"Mereka? kakak? masih perlu diragukan" -Alana
"Cuma gue yang paling waras" -Sangyeon
"Yang muda diem aja udah, ngalah sama yang tua" -Eric
***
Hanya untuk refreshing dari padatnya ujian
***
Start = kemarin,
-kemarin ku melihatmu. Kau bertemu d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Heh, keripik kentang gue kenapa Lo makan?!" Kata New setelah melihat ke arah Eric
"Lah? Ini punyanya kak Kevin kok."
"Kalo punya nya kevin, kok bisa ada di Lo?" tanya New, ngegas
"Tadi, ditaruh di belakang nya kak Kevin. Jadi gue baru liat nya waktu dia berdiri" jelas Eric sambil memakan keripik itu
"DASAR BULAN!" teriak New ke arah kamar Kevin
"Heh, gak usah teriak juga, Malen!" Jawab Kyu
"Suara Lo tuh, cempreng banget kak. Kayak cewek." Kata Sunwoo
"Kenapa sih, Nyu selalu salah dimata kalian? Semua nya jahat sama Nyu! Nyu gak suka ya!" Kata New dengan nada di imut imutkan
"Kak, nyebut, kak" kata Hwall menatap New prihatin
"He—"
"Kak Kevin!"
Belum sempat New melanjutkan perkataannya, Alana sudah memotongnya dengan memanggil Kevin yang baru saja keluar kamar lengkap dengan pakaian basket dan tas.
Kevin berhenti berjalan, dan menoleh ke sumber suara.
"Apa?"
"Ikut kak! Alana lelah disini"
Kevin mengangguk dan berjalan ke luar untuk memanasi mobil. Setelah Juyeon siap, mereka segera berangkat ke sekolah.
Sesampainya disana, Alana langsung mengikuti langkah kedua kakak nya ke arah lapangan basket.
"Kamu nunggu di pinggir lapangan ya," kata Juyeon
"Di kantin aja, kan Bu ana hari ini jualan kan" kata Kevin
"Oh iya, biar kamu gak bosen sendirian disini" setuju Juyeon
Alana hanya mengangguk. Kemudian Kevin memberikan selembar uang dua puluh ribuan pada Alana.
"Jangan kemana mana, nanti kakak nyusul ke sana" kata Juyeon
Kemudian Alana berjalan ke arah kantin sekolah kakaknya, yang kini juga menjadi sekolah nya.
"Siang, bu" sapa Alana pada wanita paruh baya yang sedang menggoreng mendoan
"Eh, Alana. Tumben, Minggu ke sekolah." tanya penjual di kantin sekolah Alana, yang bernama Bu Ana
"Iya, Bu. Ikut kakak latihan basket"
"Owalah, mas Juyeon sama mas Kevin ya?" tanya Bu Ana yang membuat Alana sedikit terkejut
Pasalnya, Alana belum pernah memberitahu nama kakak kakak nya pada Bu Ana.
"Haha, Ndak usah kaget begitu. Kakak mu itu sering cerita cerita ke ibu," kata Bu Ana
"Hehe, saya baru tahu Bu."
"Oh iya, Ndak mau pesen minum? Ada es teh loh," tawar Bu Ana yang tau minuman kesukaan Alana saat di warung nya
"Wah, pengen Bu. Satu deh, Bu. Eh, tapi jangan dikasih tau ke kakak saya ya Bu, nanti dimarahi" kata Alana
"Siap,"
"Makasih, Bu" kata Alana saat Bu ana memberikan segelas es teh
Bu ana mengurung kan niatnya untuk duduk di sebelah Alana karena ada segerombolan laki laki yang berdiri di depan tempat bu ana berjualan.
"Sebentar ya, ada yang mau beli" kata Bu ana pada Alana
Karena lupa membawa ponsel, Alana memilih memperhatikan keadaan penjuru kantin nya. Hingga matanya menemukan seseorang yang tengah menatap nya dan juga berjalan ke arahnya.
"Boleh duduk disini?" tanya laki laki itu setelah berada di hadapan Alana