23. Romance and Comedy

549 89 16
                                    

⚠️WARNING⚠️

Cerita ini tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata para idol. Cerita hanya fiksi dan hasil imajinasi author, semua alur dan setting hanyalah rekayasa, Pembaca dimohon bisa bijak dan dapat membedakan mana FF dan mana real life :)

Happy reading

•°🎶°•
STUDIO
°•🎵•°


"Antar Senja pulang gih. Udah jam segini, dia baru aja sembuh. Gak baik kena angin malam. Dia harus istirahat" Ujar Theo. Doy mengangguk, benar juga kata Theo.

Doy menghampiri Senja yang sibuk dengan ponselnya karena Rea sedang pergi untuk solat maghrib.

"Senja"

"Hm?"

"Ayo gue antar pulang"

"Hah? Eh, kan belum selesai. Gue kan mau ikut sampai pemilihan nanti"

"Bakalan sampai pagi Nja. Lu baru aja sembuh, gue gak mau lu sakit lagi. Ayo pulang gue antar" Ujar Doy.

"Nanti gak bisa liat lu--"

"Nanti gue kabarin hasil akhirnya, sekarang pulang ya?" Ujar Doy dengan nada yang lembut dan membuat Senja luluh. Doy tersenyum lalu mengandeng Senja keluar menuju parkiran mobil.

Doy mengantar Senja sampai depan pintu apartemen. Padahal Senja minta diturunkan di lobi saja, tapi namanya Doy udah bucin ya mau gimana lagi.

"Padahal gak usah diantar sampe sini gak apa-apa"

"Gak apa-apa siapa tau lu kepleset di lift"

"Sialan!"

"Istirahat, makan, terus obatnya diminum" Ujar Doy sambil mengusap pipi Senja. Senja menatap Doy lamat-lamat.

"Kak Doy.."

"Apa?"

"Maaf ya, gak bisa nemenin kakak berjuang malam ini. Gue doain aja ya? Nanti kabarin" Doy tersenyum dan mengangguk. Kemudian Senja merentangkan kedua tangannya.

"Apa?"

"Ih kok gak peka? Sini isi energi dulu" Doy terkekeh kemudian memeluk Senja.

"Semangat kak Doy. Maaf ya tadi marah-marah" Ujar Senja.

"Males, gak dimaafin"

"Dih yaudah! Awas minggir sana!" Doy menahan Senja agar tidak melepas pelukannya.

"Hehe bercanda. Lu istirahat ya. Pokoknya obatnya di minum" Doy menatap Senja kemudian mencium kening Senja sekilas.

"Dih apasih cium-cium" Protes Senja tapi tak melepas pelukannya.

"Udah lepas pelukannya" Pinta Doy tapi ditolak Senja.

"Bentar lagi, tenaga lu belum penuh, bentar lagi" Doy terkekeh. Senja kembali menyendarkan kepalanya di dada bidang Doy. Beberapa kali Doy mencium puncak kepala Senja.

"Gak keramas berapa hari lu? Bau tau" Senja langsung mendorong Doy setelah Doy meledeknya.

"Ahh tau ah, males gue sama lu, udah sana pergi dah. Gak usah cium-cium sama peluk-peluk lagi. Pergi sana" Doy tertawa lalu menarik Senja lagi.

"Apasih pegang-pegang"

"Peluk lagi dong. Bentar doang." Ujar Doy. Tapi Senja menolak.

"Gak dih. Males"

"Maksa nih" Doy benar-benar menarik Senja ke pelukannya.

"Jangan lama-lama, ngehalangin orang mau lewat aja lu berdua, dikira jomblo kuat liat uwu-uwuan?" Doy dan Senja menoleh ke samping, mendapati Darwin dan Jeffrey yang sudah berdiri disana dengan kedua tangan mereka penuh kantong plastik berisi makanan.

STUDIO ❌ DOYOUNG [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang