26 | heran

647 100 11
                                    


Happy Reading!

"Kak Sangyeon,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Sangyeon,"

Sangyeon yang tengah sibuk mengecek berkas di mejanya sontak mendongak. Hyunjae datang ke ruangannya dengan membawa dua cup kopi hangat.

"Kenapa nih? Tumben banget kesini, pake acara ngebawain kopi buat gue lagi."

Sangyeon menatap heran pada Hyunjae yang baru saja meletakkan se-cup kopi di pinggir mejanya.

"Ya elah Kak, gue jarang kesini dikira males kerja, giliran gue kesini malah ngerasa heran begitu. Salah mulu perasaan." kata Hyunjae sembari mendudukkan dirinya di sofa yang bersebrangan dengan meja kerja Sangyeon.

Sangyeon menggeleng kecil saat melihat Hyunjae dengan tenang menikmati kopinya padahal ia tengah duduk di ruangan CEO.

Ya walaupun CEO-nya itu kakaknya sendiri sih.

Tapi tetap saja, seharusnya Hyunjae lebih bersikap sopan karena ini di kantor, bukan di rumah.

Hadeh, untung Sangyeon sabar.

"Btw Kak, anak-anak beneran pulang lusa?" tanya Hyunjae.

Sangyeon yang hampir selesai dengan dokumen-dokumen di mejanya lantas berdehem.

"Dua hari ini berarti sepi dong."

Sangyeon hanya mengangguk.

"Asik nih, gue bisa begadang tanpa ada yang gangguin."

Sangyeon sontak menatap kearah Hyunjae. "Selesain dulu kerjaan lo, baru bebas deh lo mau begadang kek, kayang kek, jungkir balik, terserah."

Yang ditatap hanya cengengesan. Lalu memutuskan untuk kembali ke ruangannya sendiri karena kopi di tangannya sudah habis, dan sadar diri karena sindiran Sangyeon barusan.


๑ ๑ ๑


Demi apapun, rasanya Alana benar-benar tak sanggup.

Kamera mana nih kamera, gue angkat tangan!

Begitulah isi hati seorang Alana yang sudah tak bisa menyendokkan sesuap nasi ke dalam mulutnya.

Perutnya saat ini benar-benar full. Tapi porsi nasi bungkus yang menjadi menu makan malam kemah hari ini masih bersisa banyak.

Sebenarnya ia bisa saja memberikan miliknya pada kakaknya yang sangat hobi makan itu. Tapi masalahnya, Dewan Ambalan tadi berkata kalau makanan itu harus dihabiskan sendiri.

Dan juga banyak Dewan Ambalan di sekitarnya, jadi ia tak bisa untuk diam-diam memberikan makanannya pada Haknyeon yang sepertinya belum merasa kenyang.

br(other)s | The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang