mencairkannya, tetap saja.

Sifat dasarnya memang dingin, tak bisa dipungkiri lagi.

Eira mengarahkan pandangannya ke depan sambil sesekali melihat wajah serius Prince yang tampan saat menyetir.

Sedari tadi, ia berusaha mencari topik. Agar dirinya dan Prince bisa kembali berbicara seperti biasanya.

Tak ada yang bicara sepatah kata pun di mobil itu.

Prince yang fokus menyetir, dan Eira yang masih berusaha mencari topik.

"Mau denger lagu?" Ucap Prince, tak menatap Eira sedikitpun.

"Boleh..." ucap Eira sambil menatap suaminya yang tampan.

Eira manyun sedikit, ia tak suka jika Prince bersikap dingin kepadanya.

CK, kenapa jadi dingin lagi sih...

Aku bingung tau ga sih, mau nyari topik apa.

Masa nanya dia pernah makan cilok atau engga?

Kan itu kaya orang lagi becanda.

Eira memonyongkan bibirnya sedikit, sambil menatap Prince kesal.

Ia benar benar, tak suka jika ada suasana hening diantara dirinya dan Prince.

Lagu mulai berputar, berusaha memecahkan keheningan antara Prince dan Eira.

🎶Can i call you baby?

Can you be my friend?

Can you be my lover until the
Very end?

Let me show you love, oh, i don't pretend

Stick by my side even the world
Is givin' in, yeah.🎶

-at my worst

Lagu itu terus berputar, berusaha memecahkan keheningan Prince dan istrinya.

Tapi, bukannya memecahkan keheningan.

Lagu itu malah membuat Prince dan istrinya menjadi canggung.

Pipi Eira memerah, mendengarkan lagu itu.