17.45 pm.
(Kronologi penculikan)
─────────────Keadaan ruang make up jauh lebih sepi dari yang Hyunjae pikirkan. Dalam benaknya ia bertanya-tanya, apakah pihak pengada acara memberikan ruang untuk merias diri secara masing-masing terhadap semua artis yang diundangnya? Karena jujur, Hyunjae untuk pertama kalinya merasa nyaman setelah diundang kesini lantaran kali ini mereka memberikan waktu bagi Hyunjae untuk menyendiri sejenak.
Tapi, suatu keanehan justru melintas pada pikirannya. Mengapa tidak ada satupun make up artist disini? Apa Hyunjae disuruh untuk merias diri secara mandiri? Memikirkan kemungkinan yang ada membuat Hyunjae berpikir untuk menarik kembali decak kagum yang sempat tercipta. Nyatanya, acara yang mengundang dirinya sebagai tamu ternyata memang terlampau pelit dalam hal memanjakan artis yang diundangnya. Benar-benar menyedihkan.
Ekor matanya beralih menatap sebuah kaca besar yang berada tepat di depan ia duduk sekarang. Pantulan kaca tersebut memperlihatkan sesosok pria dengan sebuah masker hitam dan topi berwarna senada sedang memperhatikannya dengan kedua tangan yang terlipat apik di atas dada seraya mengambil posisi bersandar di dinding yang ada dibelakangnya.
"Sejak kapan kau ada disitu?" Tanya Hyunjae kepadanya. Ini aneh. Mengapa Hyunjae mau membuang tenaganya sekedar untuk bertanya hal yang yang sebelumnya ia anggap sangat tidak berguna seperti tadi? Padahal dulu ia sangat tidak menyukai basa-basi dan cenderung berterus-terang akan apa yang dirasakannya saat ini.
"Aku?" Pria itu mengulang pertanyaan yang tadi Hyunjae ajukan. Tawa kecil terdengar keluar dari mulutnya yang perlahan telah terlepas sepenuhnya dari pelindung masker dan topi yang ada dikepalanya juga ikut dilepas. "Kau terkejut?"
Hyunjae tidak menggubrisnya sama sekali. Ia jelas pernah bertemu dengan orang ini beberapa jam yang lalu. Hyunjae memang tipikal orang yang sangat mudah melupakan bagaimana rupa dari seseorang yang sekiranya baru sekali ia temui. Namun, wajah dari pria yang kini telah berdiri dibelakangnya dengan posisi menyentuh sandaran kursi yang didudukinya sembari menatapnya lewat pantulan cermin tersebut ternyata cukup jelas untuk diingat olehnya.
"Kau tidak jauh berbeda dari mereka sering nekat menyelinap masuk ke dalam kamarku hanya untuk mengambil beberapa gambarku," sungut Hyunjae dengan ekspresi yang sama datarnya dengan sebelumnya.
"Sasaeng maksudmu? Bahkan aku sama sekali tidak mengenalmu, bagaimana mungkin kau menyimpulkan jika aku sama seperti mereka?"
Kepalan tangan besarnya kini telah mendarat tepat di atas kedua bahu Hyunjae. Wajahnya dibiarkan menunduk untuk menyamakan jaraknya dengan wajah sang violinist. "Betapa tampannya. Terlihat sama persis seperti wajah kakakku."
Ekspresi bingung tidak dapat Hyunjae sembunyikan setelah mendengar gumaman Juyeon tadi, "Apa semirip itu? Bagaimana jika aku menawarkan agar kami bertukar posisi? Aku akan memberikan semua yang kumiliki sekarang kepadanya sebagai imbalan."
Tawa sinis Juyeon perlahan terdengar menggema diruangan ini, "Mudah sekali kau mengatakan itu, Tuan Muda. Jika dia masih hidup, aku tidak akan mengincarmu seperti ini."
"Dia sudah—? Jadi apa alasanmu menemuiku sekarang?" Hyunjae sontak berbalik untuk menatap langsung ke arah sosok Juyeon yang lagi-lagi hanya tersenyum sembari terus memperhatikannya.
"Aku yakin kau cukup pintar untuk mengerti akan apa maksud dari kedatanganku kemari," ujar Juyeon seakan memberikan sebuah teka-teki untuk Hyunjae pecahkan. "Bagaimana jika kau ikut denganku dan bertingkah seolah-olah kau adalah kakakku mulai dari hari ini dan untuk seterusnya sampai kau mati?" Tawarnya dengan sebuah tangan kanan yang terulur tepat di depan Hyunjae.
Sementara itu, sosok yang diberi penawaran olehnya hanya terdiam membisu diposisinya saat ini. Terlihat seperti sedang berpikir sesuatu yang sudah Juyeon tebak tidak lain dan tidak bukan adalah dirinya.
"Kau tidak akan lama bersamaku. Aku akan memastikan secepatnya kau akan mati seperti cara kakakku menemui ajalnya sebulan yang lalu."
.
[Tbc]
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma +Milju
Fanfiction#1 - juyeon (29/8/2024) The safest place is the most dangerous place. [Lee Hyunjae - Lee Juyeon]