12 | dateng pagi

1.8K 222 8
                                    


Hari ini, Alana berangkat ke sekolah bersama Hyunjae. Alana yang ingin berangkat lebih awal dan juga Hyunjae yang ada meeting pagi ini.

Alana sampai di sekolah sekitar pukul enam lebih lima menit. Keadaan sekolah masih sepi. Hanya ada beberapa siswa saja termasuk dia.

Saat memasuki kelas, Alana dikagetkan dengan pemandangan Hwall yang sedang membaca buku. Ia kira, dia adalah orang pertama yang datang.

"Loh, kak. Kok kakak udah di kelas sih? Padahal kan Alana belum liat kak Hwall keluar kamar, tadi" tanya Alana sembari berjalan ke arah bangku yang ada dibelakang Hwall

"Kakak udah berangkat waktu kamu mandi," jawab Hwall sambil menutup buku tulis yang sempat dibacanya

"Jam 5 dong?!"

"Lebih 10 menit,"

"Kakak ngapain coba dateng pagi pagi? Trus tadi kakak naik apa dong?"

"Naik sepeda, mau sekalian olahraga" jawab Hwall

"Tumben kak,"

"Ssst! Udah nggak usah tanya tanya lagi, mending sekarang kita ke kantin aja. Kakak laper, belum sarapan"

"Ehh eh—"

Hwall pun menarik Alana dan berjalan ke arah kantin.


Sesampainya di kantin, Hwall langsung berjalan ke arah kedai milik Bu ana.

"Bu, nasi kuning nya ada?" tanya Hwall

"Oh, ada kok mas. Ini barusan selesai ibu bungkusin."

Bu ana menyodorkan satu mika plastik pada Hwall.

"Kak, aku juga dong." Pinta Alana

Hwall mengangguk.

"Bu, satu lagi ya. Sama jeruk anget nya dua Bu," pesan Hwall

"Bentar ya nang, air anget nya masih di godhok. Mendingan kalian duduk dulu," jawab Bu ana

"Oh iya Bu, ini uang nya, makasih Bu,"

Kemudian mereka duduk di salah satu bangku sambil menunggu minum nya.

"Kak, Alana mau nanya nih," kata Alana sambil memakan sedikit sedikit nasi kuningnya

"Nanya apa?"

"Kenapa kakak ganteng banget ya?"

"Hah?"

Alana tertawa saat melihat wajah terkejut kakak nya itu. Hwall yang ditertawakan jadi bingung.

"Kamu kenapa ketawa coba?" tanya Hwall

"Hehe, kak Hwall lucu deh wajahnya. Aku suka," kata Alana sambil mencubit salah satu pipi Hwall

Hwall segera menyingkir kan tangan Alana, lalu melototinya.

"Nggak jelas, dasar" kata Hwall

"Hehehe, canda kak. Oh iya, tapi pertanyaan ku yang tadi beneran loh."

"Maksudnya?"

"Kenapa kakak bisa ganteng? Bahkan kakak kakak yang lain juga? Tapi kenapa aku beda sendiri ya? Aku malah jelek banget dibanding kalian," kata Alana yang tertawa, namun yang dapat ditangkap Hwall adalah tawa kesedihan

Hwall diam beberapa detik, hingga akhirnya ia mengelus kepala Alana, yang awalnya elusan lembut menjadi mengacak acak rambutnya.

"Ih—kakak!" teriak Alana

"Kamu itu cantik, yang bilang jelek emang siapa hm?" tanya Hwall

"Y-ya nggak ada sih, tapi Alana ngerasa nggak pantes jadi ad—"

"Sstt! Nggak boleh bilang gitu!" potong Hwall dengan tatapan marah

"I-iya," jawab Alana sambil menunduk

Hwall menghela nafasnya, ia mengelus pelan kepala adik nya, lagi.

"Jangan bilang gitu, kakak nggak suka. Kamu itu cantik, jangan ngerasa nggak pantes."

Alana mengangguk sebagai tanda bahwa ia mengerti. Tak lama kemudian Bu ana datang sembari meletakkan dua gelas berisi jeruk hangat.

"Makasih, Bu"

"Yaudah, buruan makan." perintah Hwall pada Alana

"Iyaa"

•••
\to be continued\
•••

br(other)s | The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang