[SATU FOLLOW, SATU BINTANG, & SATU KOMENTAR DARI KALIAN PARA PEMBACA, MENJADI ALASAN SAYA UNTUK SEMANGAT MENGETIK.]
⚠️GANTI JUDUL⚠️
"Apa memang benar, bahwa akan selalu ada pelangi setelah badai yang sangat buruk sekalipun?"
•••
"Mamah sama Papah be...
"Tidak perlu mengubah dirimu menjadi orang lain, karena setiap orang berbeda dan unik dengan caranya masing-masing. Kamu ya kamu, dia ya dia. Kamu dan dia sudah punya takaran kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Di dunia ini tidak ada yang sempurna."
-So. always be yourself, jangan mudah mengeluh hanya karena satu kekuranganmu, tetapi berbanggalah, bangga karena kamu mampu untuk tidak menjadi orang lain hanya karena untuk kebahagiaan orang lain ataupun diri sendiri. Terakhir, Always smile, whether it's for happiness or sadness.
-Author lialalaaa_
🌻🌻🌻
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Cerita ini murni dari otak author Safala, no plagiat-plagiat!!!
Warning! Typo bertebaran dimana-mana, tolong di tandai apabila menemukan typo. Terimakasih.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌻🌻🌻
Gadis yang memiliki sifat random itu adalah Alaura Nur Alghana, namanya. Hidup menjadi putri keluar terpandang. Tak lupa juga ia memiliki adik laki-laki bernama Alvaro Felix Alghana, yang berumur lima tahun. Mereka mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya sama rata, tidak dibanding-bandingkan.
Ayahnya bernama Jordan Alghana, ia mempunyai perusahaan sendiri dan memiliki beberapa cabang dimana-mana hingga diluar kota, dan ayah Jordan memiliki istri bernama, Yetta.
Seperti saat ini gadis itu menjelma menjadi gadis TOA Speaker. Siapa lagi kalau bukan Laura, yang bisa dijuluki sebagai gadis bunglon.
Beda tempat, beda sifat.
"ASSALAMUALAIKUM MAMAAAAA, LAURA ANAK MAMA YANG CANTIK PULANGGGG!" teriak Laura memasuki rumahnya.
"Waalaikumsalam," jawab seseorang dari dalam rumah.
Laura mendekati ruang tengah yang menemukan kedua orangtuanya sedang berbincang-bincang. "Lah kok Papah udah pulang?" tanya Laura sambil menyalami punggung tangan kedua orang tuanya.
Tidak seperti biasanya, Papah nya pulang jam segini, paling cepat pulang jam lima Sore. Itu pun kalau tidak lembur. Kalau lembur bisa sampe jam dua belas Malam. Biasalah nemenin wewe gombel!
"Heh kamu itu kalau salam yang halus, jangan teriak-teriak! Kamu pikir ini hutan?!" bukan Yetta yang menjawab, melainkan sang Papah-Jordan. Bisa budeg duluan ini kuping. Masih muda gini masa budeg, kan gak lucu.
Emang berapa sih umurnya? 37 Tahun. Masih muda bukan?
"Lah situ protes?, orang biasanya aja Mama gak marah kok. Slon dong Pah, slon, gak usah marah-marah mulu. Ntar darah tinggi nya kumat loh," ujar Laura berkesan meledek.