"cepet naik ke punggung saya." Ucap Prince tanpa melihat ke arah Eira sedikit pun.
"Ha...? Gausah gapapa aku bi--" ucapan Eira terputus.
"Cepet!" Ucap Prince dengan nada memerintah.
"Tapi aku bisa sen---" Ucapan Eira, lagi lagi terputus karena suaminya.
"Saya ga suka dibantah." Ucap Prince datar, dengan aura dinginnya.
Kali ini aura Prince berbeda, sangat sangat berbeda.
Kali ini aura dinginnya makin tajam, kalian tau Antartika?
Iya, itu satu satunya kata yang tepat untung mengungkapkan laki laki tampan itu.
Back to the Topic.
Eira cemberut, ia tak berani melawan suaminya yang tampan itu.
Eira mulai menaikkan badannya ke punggung Prince,suaminya.
🌸
Di Meja makan~~~Bibi tersenyum manis saat melihat pasangan suami istri itu datang layaknya pasangan yang ada di drama-drama.
Iya, betul sekali.
Prince menggendong istrinya di punggung.
Manis sekali...:33
Muka Eira memerah, jantungnya berdegup kencang, ia menutup matanya rapat rapat.
Ia benar benar malu...
Secara, perempuan itu dari kecil tak pernah dekat dengan laki laki selain ayahnya.
Sedangkan Prince...?
Sama saja, walaupun keliatannya sangat dingin dan tak punya perasaan.
Tapi jantung laki laki itu juga berdegup kencang saat menggendong istrinya.
Ini pertama kalinya bagi Prince menggendong perempuan.
Prince dengan pipi merah nya, menurunkan istrinya ke dekat kursi.
Ia menarik kursi supaya Eira bisa langsung duduk dengan mudah.
"Makasih..." Ucap Eira sambil memalingkan wajah dari Prince.
Laki laki tampan itu tak menjawab.
Ia hanya mengambil makanan dan menaruhnya di hadapan Eira.
"Aku berat ya...?" Ucap Eira sambil menatap suaminya.
Prince menatap Eira sekilas, lalu ia langsung memalingkan pandangannya.
"Kurang, Barbel saya aja lebih berat daripada kamu." Ucap Prince dengan nada datarnya, tanpa melihat istrinya sedikitpun.
Eira menunduk malu dengan pipinya yang merah merona setelah mendengar kata kata Prince.
Maksud dia apaan sih...?
Prince duduk tepat di sebelah kanan Eira.
Ia menatap istrinya yang masih menunduk.
"Gamau makan?" Ucap Prince sambil melahap makanan yang dibuat istrinya.
"E-eh...?" Eira kaget, lalu langsung buru buru memakan makanan yang ada di hadapannya.
5 menit kemudian~~
Hanya ada suara gesekan sendok dan garpu.
Tak ada suara apapun selain itu.
Pasangan itu makan dalam hening.
Sangat hening.
Sampai akhirnya suatu suara memecahkan keheningan mereka.
"Mm-makasih." Ucap Prince sambil menatap menunduk.
"..?" Eira reflek melihat ke arah suaminya.
Ia tersenyum manis, sangat manis.
Matanya tertutup, karena senyumannya sangat lebar.
"Sama sama" ucap Eira sambil tersenyum manis ke arah suaminya.
"...?" Prince menatap istrinya yang sedang tersenyum manis.
Lagi,lagi ia menunduk kan kepalanya lagi.
Kali ini bukan karena malu, tapi karna jantungnya langsung berdegup kencang setelah melihat Eira tersenyum sangat lebar.
🌸
Malam hariSetelah kejadian tadi pagi yang sangat melelahkan itu.
Eira, duduk di kasur yang sangat empuk itu.
Ia menatap sofa yang ada di ruangan itu.
Kira kira...
Dia marah ga ya sama aku?
....
Dia benci ga sama aku...?
...
Badannya sakit ga ya tidur di sofa...?
Eira mengelap mukanya kasar.
Lalu menghela nafas panjang.
Ia masih melamun melihat sofa itu.
Sampai tiba tiba suatu suara memecahkan lamunannya.
'Click' suara pintu terbuka.
Tanda Prince, laki laki tampan itu masuk ke kamar.
Ia menatap Eira sekilas.
Eira membalas tatapan suaminya.
Tapi, entah apa yang merasuki Prince.
Tiba tiba setelah Eira menatapnya ia langsung mengalihkan pandangannya.
Laki laki tampan itu berjalan ke arah sofa lalu merebahkan dirinya di sofa empuk itu.
Eira menatap laki laki yang sedang menutup matanya itu.
Lalu, ia merebahkan dirinya di kasur mewah itu.
Ia menutup matanya perlahan....
Perlahan...
Matanya tertutup dengan sempurna.
---
--
-
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Prince! [COMPLETED]
Teen Fiction~Sun For The Antarctica~ Yo! Aku Eira. Umurku 21 tahun. Masih muda kan? Dan di usia ku yang sangat muda ini, aku disuruh nikah. Haha, orang tuaku memang jago ngelawak. Ku kira perjodohan itu sudah expired. Tapi ternyata belum. Tampan, Mapan, Tinggi...