"Mereka? kakak? masih perlu diragukan" -Alana
"Cuma gue yang paling waras" -Sangyeon
"Yang muda diem aja udah, ngalah sama yang tua" -Eric
***
Hanya untuk refreshing dari padatnya ujian
***
Start = kemarin,
-kemarin ku melihatmu. Kau bertemu d...
"Oh iya Pak Ong darimana deh? Kok sendirian aja." lanjut Sunwoo.
"Kok kamu kepo?" tanya Pak Ong dengan wajah yang一 membuat siapa saja yang melihatnya akan merasa kesal.
"Ya saya kan cuma nanya pak." kata Sunwoo, diakhiri gerutuan dalam hati.
"Haduh, ya udahlah sana kalian buruan ke aula. Nggak usah banyak cingcong. Cepet cepet sana, hus hus!"
Mereka pun dengan perasaan sedikit kesal kembali menaiki tangga untuk sampai di lantai tiga.
Ya gimana nggak kesal, Pak Ong nyuruh mereka pergi kayak ngusir kucing yang mau maling ikan aja.
Ditambah lagi Hwall yang jadi korban karena pundaknya didorong-dorong Pak Ong biar buruan naik tangga.
"Ada ya guru modelan begitu," ucap Sunwoo geleng-geleng.
"Ada, noh buktinya guru lo sendiri." kata Eric.
"Itu guru lo!" kata Sunwoo.
"Eyy, sorry itu guru lo!"
"Gak! Itu guru lo!"
"Guru lo!"
"Guru lo!"
"Gu一"
"Itu guru lo bedua dodol!" ujar Haknyeon menampol dahi Sunwoo dan Eric bersamaan.
"Dahlah, ayo tinggalin aja nih dua bocil gajelas." ajak Haknyeon pada Hwall dan Alana untuk berjalan lebih dulu kearah kelas.
Sunwoo dan Eric yang tak terima dibilang bocil, langsung mengumpat pelan. Mencoba untuk membalas Haknyeon, tapi diurungkan karena tatapan membunuh sudah dilayangkan Haknyeon pada mereka berdua.
Alana hanya tertawa menyaksikan ekspresi Sunwoo dan Eric.
Salah siapa mereka memperdebatkan hal yang tidak penting begitu, mana di depan Haknyeon persis pula. Kalau Alana jadi Haknyeon, uhh, sepertinya menendang keduanya bisa jadi pilihan yang bagus.
Eh tidak, Alana tidak mungkin melakukan hal itu pada kakaknya.
Kecuali kalau pada kembaran tak seirasnya, sepertinya itu bukan masalah.