14 | es krim

1.6K 212 3
                                    


Happy reading 💙

Beberapa menit kemudian, ada mobil mendekat. Seorang pria berumur keluar dari mobil dan menghampiri mereka.

"Pesanan gocar atas nama mas Eric ya?" tanya pria itu.

"Iya pak. Yaudah yuk." ajak Eric ke Alana.

Mereka pun memasuki mobil, dan mobil tersebut melaju menjauhi sekolah.

"Sudah sampai, mas." Kata pak supir setelah mengehentikan mobil di dekat sebuah taman.

"Ini uangnya pak, makasih"

Eric dan Alana pun keluar. Berbeda dengan Eric yang berekspresi biasa saja, Alana terkejut kenapa mereka turun di sini, bukannya di rumah.

"Gue pengen beli es krim," kata Eric seolah menjelaskan rasa terkejut dan heran Alana.

"Kok disini? Emang Indomaret deket rumah tutup?" tanya Alana

"Bosen yang di sana." kata Eric

Eric pun berjalan ke arah kedai didekat taman, dan diikuti oleh Alana.

"Woah.. rame banget." kata Alana melihat antrian di kedai bertuliskan 'Es Krim Maknyus'.

"Katanya sih, enak. Makanya gue pengen nyoba." kata Eric kemudian ikut mengantri.

"Ih, mau juga dong!" kata Alana kemudian berdiri di belakang Eric.

"Beliin ya, kembaran!" pinta Alana sambil tersenyum pada Eric.

"Ogah, beli sendiri lah." jawab Eric tak peduli.

"Yah.. pelit banget sih."

"Hm,"

Saat giliran Eric, ia memesan satu eskrim rasa coklat vanila dan rasa strawberry candy. Alana yang tau bahwa Eric memesankan untuknya lantas tersenyum senang.

"Jangan ge'er, gue emang pengen dua duanya."

Namun perkataan Eric tiba tiba membuat senyuman nya luntur dan berganti dengan decakan kesal.

Setelah pesanan Eric siap dan ia pergi, Alana maju dan memesan eskrim rasa mangga.

"Berapa mbak?" tanya Alana, sambil membuka dompetnya.

"Nggak usah kak, tadi udah dibayarin sama pacarnya." Kata sang penjual

"Hah? Pacar?"

"Iya kak, mas mas barusan."

"Ohh, yaudah. Makasih mbak." kata Alana sambil menerima eskrim nya.

Alana pun berjalan menghampiri Eric yang sedang duduk di bangku taman. Ia duduk disebelah Eric yang sedang menyantap eskrim rasa cokelat vanila nya.

"Tadi Lo yang bayarin?" tanya Alana

"Paan?" kata Eric

"Eskrim, kata yang jual Lo udah bayarin punya gue. Kapan coba Lo ngasihnya? Kayaknya tadi gue lihat Lo ngasih uangnya pas deh." kata Alana

"Dih, kepoo."

"His, dasar! Masa penjualnya ngira, Lo itu pacar gue. Yakali!!" kata Alana tidak terima

"Ya emang kenapa? Gue ganteng, boyfriend material banget lagi."

"SERAH. BODOAMAT!"

Alana mulai memakan eskrim nya tanpa memperdulikan perkataan Eric barusan.

Ia terkejut, rasa eskrim nya sangat enak. Pantas saja antrian nya sejak tadi ramai.

"Enak banget, buset!! Yaampun, Lo tau darimana tempat yang jual eskrim kayak gini sih? Heran gue." kata Alana

"Eric gitu lohh." Ucap Eric berbangga diri

"Nyesel gue nanya." kata Alana yang membuat Eric tidak kuat menahan tawa

"Hahah—uhuk uhuk!"

"Nah kan, keselek kan. Mampus!"

Kini gantian Alana yang menertawakan Eric yang terbatuk karena terlalu seru tertawa.

Alana refleks menepuk-nepuk punggung Eric.

"Kualat ya, hahaha kesiann." ejek Alana masih menertawakan nya.

"Iya tawa aja terus dah, biar Lo keselek juga." kata Eric tersenyum masam.

Sontak Alana makin semangat untuk tertawa karena melihat wajah kesal Eric.

"Duhh sakit pipi gue," kata Alana setelah berhenti tertawa sambil memegangi kedua pipinya.

"Makanya nggak usah kebanyakan ketawa!" kata Eric mencubit pipi Alana dengan gemas.

"A-aduh sialan! Sakit woy!"

•••
to be continued
•••

kangen nggak sama work ini?
kalo iya, apakah rasa kangennya sama kayak rasa kangen ku ke dia?

HALAH BUCIN!!

br(other)s | The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang