15

431 61 7
                                    

Chanhee berjalan mondar-mandir sambil menggigit ujung kukunya yang panjang. Raut wajahnya masih sama menurut Changmin. Kentara sekali lelaki itu khawatir entah itu pada nasib Hyunjae atau mungkin nasibnya sendiri.

"Chan, duduklah," usul Changmin tadi dijawab gelengan kepala saja. Nyatanya, memang sebelumnya ia sempat berhenti untuk sekedar menoleh, tetapi tak lama kemudian kembali lagi pada kegiatannya semula.

"Kepalaku rasanya seperti akan pecah. Disatu sisi, aku ingin Hyunjae segera ditemukan, disisi lainnya, aku juga tak mau menyetujui permintaan pria itu. Sekarang, aku benar-benar bingung harus apa ketika dia selalu menekanku agar segera memberikan jawaban tentang perjanjian itu."

Ji Changmin jelas mengerti tentang hal tersebut. Sahabatnya, Choi Chanhee pastinya merasa sangatlah kalut sekarang. Berada diantara dua pilihan, jelas bukan hal yang bisa Chanhee tangani dengan baik. Dia terlihat sangat kacau sekarang.

"Apa yang harus kulakukan? Apa yang—"

Dering ponselnya membuat atensi Chanhee teralih seketika. Usai berdecak singkat, ia lantas mengangkat panggilan tersebut. Bahkan tanpa harus diperhatikan nama kontaknya sekalipun, Chanhee sudah tahu tentang siapa yang akhir-akhir ini suka menerornya.

"Sialan! Kau tidak bosan memanggilku setiap hari?!" pekiknya ke sosok diseberang telepon. Perlahan ia mengacak surai hitamnya menjadi berantakan. Frustasi membuat Chanhee yang biasanya sangat mengutamakan penampilannya, kini terlihat sangat bertolak-belakang dengan kenyataan tersebut.

"Apa perjanjiannya?"

Sesaat Chanhee sontak termenung. Merasakan suara tak asing itu membuatnya sempat melirik kembali akan nama si pemanggil tadi. Dan benar, itu Younghoon. Tetapi, mengapa yang terdengar adalah suara Hyunjae?

"Hyunjae ... Ini benar-benar kau?" Chanhee bertanya dengan suara lemahnya. Ia hampir terisak mendengar deheman Hyunjae yang menyatakan jikalau pertanyaannya tadi benar adanya. Yang berbicara dengannya sekarang ini adalah Lee Hyunjae, sosok yang dicarinya.

Hyunjae mendengus diseberang sana, "Choi Chanhee, aku benci mengulang pertanyaanku. Yang sekarang aku butuhkan adalah penjelasanmu, bukan suara tangismu."

Chanhee alihkan tatapannya ke arah Changmin yang nampak masih memperhatikannya dalam kebisuan. Seolah mengerti jika Chanhee sedang meminta pendapatnya tentang apakah ia akan memberitahukan semuanya kepada Lee Hyunjae tentang perjanjian itu atau tidak, Changmin hanya menganggukkan kepalanya.

"Dia meminta kepadaku jika dia berhasil menemukanmu, maka aku harus memberi pernyataan dimuka publik tentang status hubungan kalian."

Selanjutnya, tak ada lagi suara yang terdengar ditelinga Chanhee. "Hyunjae, kau baik—"

Panggilan terputus sepihak begitu saja. Chanhee langsung terduduk lemas ketika Changmin memutuskan untuk menghampirinya sekedar mengusap lembut pada bahunya yang bergetar.

Chanhee senang. Setidaknya Hyunjae mungkin baik-baik saja sekarang ini. Ia lega mengenai itu.

.
[Enigma]
.

Younghoon hanya tersenyum. Terlihat saat ini Hyunjae nampak diam saja seusai memutus panggilannya dengan sang manajer tanpa adanya basa-basi mengingat mereka hampir tak pernah bertemu sekitar sebulan lamanya.

Namun, secara tiba-tiba ponsel miliknya melayang ke wajahnya tanpa peringatan sama sekali hingga mengenai mata kirinya. Hyunjae, pelaku pelemparan agaknya begitu marah saat ini. Dapat dilihat dari bagaimana mata tajamnya tersebut menatap nyalang dirinya.

"Oh, jadi ini rupa marah seorang Lee Hyunjae?" Younghoon terkekeh. Ia bisa memastikan sekitar mata kirinya mungkin sudah membiru karena saat ini daerah tersebut sedikit berdenyut nyeri. Ponselnya tadipun juga sudah tak lagi berbentuk akibat berbenturan keras dengan tanah yang hanya berlapis semen semata.

"Belum pernah kulihat Lee Hyunjae semarah ini. Apa dampak perjanjian itu sebegitu besarnya sampai membuatmu kesulitan untuk mengontrol ekspresimu—"

"Kuingatkan kepada siapapun namamu, kau tidak menemukanku, justru aku yang menampakkan diri kepadamu. Jadi, tidak usah berlagak pintar. Kau mungkin bisa mengancam manajerku, tapi kau tidak akan pernah menang melawanku."

Younghoon menyipitkan matanya. Apa ini? Hyunjae berbalik mengancamnya?

.
[Tbc]
.

Enigma +Milju  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang