⚠️WARNING⚠️
Cerita ini tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata para idol. Cerita hanya fiksi dan hasil imajinasi author, semua alur dan setting hanyalah rekayasa, Pembaca dimohon bisa bijak dan dapat membedakan mana FF dan mana real life :)
Happy reading
•°🎶°•
STUDIO
°•🎵•°Keesokan paginya, Doy dan Darwin terbangun paling pertama. Mereka berdua terdiam melihat pemandangan di ruang tengah. Bagaimana bisa Senja dan mamanya Doy sama-sama tidur di ruang tengah? Doy dengan pelan membangunkan mamanya.
"Ma, ma.. bangun.." Mamanya Doy bangun lalu mendudukan dirinya. Dan tersenyum ke arah Doy dan Darwin. Darwin hendak membangunkan Senja tapi di tahan oleh mamanya Doy.
"Jangan, biarin dia tidur dulu. Dia semalam gak bisa tidur. Terus mama temenin cerita, malah kita ketiduran di sofa. Dia ada jadwal kuliah gak A'?"
"Ada ma, tapi nanti siang"
"Yaudah biarin tidur dulu. Kamu bangunin Wina aja" Doy mengangguk lalu menuju ke kamar Senja untuk membangunkan adiknya.
"Mama gak sakit kan badannya tidur di sofa?" Tanya Darwin. Mamanya Doy menggeleng.
"Gak kok. Kamu jagain Senja ya. Mama siapin sarapan buat kalian." Darwin mengangguk kemudian mendekat ke Senja. Matanya yang sipit semakin menyipit saat melihat ada yang berbeda dari Senja. Wajahnya pucat. Darwin dengan cepat menempelkan punggung tangannya ke dahi Senja.
"MA, SENJA DEMAM MA" Teriak Darwin. Mamanya Doy langsung menghampiri Senja dan mengeceknya. Benar-benar demam.
"Darwin siapin air sama handuk kecil buat kompres Senja ya? Ini panas banget badannya" Darwin mengangguk.
"Kenapa ma?" Tanya Doy yang baru keluar dari kamar Senja dan melihat mamanya dan Darwin panik.
"Doy, cari obat penurun panas di tas mama ya? Senja demam" Doy mengangguk lalu mengambilkan obat yang dimaksud mamanya.
"Senja, bangun sayang, Senja. Makan dulu ya dikit terus minum obat. Senja sakit" Senja membuka matanya sedikit dan mengangguk lemah. Kemudian Doy datang dengan obat di tangannya. Begitupun Darwin yang datang dan langsung mengkompres Senja.
"Jagain Senja dulu. Mama keluar bentar cari bubur buat Senja sama sarapan buat kalian, soalnya mama belum masak. Doy pindahin Senja ke kamar aja" Setelah mengucapkan itu mamanya Doy keluar.
"Win, lu yang gendong ya. Gue gak enak Win, paham kan maksud gue?" Darwin jelas mengerti maksud Doy, dan memang dari awal Darwin sudah berniat memindahkan Senja ke kamarnya. Doy bukannya tak mau mengendongnya, namun dia tau etika, bukankah lebih sopan bila kokohnya yang mengendong Senja? Terlebih disini juga Doy belum menjadi bagian keluarga mereka.
Ingat, belum!
Berarti suatu saat nanti akan menjadi bagian keluarga heheWina terlihat bingung saat baru keluar dari kamar mandi melihat Doy dan Darwin yang panik.
"Kak Senja kenapa?"
"Demam Win."
"Kak..." Gumam Senja pelan, matanya hanya terbuka sedikit. Doy mendekati Senja lalu memegang tangannya.
"Kenapa?"
"Sakit" Jawab Senja lirih.
"Apanya yang sakit? Mana yang sakit?"
"Kepala" Setelah itu Senja memejamkan matanya.
"NJA? NJA! SENJA?"
Darwin langsung panik dan menepuk pelan pipi Senja.
KAMU SEDANG MEMBACA
STUDIO ❌ DOYOUNG [COMPLETED]
Romance[END] "Gue mau maju jadi ketua UKM Studio, dan gue mau pinang lu jadi wakil gue" -Doy "Gak mau ya gak mau" -Senja. "Gue maksa!" -Doy Tentang Senja dan segala perjalanan hidupnya. Tentang Doy dengan segala kesabarannya. Tentang Theo dan Winwin dengan...