"Sebaik-baiknya pasangan adalah orang yang bisa menjadi pembimbing. Mengarahkan dan membimbing menuju jalan kebenaran, selalu mengingatkan dengan penuh kasih sayang. Bukan hanya di dunia, namun juga di akhirat."
-Jordan Alghana.
🌻🌻🌻
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Cerita ini murni dari otak author Safala, no plagiat-plagiat!!!
Warning! Typo bertebaran dimana-mana, tolong di tandai apabila menemukan typo. Terimakasih.
🌻🌻🌻
Jordan P.O.V
Sesudah mengantarkan Laura ke Sekolah, Jordan pun memutuskan kan untuk menjemput sang istri Yetta dan anak bungsu nya Al di Rumah Sakit.
Tak butuh waktu lama Jordan pun kini sudah sampai di Rumah Sakit.
Sekarang ia sedang menelusuri koordinat Rumah Sakit. Yang ia tuju saat ini adalah ruangan Al, dimana putra bungsunya itu dirawat.
Ceklek
"Gimana, Mah, keadaan Al baik-baik aja kan?" tanya Jordan ketika memasuki ruangan putranya.
Jordan bukan mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang ia lontarkan tadi."Waalaikumsalam," balas Yetta dengan maksud menyindir. Masuk kok langsung to the point. Gak ada salam? atau semacam pembukaan? Eh?
Jordan yang mendapat teguran dari istri tercintanya itu hanya bisa meringis, mengapa ia bisa lupa seperti ini, apa memang karena faktor U? "Assalamualaikum, Mamah," ucap Jordan.
"Waalaikumsalam."
"Kalau masuk itu salam dulu! Jangan langsung nyelonong. Gak sopan banget. Kesannya gak ngehargai orang gitu, adab itu penting," omel Yetta yang sedang menyuapi Al makanan Rumah Sakit.
Jordan mendekat ke arah putra nya dan istrinya, "Hai boy!" sapa Jordan kepada putranya yang sedang makan makanan Rumah Sakit.
Yetta mendengus, suaminya ini kadang bikin orang selalu istighfar. "Kamu itu kalau dibilangin jawab apa! Jangan ngalihin pembicaraan!"
Al yang melihat itu hanya diam saja, ia masih asik dengan kunyahan buburnya.
Jordan menoleh kepada sang istri, Yetta. "Aku gak ngalihin pembicaraan, Mah. Aku cuma nyapa anak aku. Iya kan, Al?" tanyanya menatap Al. Ck!, Minta bantuan?
Al hanya diam, sekarang anak itu malah sedang fokus dengan acara nontonnya di handphone Mamahnya itu. Saat mengomeli suaminya, Yetta diam-diam memberikan handphonenya dan membuka aplikasi YouTube untuk Al. Yetta yakin, pasti suaminya itu akan meminta pembelaan kepada putranya di waktu-waktu seperti ini. Terbukti bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Spes Beatitudinis [ON GOING]
Teen Fiction[SATU FOLLOW, SATU BINTANG, & SATU KOMENTAR DARI KALIAN PARA PEMBACA, MENJADI ALASAN SAYA UNTUK SEMANGAT MENGETIK.] ⚠️GANTI JUDUL⚠️ "Apa memang benar, bahwa akan selalu ada pelangi setelah badai yang sangat buruk sekalipun?" ••• "Mamah sama Papah be...