[END]
"Gue mau maju jadi ketua UKM Studio, dan gue mau pinang lu jadi wakil gue" -Doy
"Gak mau ya gak mau" -Senja.
"Gue maksa!" -Doy
Tentang Senja dan segala perjalanan hidupnya.
Tentang Doy dengan segala kesabarannya.
Tentang Theo dan Winwin dengan...
Cerita ini tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata para idol. Cerita hanya fiksi dan hasil imajinasi author, semua alur dan setting hanyalah rekayasa, Pembaca dimohon bisa bijak dan dapat membedakan mana FF dan mana real life :)
Happy reading
•°🎶°• STUDIO °•🎵•°
“Koh..kokoh! koh Win!” Senja membuka kamar kokohnya, Darwin, atau biasa dia panggil koh Win.
“Ck, belum balik? Dia sibuk apa sih? Ngebucin?” Gumam Senja lalu mengambil ponselnya dan menelfon koohnya.
“Oiit” Suara di seberang sana.
“Kokoh dimana?”
“Eh udah pulang? Kokoh baru keluar nih cari makan buat makan malam”
“Koh, nitip dong, udah gue chat ke kokoh”
“NJAA?? INI BANYAK BANGET LU MAU MAKAN SEMUA?”
“Hahaha enggaklah! Temen gue mau pada ke apart, ada tugas ospek”
“Ada yang bening gak?”
“Ada, mau koh?”
“Kenalin ya?”
“Iya namanya Juna, bening tuh”
“BANGSAT YE LU! GUE MASIH NORMAL!”
“HAHAHA UDAH AH CEPET! KEBURU PADA DATENG. LOVE U KOKOH MUAH”
“Ada maunya aja sok manis”
Senja kembali mengecek ponselnya yang rame karena grup chat yang baru di buat Echan tadi, katanya mempermudah koordinasi tapi isinya ghibahan Echan sama Rea.
Senja mengetikan nomer unit apartemen di grup kemudian dia meletakan ponselnya sembarangan dan pergi membersihkan diri.
Setelah mandi dan menganti pakaiannya Senja keluar dari kamarnya karena bel apartemennya berbunyi sejak tadi dia menganti pakaian.
“Bentarr!”
Senja membuka pintunya, dia tersenyum melihat siapa yang datang.
“Emang kayaknya lu doang Jun yang niat ngerjain tugas, yang lain numpang rebahan” Ujar Senja saat melihat Renjuna atau Juna yang datang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Lah yang lain belum datang?”
“Belum, yuk masuk aja. Chill aja ya Jun. Gue sama kakak gue santuy kok orangnya”
Juna mengangguk lalu duduk di sofa yang tersedia. Juna melihat sekeliling apartemen Senja, Rapi, itulah pikirannaya. Di dinding dan meja terdapat beberapa foto Senja bersama orang laki-laki yang dia yakini sebagai kakaknya Senja. ada juga foto Senja dan kakaknya bersama dua orang perempuan paruh baya.