21

491 37 13
                                    

Media massa dihebohkan dengan kabar penemuan sang violinist pagi ini. Seluruh headline berita, maupun trending serta daftar pencarian dipenuhi oleh nama Hyunjae yang ditemukan dalam keadaan tragis dan hampir meregang nyawa di salah satu gedung tak terpakai di salah satu hutan.

Keadaannya terbilang kritis saat ini, beberapa saksi yang tak sengaja melihat kondisi Hyunjae ketika dievakuasi mengaku melihat ada banyak sekali luka tusukan disekujur tubuhnya dan dalam keadaan berlumuran darah.

Kabarnya, sang penculik sudah terlebih dahulu meninggalkan lokasi sebelum beberapa jam kemudian polisi datang menghampiri. Tentu saja, bodoh jika penculik itu akan menyerahkan diri begitu saja setelah mengetahui jika dirinya akan dikenakan pasal berlapis sehabis ini.

Banyak pihak tak bertanggung jawab yang mengatasnamakan dirinya sebagai seorang wartawan sampai harus melanggar privasi dengan memaksa masuk ke rumah sakit, tempat dimana Hyunjae dirawat demi keuntungan pribadi. Untung saja Chanhee selaku manajer dengan cepat mengamankan situasi dengan meminta agar lembaga perlindungan bisa membantunya untuk melindungi Hyunjae sementara dia dirawat.

Younghoon, detektif yang dipercayakan untuk mengurus kasus penculikan Hyunjae, kini menerima respon positif dari khalayak ramai. Dikarenakan sudah berhasil menemukan sang violinist, Younghoon mendulang banyak apresiasi dari pihak terkait hingga namanya ikut melejit seiring dengan musibah yang dialami oleh Hyunjae.

Chanhee yang terjun langsung sebagai wali dari Hyunjae, tak kuasa menahan gejolak tangisnya. Ia bahkan sempat muntah akibat tidak tahan membayangkan betapa sadisnya si penculik hingga hampir menewaskan artisnya. Sebegitu takutnya ia sampai tak dapat menemani Hyunjae di dalam sana dan hanya meraung dengan tangis sembari ditenangkan oleh Changmin yang tak pernah absen menemaninya.

Keluarga Hyunjae juga tak luput menjadi perhatian. Di setiap wawancara, wajah mereka hadir memenuhi layar televisi dan mengatakan bahwa mereka sudah melaporkan kejadian yang menimpa putra mereka ke pihak berwajib. Yang mana dimata Chanhee itu tak lebih dari omong kosong belaka.

Pada dasarnya, mereka tak berbeda jauh dari Younghoon. Sama-sama ingin mendapat atensi hingga sebegitunya menciptakan cerita sendiri, padahal mereka tak pernah serius dalam kasus ini. Semua hanya demi menaikkan karir masing-masing ketika menerima simpati dari mereka yang tak tahu kebenarannya.

Pantas saja kepercayaan merupakan harga yang paling mahal bagi Hyunjae. Bahkan keluarganya tak pernah menunjukkan itu kepadanya. Jangankan meminta kasih sayang, membesuk Hyunjae yang sedang berjuang di masa kritisnya saja mereka enggan.

"Changmin, bagaimana jika Hyunjae tak dapat melalui itu semua?" Chanhee kembali berujar khawatir. Bisa dirasakan lelaki itu sudah mulai putus asa dengan keadaan Hyunjae. Ia tak henti-hentinya menangisi pria itu sejak dari awal ia ditemukan.

"Kita berdoa saja yang terbaik untuknya," usul Changmin yang seketika disetujui oleh Chanhee. Meskipun ia juga sama takutnya jika kabar yang diterima oleh paramedis yang tengah memeriksa, ternyata tak sesuai dengan ekspektasi yang diterima.

Sekian lama menunggu, Chanhee seakan dipaksa berdiri begitu melihat seorang dokter keluar dari dalam ruangan. Dengan gemetar, ia langsung mencengkeram kedua lengan sang dokter. "Bagaimana keadaan Hyunjae?"

Namun, melihat sang dokter yang hanya menghela nafas panjang tanpa bermaksud menjawab, menjadi sebuah pertanda buruk oleh Chanhee. Kepalanya menggeleng berulang kali, meminta agar sang dokter tak mengeluarkan ucapannya.

"Tidak, jangan!" teriak Chanhee, histeris. "Jangan katakan apapun!" Ia memekik begitu nyaring hingga suaranya menggema di lorong rumah sakit tersebut.

"Maaf─"

"Hentikan!"

Tak berangsur lama, Chanhee langsung kehilangan kesadarannya begitu saja didekapan Changmin. "Hyunjae baik-baik saja, bukan?" tanyanya memastikan.

"Maaf, Tuan. Kami tidak bisa menyelamatkannya."

Bersamaan dengan itu, beberapa perawat keluar dari ruangan yang sama sambil mendorong brankar dimana Hyunjae berbaring yang kini sudah keseluruhan badan hingga kepala tertutupi oleh selimut berwarna putih.

Mimpi?

Tidak, ini terlalu nyata untuk dikatakan sebagai mimpi. Ia tidak tahu lagi ingin mengasihani Hyunjae atau Chanhee. Changmin juga ikut dibuat terpukul akan kabar yang sangat tiba-tiba ini. Meskipun ia tak mengenalnya, dia juga ikut merasakan pukulan telak akan kepergian Hyunjae.

Mengapa semuanya menjadi seperti ini?

.
[End]
.





































































.
[Omake]
.

"Violinist Lee Hyunjae dikabarkan meninggal─"

Layar televisi dimatikan sepihak oleh empunya. Birainya kemudian mengulum senyum tatkala menatap sosok lain tengah duduk tepat di sebelahnya.

"Kau akan melindungiku?"

Younghoon terkekeh, "Itu perjanjiannya, bukan?" Cangkir berisi kopi yang ada di atas meja, kemudian diraih olehnya. "Jadi, bagaimana rasanya menang?"

Juyeon menatap kosong ke arah depan tanpa ekspresi sama sekali. Sebersit pun rasa bersalah, tak ada terlintas dibenaknya. Seharusnya dia senang, tapi mengapa ia justru tak merasakan sedikitpun kebahagiaan sekarang?

"Hampa."

.
[End]
.

'enigma' officially end, guys! yuhuuuw, makasih ya udah setia baca sampai ketemu titik akhir yang sejujurnya maksa banget begini, haha. moga ga ada ada bagian cerita yang kelewat buat diceritain, deh ya. see u diceritaku yang lain, bye-bye <3

Enigma +Milju  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang