13 | pulang bareng Eric

1.7K 214 0
                                    


Hai! Hehe

Happy reading guys!💙

Bel pulang baru saja berbunyi, namun kelas ini sudah sepi sejak tadi. Hanya menyisakan Alana dan para saudaranya.

Guru yang mengajar pada jam terakhir tidak masuk, sehingga jam menjadi kosong. Terlebih lagi tidak ada titipan tugas dari guru.

"Kalian pulang duluan, gue ada ekstra." kata Haknyeon berpamitan, kemudian berjalan keluar meninggalkan kelas.

"Gue juga ada latihan futsal, gue duluan!" kata Sunwoo setelah mengecek handphone nya.

Kini tersisa Hwall, Eric, dan juga Alana. Eric sejak tadi hanya diam sambil bermain game online di handphone nya. Sementara Alana hanya mengamati Hwall yang juga sedang bermain handphone.

"Kak Hwall ada ekstra juga?" tanya Alana saat Hwall mengemasi barang nya.

Hwall mengangguk.

"Iya, kamu bareng Eric ya. Hati hati pulangnya."

Hwall mengacak pelan rambut Alana, kemudian berjalan keluar kelas.

"Ric," panggil Alana pelan, namun Eric hanya menjawabnya dengan deheman tanpa minat.

"Lo nggak ada ekstra, kan?" tanya Alana mengintimidasi, ia tidak mau ditinggal sendirian disini.

"Nggak."

Alana menghembuskan nafas nya lega, setidaknya ia tidak pulang sendiri.

"Yaudah, ayo pulang." Ajak Alana kemudian berjalan keluar.

Namun saat menengok ke belakang, ternyata Eric masih saja duduk anteng di bangkunya.

"Eric!!" teriak Alana, membuat laki laki itu melihat sekilas ke arah nya dan dengan ogah-ogahan ia berdiri lalu mengikuti Alana keluar.

Alana yang gemas lantaran langkah Eric yang sangat pelan, membuat nya menghampiri Eric dan menarik lengannya supaya mereka bisa berjalan beriringan.

"Apasih, lepas nggak." kata Eric sengit.

"Lo lelet banget, sih! Makanya gue tarik" kata Alana tanpa memperdulikan tatapan tidak suka saudaranya.

Eric hanya mendengus kesal.

Alana yang menyadari sikap Eric yang cukup pendiam hari ini, membuat ia merasa penasaran. Ada apa dengan kembarannya yang biasanya selalu ribut untuk mengganggu nya itu?

"Lo kenapa, sih?" tanya Alana tiba tiba.

"Gue?" tanya balik Eric, sambil menaikkan satu alisnya.

"He em. Hari ini Lo lemes banget kek nya. Galau ya?" tebak Alana sok tau.

"Sorry ya. Nggak ada kata galau di kamus gue." kata Eric sombong.

Apa coba yang disombongin?

"Hmmm. Emang kalo nggak galau, Lo kenapa? Sakit ya?" tanya Alana lagi.

Hal itu membuat Eric heran, kenapa Alana cerewet sekali hari ini. Biasanya apapun hal yang Eric lakukan untuk mengganggu nya, dia tidak akan berkomentar. Mungkin hanya marah marah sedikit.

"Apasih, kepo amat jadi orang." jawab Eric

"His! Gue tuh peduli, malah dikatain!" kata Alana kesal.

Kemudian Alana melepaskan gandengan tangan pada lengan Eric dan berjalan cepat meninggalkan nya.

"Dih, ngambek" kata Eric tertawa pelan.

Ia sangat suka melihat kembarannya kesal. Dengan langkah lebar, ia menyusul Alana dan gantian dia yang menarik lengan Alana.

"Eh eh, lepas ih!" teriak Alana sambil memukul-mukul tangan Eric.

"Udah diem aja!" Kata Eric penuh penekanan, membuat Alana sontak terdiam dan menuruti perintah nya.

Sungguh, Alana merasa takut kalau Eric sudah berkata ataupun bersikap seperti itu.

Setelah sampai di depan gerbang, Eric melepaskan gandengannya pada Alana. Eric mengeluarkan handphone nya dan menelepon seseorang.

"Kak Kevin ada latihan basket, kita disuruh naik gocar." kata Eric sesaat setelah mematikan teleponnya.

"Oh, yaudah" jawab Alana sekenanya.

•••
to be continued
•••

br(other)s | The BoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang