"Maaf ya kakev, aku pengen nonton film setan! Bukan frozen! Kalo kakev nggak mau, yaudah! Aku nonton sendiri entar."Kevin menghela napasnya saat pintu di depannya ditutup dengan kencang oleh pemilik kamar.
Kevin heran, sejak kapan adik perempuan nya itu menyukai film seram. Padahal sejak kecil, Alana selalu meminta kevin menemaninya saat menonton film animasi kesukaannya. Seperti barbie, peri-peri, sofia, handy mani, kuda poni, bahkan drama korea yang digemari kebanyakan perempuan seusia Alana sekarang.
Maka dari itu, jangan heran kalau Kevin kini malah kelabakan karena menyukai drama korea.
Bahkan kini Kevin yang lebih up to date mengenai perkembangan drama dari negeri gingseng tersebut daripada Alana. Hampir tiap malam minggu di waktu luang, Kevin begadang dengan Alana untuk menonton drama korea bersama.
Ngomong ngomong soal drama, Kevin jadi teringat dua minggu lalu. New juga ikut bergabung dengan mereka di kamar Alana.
Saat jalan cerita nya dirasa menyedihkan dan menyayat relung hati, New pasti akan menangis. Membuat stok tissue di kamar Alana habis.
"Kenapa muka lo melas banget sih? Abis ditolak gebetan ya?"
Baru juga dipikirkan, kini New sudah ada di belakang Kevin sambil melayangkan tatapan prihatin dan kasihan pada Kevin yang sudah membalikkan tubuhnya.
"Nggak lah, bege! Yang ada, gue yang nolak mereka!" sewot Kevin.
"Yaudah sih, ngegas banget sih pak?" sinis New ikut emosi karena tiba-tiba disewoti Kevin.
"Heh, kak!"
Teriakan tiba-tiba dari Haknyeon membuat mereka berdua menoleh. Haknyeon berjalan mendekati mereka sambil sesekali memakan wafer coklat yang dibawanya.
"Kenapa?" tanya Kevin.
"Alana ajak ke bawah, makan malem nya udah siap." kata Haknyeon.
New mendecak, "Yaudah tinggal Lo ketok sendiri nih pintunya. Udah di depan Lo juga." ucap nya.
Haknyeon menggeleng. "Nggak bisa, Lo sama kak Kevin ngehalangin pintunya. Lo aja sana, kak. Lagian gue mau ke kamarnya si Eric." perintahnya pada New.
Setelah itu Haknyeon berjalan ke ruangan yang ada di sebelah kamar Alana, tak menanggapi gerutuan New. Ia kemudian mengetuk pintunya selama tiga kali.
Namun karena tak mendapat jawaban dari sang pemilik kamar, Haknyeon meraih gagang pintu dan membukanya lebar-lebar. Dari tempat nya berdiri, Haknyeon dapat melihat sang adik terakhir laki-laki nya itu sedang tidur tengkurap di atas kasurnya.
"KEBAKARAN HEH KEBAKARAN!!" teriak Haknyeon menggelegar, membuat sang empunya kamar segera bangun dari tidur nya dengan kepanikan luar biasa.
"HAHH?!! KEBAKARAN ANJRIT KEBAKARAN HEH TOLONGIN GUE!! GUE BELUM NEMBAK MBAK CRUSH HEH GUE JANGAN MATI DULU WOY!!!"
Haknyeon tak bisa menahan tawa nya saat melihat komuk Eric sekarang. Rambut acak-acakan, wajah bantal, ditambah teriakan panik membuat Eric sangat meme-able. Harusnya tadi ia membawa handphone, sehingga bisa merekam kejadian langka ini.
Iya, langka. Soalnya Eric itu kan biangnya jahil. Jarang-jarang Haknyeon bisa membalas kejahilan nya seperti sekarang.
Yang ada, setiap hari Haknyeon dan para saudara harus siap mental ketika Eric mulai menunjukkan aksi nya.
JEDUAAR!!
"APAAN SIH TERIAK TERIAK?! BERISIK TAU NGGAK?!!"
Pintu dihadapan New dan Kevin terbuka dengan keras. Menampilkan sosok Alana yang sedang marah besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
br(other)s | The Boyz
أدب الهواة"Mereka? kakak? masih perlu diragukan" -Alana "Cuma gue yang paling waras" -Sangyeon "Yang muda diem aja udah, ngalah sama yang tua" -Eric *** Hanya untuk refreshing dari padatnya ujian *** Start = kemarin, -kemarin ku melihatmu. Kau bertemu d...