03

869 143 0
                                    

Hari ini adalah hari dimana Hyunjae kembali manggung seperti biasa. Riuh penonton mulai bergemuruh seiring dengan kehadiran Hyunjae di atas panggung yang kini nampak semakin menawan menggunakan setelan jas berwarna hitam dengan motif garis berwarna redup yang hanya akan terlihat ketika cahaya lampu menyorot ke arahnya. Rambutnya dibiarkan tergerai begitu saja, menutupi keseluruhan dahinya yang biasanya sering ia pamerkan dengan model poni simpul ke atas.

Sebuah alunan simfoni dengan nada yang lembut namun sarat akan berbagai emosi yang dikeluarkan lewat permainannya membuat penonton yang awalnya berisik seketika terdiam dan tidak mengeluarkan sedikitpun suara lagi.

Seperti biasa, penampilannya yang sederhana ternyata mampu memukau banyak pihak yang menontonnya. Lee Hyunjae dikenal sebagai violinist muda yang kemampuannya sudah di akui oleh seluruh musisi dunia. Maka tidak heran jika ia punya banyak penggemar yang didominasi oleh international fans.

Bakatnya sudah di asah sejak kecil. Bahkan kedua orang tuanya tidak ada yang meniti karir di dunia musik dan Hyunjae dengan keras kepalanya menolak seluruh rencana masa depan dari orang tuanya kepadanya dengan diam-diam berlatih biola sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar.

Orang-orang terdekatnya mungkin saja beranggapan jika Lee Hyunjae akan terjun ke dunia modelling seperti Ibunya atau ke dunia bisnis seperti Ayahnya. Namun sekali lagi, Hyunjae mematahkannya dengan berkarir sebagai violinist dengan bantuan pamannya sendiri yang ternyata adalah seorang pianist dengan talent luar biasa yang sayangnya tidak menginginkan dirinya untuk menjadi terkenal seperti Lee Hyunjae.

Dan penampilannya telah berakhir. Cukup singkat memang, akan tetapi hanya untuk sekali panggung, Hyunjae bisa meraup bayaran yang setara dengan harga sebuah mobil mahal keluaran terbaru.

Sayangnya, dibalik itu semua. Hyunjae benar-benar punya attitude yang buruk terhadap orang-orang yang menyanjungnya. Tidak ada senyum, tidak ada ucapan terima kasih maupun salam pembuka atau penutup. Hanya sebuah penghormatan berupa punggungnya yang membungkuk hormat sementara wajahnya tetap datar. Hal inilah yang paling disesalkan oleh para penggemar beratnya.

.
[Enigma]
.

Keadaan backstage yang ricuh membuat Hyunjae pusing sekali. Ada banyak fans yang berteriak dan mengambil fotonya dengan flash kamera yang menyala terang.

Lee Hyunjae ingin sekali memarahi pemilik dari acara yang lalai dalam menjaga keamanan idol yang diundang mereka. Ia benci terjebak dalam situasi dimana ia harus berdesak-desakan keluar dari kerumunan dan terjepit diantara para bodyguard yang telah disewa oleh pihak pengada acara

Sehingga Hyunjae tiba-tiba merasakan pergelangan tangannya di tarik menjauh oleh seseorang. Awalnya Hyunjae memang terlanjur tertegun sehingga lupa jikalau ia tidak suka disentuh oleh sembarang orang, namun setelah dirasa mereka telah berhasil menghindari kerumunan tersebut, Hyunjae langsung menepis tautan tangan keduanya.

Lagi-lagi tidak ada ucapan terima kasih, Hyunjae hanya menatap orang itu dengan wajah dinginnya. Sementara sosok dengan topi hitam dan masker yang berwarna senada tersebut perlahan mulai melepaskan kedua alat yang menghalangi orang-orang untuk melihat bagaimana rupa aslinya.

"Namaku Lee Juyeon."

Sebelah tangannya terulur kembali. Lee Hyunjae membiarkan pergelangan tangan milik Juyeon ini mengudara. Tidak ada niatan sama sekali untuk membalasnya karena memang Hyunjae tidak menyukai kontak fisik terhadap orang yang dirasa baru dikenalnya.

"Tuhan, di sini kau rupanya! Ayo, pulang! Kau punya jadwal lagi di lain tempat." Chanhee yang baru saja datang pun lantas mendorong punggungnya pergi. Meninggalkan seorang Lee Juyeon yang sudah tidak lagi memasang topeng di balik wajahnya.

Dia merasa muak sebenarnya.

.
[Tbc]
.

Enigma +Milju  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang